Minggu, 17 Mei 2009

Jam 3

Weny Dyah Sitoresmi '81

Setelah kunjungan ke nasi jamblang, pasar pagi, keraton kasepuhan dan empal gentongnya bu Darma rombongan menuju sentra batik di desa Trusmi.

Berhubung aku termasuk dalam rombongan pertama yang akan kembali ke Jakarta dengan Cirex jam 15.00 dengan alasan takut pulang terlalu malam, jujur aku sempet ‘ketar-ketir’ alias was-was kalau-kalau aku nggak akan sempat mengunjungi Trusmi. Memang aku sudah sering ke Cirebon tapi belum pernah sekalipun mengunjungi Trusmi. Kesempatan wisata kuliner kali ini benar-benar ingin kumanfaatkan untuk bisa melihat batik Trusmi itu seperti apa sich?.

Tiba di empal gentong bu Darma kalau nggak salah sudah jam 12.30an….. yang ada dalam pikiranku : “sampai nggak ya aku ke Trusmi????”. Begitu empal gentong datang tanpa ba…bi…bu…lagi langsung cepat-cepat kusikat abis…hmmmm yummy….beruntung temen-temen yang lain juga nggak berlama-lama menyantap empal gentong masing-masing, jadi setelah berfoto ria (teteuppp…ngga pernah dilewatkan sesi yang satu ini) akhirnya kami semua ke Trusmi pergi.

Finally, Trusmi here we come……,sampai juga. Kami masuk ke salah satu toko batik yang denger-dengernya sih punya kualitas produk dan motif batik paling bagus. Rasanya baru saja menginjakan kaki ke toko itu dan baru saja memegang blus batik, tiba-tiba ada suara yang menggelegar…, "Jam tigaaaaa………", haaaa….. masak sih udah jam 3???? Aduh…Didut ngagetin aja nich…… pegang sana…pegang sini…pilih sana…pilih sini….. nggak ada kain batik/kemeja/blus yang sreg di hati…. Aduh gimana nih…kok udah nyampe Trusmi ngga ada yang bisa dibeli buat kenang-kenangan???

Lagi-lagi….."Jam tigaaaaa……" yang bunyinya bagai peluit kereta, duh tambah stress deh…… Didut mengingatkan kalau waktu udah semakin mepet buat mengejar kereta jam 3. Akhirnya aku jatuh hati pada sepotong kain…..tapi karena masih ada keragu-raguan, aku letakkan lagi kain itu ditumpukannya yang dikelilingi oleh ibu-ibu yang kalap lihat kain yang bagus-bagus.

Masih mencoba mendapatkan batik yang terbaik, tiba-tiba suara itu terdengar lagi….."Jam tigaaaaa…..". Akhirnya daripada nggak bawa apa-apa dari Trusmi aku putuskan untuk mengambil kain yang tadi... lho…kok nggak ada ditumpukannya???? Ternyata…. kain itu berada ditangan Hendra….. tapiii dengan kebaikan hati beliau akhirnya aku bisa membawa pulang sang kain (million thanks ya Ndra, GBU).

Sebelum suara yang memekakan telinga terdengar lagi (Jam tigaaa….), buru-buru deh rombongan kami (Manca, Aku, Evi, Dyah dan Lina) keluar dari toko batik dan meninggalkan desa Trusmi sekaligus meninggalkan teman-teman yang masih sibuk berburu batik menuju stasiun….. Sayonara…..sampai ketemu lagi diperjalanan reuni wisata yang lain. I love you all…… especially for Didut yang sudah mengingatkan kita supaya nggak ketinggalan kereta he…he…he…..

Tidak ada komentar: