Sabtu, 24 September 2016

Sahabat Sehati Sahabat Sejati



Sahabat Sehati Sahabat Sehati menjadi jargon di komunitas Smandel 81 yang berasal dari judul lagu yang sama, theme song angkatan 1981. Penciptanya Arief Mooyoto dan Rosana Harahap, di tahun ke-35 Smandel 81.

Aku termasuk yang pertama mendengarkan arrangement musiknya yang apik banget bersama Azwardi alias pa Ket di Mazda Biante, mobil baru Om Ayiep, di Cibogo. Vokalnya masih belum diisi.
“Gue perlu video clip lagu ini nih, tapi gue nggak bisa bikinnya”, kata Arief.
“Sini gue aja yang bikin videonya”, begitu kata tulus yang keluar dari mulutku, mulut seorang yang baik hati, tidak sombong, dan suka menolong.
Sejenak Arief dan Azwardi memandangku, mungkin meragukan kemampuanku untuk urusan itu, atau mengagumi ketampananku, nah, kalau yang ini sudah pasti.

Saat pengisian suara aku mengajak Karra, anak sulungku, untuk mengambil gambar di studio di bilangan Pancoran. Di mobil dia bilang, “Pa, hasilnya nggak bagus, peralatannya kurang memadai”, karena penerangan di studio kurang cahaya.
“Nanti banyakin fotonya aja”, jawabku menghibur.

Waktu editing mengalami sedikit hambatan, lagunya terlalu pendek sedangkan fotonya terlalu banyak, sementara aku masih ingin menambahkan beberapa foto agar mengalirlah sebuah cerita.

Belakangan memang ada perbedaan konsep dengan beberapa kawan, aku yang rada-rada perfeksionis nggak mau asal jadi, biar deh aku yang mengalah dengan membuat video berikutnya sekaligus mendokumentasikan Reuni 35 Tahun Smandel 81.

Konsepku branding, menjadikan video sebagai media komunikasi dalam rangka proses membangun dan membesarkan nama Smandel 81, makanya aku menampilkan program andalan Smandel 81 yaitu BMKG, Bakti Murid Kepada Guru, dengan wawancara pak Arfis dan Bakti Sosial dilihat dari sudut pandang alumni angkatan lain yang diwakili Neng Indil Smandel 1994.

Sebetulnya ada lagi program Go Green di Serang tapi berhubung fotonya nggak ketemu jadi nggak bisa ditampilkan dan penyerahan 8 tanaman langkah untuk sekolah di usia 50 tahun Smandel, tapi aku nggak tampilkan karena yang menyerahkan ke-8 pohon langkah itu aku, takut dibilang, “Elo lagi, elo lagi!”.

Selesai aku posting link Youtube di Facebook muncul deh komentar “Keren”, salah satunya dari teh Iik, Smandel 82. Nggak berhenti di situ si teteh merekomendasikannya kepada bang Husni, Smandel 1974, untuk menonton dan ketika bertemu denganku beliau mengatakan, “Video yang Chormen buat bagus banget, siapa dulu dong sutradaranya …… Chormen!”, aku tentu saja bangga, tapi bukan karena perkataan itu melainkan kalimat lanjutan bang Husni, “Smandel 81 memang hebat!”.

Jujur aja aku senang, paling nggak sudah terlihat branding yang aku buat mulai kentara, untuk itu aku mengucapkan terima kasih buat Artdeo yang memiliki motto replay your memories  yang menghasilkan editan yang bagus, “Terima kasih banyak ya nak, cium sayang buat kamu”, dan kawan-kawan yang yang tidak aku sebutkan satu persatu yang mau aja aku suruh nyanyi dan joget, sehingga kita semua bisa mendengar, “Smandel 81 memang hebat!”, itu baru yang namanya keren. Keren dalam arti sesungguhnya, ya kan?.

Sedikit cerita, selesai mengabadikan Reuni 35 Tahun Smandel 81 di Sentul, aku menyerahkan kamera kepada Karra untuk mulai mengedit video, dia langsung melihat isinya, nggak berapa lama dia bilang, “Papa abis ngesut nggak di-review ya?, waktu ngesut kameranya mati, yang harusnya mati kameranya on, ada juga kamera yang ngesut sepatunya papa”. Maaf ya buat kawan-kawan yang sudah bergaya di depan kamera posisi off, anggap aja latihan tampil.

Namanya juga Robinhood, pintar ngeles, aku bilang, “Aku sengaja kok nyentrong sepatu, soalnya tadi aja Om Leo bilang, Men kata anak-anak sepatu elo keren”, eh beneran Leo bilang begitu saat reuni.

Sepatuku yang berwarna merah  ini bisa dijadikan sebuah contoh tentang sepatu yang salah memilih majikannya, sepatu dan empunya selalu berbeda konsep. Konsepnya sepatu running tapi nggak pernah sekalipun aku ajak berlari.



Berlarilah Smandel 81 karena Smandel 81 memang hebat!