Minggu, 15 November 2020

Bersepeda Biar Dibilang Gaya

 

Sejak pandemi Covid 19 baru kali ini aku bersepeda, kebetulan ada yang ngajak bersepeda bareng di Ancol, tempat mas Bertho, salah satu Smandelers bercokol di puncaknya.


Semalam sepeda sudah
loading, pertanda yang bakal gowes punya semangat 45. Pagi ini istri dan anakku sudah siap, mereka senang sekali aku ajak ke Ancol soalnya merupakan piknik pertama kali kami di tengah pandemi.

Singkatnya di seberang café Hoax aku menyerahkan roda kemudi kepada Karris anak lelaki kami, aku menurunkan sepeda dari bagasi mobil dan mulai membuka lipatan sepedaku, sebentar beres sudah.



Beres???, boro-boro, yang ada malah kacau balau, aku harus gowes dengan tangan kiri memegang tumbler dan tangan kanan memegang hape karena tas sepeda tempat meletakan perkakas tersebut dan kacamata cengdem tertinggal di mobil, sementara kunci pintar mobil masih ada di saku celana sepedaku.

Acara pertama bersepeda biar gaya adalah mencari mobil yang parkir di pantai Carnaval, untung ketemu. Sekarang tanganku bebas berkendara dengan sesekali membunyikan lonceng sepeda, biar pada tahu aku punya sepeda.

Meneikmati pisang goreng keju yang disediakan di café Hoax asyik banget apalagi ditemani kopi dan teh hangat sambil menunggu rombongan yang bersepeda dari Smandel, sekolah tercinta.

Anto dan Dhita mencari anakku, “Karra dan Karris mana? Nggak diajak?” tanya teman seperguruan anakku di sekolah lari alumni Smandel angkatan kedua, sementara Yono dan Bambang mencari parkiran sepedanya.

Jam 8, acara besutan Tonie dimulai, kami bersepeda mengelilingi Ancol dengan memperhatikan protocol Kesehatan di saat pandemi. Mas Bertho dedengkotnya Ancol yang bersepeda di barisan depan bersamaku menjelaskan bahwa pantai Timur Ancol ramai sedangkan pantai Barat agak sepi karena beberapa wahana belum diizinkan untuk dibuka. Nah, dalam waktu dekat akan dibuka pantai tidak berbayar, nah buat yang suka gratisan ada berita baik tuh.



Ini bukan pertama kali Alumni Smandel bersepeda di Ancol, adik Vini Zainal pernah melahirkan Smandel Special Sunday di Eco Park yang baru dibuka saat itu, dan Sadel, Sepeda Alumni Smandel, bikin acara genjot bareng dari Smandel ke Ancol dan kembali ke Smandel bahkan ada yang melanjutkannya ke rumah masing-masing.

Nah, buat yang mau bergabung dengan Sadel, silahkan hubungi Indra atau Yekti, apapun sepeda yang kamu punya boleh bergabung, ontel kah, balap kah, sepeda lipet kah, bahkan sepeda dengan 2 roda kecil di kiri dan kanan boleh bergabung.



Waktu aku merapat, aku belum punya sepeda. Namanya newbie, aku tanya sana, tanya sini akhirnya aku membeli sepeda 7 speed. Namanya juga punya sepeda baru, pasti banyak yang ingin tahu dong.

“Om sepedanya single apa double crank?”.

Mendadak jemariku menggaruk kepala, berpikir keras sambil memandang sepeda baruku.

“Yang namanya crank yang mana ya????”