Minggu, 27 Februari 2011

Vivi Muvida '81

Aku kagum banget dengan akting Kiera Knightley dalam filem Pirates of the Caribbean yang mengesankan cewek cantik tapi gagah. Nah, untuk Smandelers siapa ya yang berkesan seperti itu? Kalau pilihanku jatuh kepada Vivi Muvida bukan tanpa alasan.

 Vivi pernah satu kelas denganku di 2 IPA 8, Apadela, dulu dia suka dipanggil roti oleh kawan-kawan, bukan karena tukang roti tetapi anak juragan roti Barliana.

Pacarnya Vivi dulu namanya Uki,  sayang mereka tidak dijinkan oleh Yang Maha Pencipta untuk menikah karena Uki meninggal dunia akibat penyakit ginjal di masa kami kuliah, semoga engkau berbahagia sobat, aamiin YRA.



Kalau cantik dari luarnya sudah kelihatan nah kalau gagah dimananya? Aku baru sadar setelah jalan bareng dengannya.

Ceritanya begini, Aria laporan kepadaku, “Men, Vivi sama Lia’81 nanti malem mau naik gunung diajak Nurul ’80 dan Avi ’80, kita ikutan nggak?”.
“Ha, naik gunung? Gue mana kuat”.
“Ya kuat lah!, Vivi sama Lia aja naik gunung masa kita nggak”, jawab Aria sambil menebar racunnya dengan menjadikan Vivi dan Lia sebagai patokan.
“Ya udah kita naik gunung, tapi mereka keberatan nggak kalau kita ikutan?”, aku mulai terkena sengatan racun Aria.

Malam minggu di awal tahun 1980 menjadi pendakian pertama buat Vivi, Lia, Aria dan aku, capai memang tetapi terbayar dengan  kegembiraan yang kami peroleh.

Baru seminggu berlalu, hari Sabtu sebelum pulang sekolah Vivi mendatangi mejaku, “Men, nanti malem gue naik gunung lagi, elo sama Aria mau ikutan nggak?”. Gila, gagah banget ini cewek baru minggu lalu naik gunung sekarang naik gunung lagi. Itulah awalnya Apadelaers saban minggu naik gunung dan pesertanya mulai merentas ke kelas 1 IPA 8 angkatan 82.

Sekarang aku mau cerita setahun sebelumnya waktu aku dan Vivi belum saling mengenal. Kelasku 1 IPA 2 berada di lantai 2, setelah menaiki tangga belok kanan, paling pojok di sisi kanan. Saat ingin kembali ke arah kelas aku berpapasan dengannya.

Suasana sepi karena hanya kami berdua di koridor. Vivi mulai memberikan senyuman kepadaku, ada angin apa pikirku, akupun tidak menyia-nyiakan suasana ini senyumku yang dikagumi Roy Matondang alias Omloy moderator media-smandel kulepaskan.

Supaya aku tidak dibilang pembual sebaiknya aku cantumkan tulisan Omloy di milis 4 Desember 2008, "The O....gw kenalan ama ente di halaman rumah duka Almarhum Danar....senyumnya itu loh...ck ck ck...dah gitu becanda muluw.Selamat Ulang Tahun yeach....semoga makin Oo...".

Hariyanto juga nggak mau ketinggalan. Hariyanto Putra wrote at 08:24 on 27 May 2010
the ...O.. senyumnya....tuh.....aih=aihhhhh ....

Udah ah, sekarang balik lagi ke cerita utama.
Akibat senyumku, senyum Vivi bertambah manis, anehnya setelah melewatiku ekor mataku masih menangkap kok Vivi masih tersenyum terus, ada yang nggak beres nih cantik-cantik kok senyum-senyum sendiri, hatiku menjadi tidak enak. Kutolehkan kepalaku ke belakang baru kusadari bahwa Vivi bukan tersenyum kepadaku melainkan kepada Uki, pacarnya, yang kebetulan berjalan di belakangku. Oh my God!