Minggu, 07 Februari 2010

Ingin Jadi Presiden

Panca Andra Wiyanugraha '90

Cerita ini dapat melukiskan betapa perhatiannya sekolah kita atas jalan hidup yang ingin kita tempuh. Sekolah menyediakan ruangan bimbingan karir yang disingkat BK, sudah barang tentu ada guru pembimbingnya merangkap wali kelasku yang benar-benar perhatian karena hampir semua murid pernah dimarahi beliau, siapa lagi kalau bukan ….. ibu Mariana yang paling terkenal itu loh!.

Kali ini yang mendapat giliran dimarahi aku dan teman sekelasku Christiawan gara-gara cita-cita kami dianggap beliau terlalu muluk, sebetulnya sih nggak juga!. Bukankah kita sudah dicekoki dari kecil bahwa gantunglah cita-citamu setinggi langit, makanya ketika ditanya aku tulis di secarik kertas cita-citaku ingin jadi Presiden.

Kini sudah bertambah jelas bahwa sang cita-cita jauh jemuran dari setrikaan, eh maksud jauh panggang dari api alias belum tercium juga baunya untuk jadi Presiden!.

Gara-gara itu aku mendapat undangan ke ruang BK bersama Christiawan, disana bu Mariana tidak hanya menjelaskan, maksudku menjelaskan ditambah marah-marah gitu loh!, beliau bilang bahwa Presiden bukan merupakan profesi, yang namanya profesi menurut beliau adalah tukang insinyur, dokter, pengacara, ahli fisika, guru, dan lain sebagainya.


Iso Eddy wroteat 23:53 on 19 October 2008
wah foto ini bagus bgt...mau kasih komen tapi ga tega gua...
Mukti Wibowo (Universitas Indonesia) wroteat 07:00 on 14 November 2008
Ca' lo lagi jambak rambut siapa....hus hayo.. nakal!!Wakakakakakk....
Sigit Sudibyo wroteat 23:50 on 01 March 2009
Memang mirip ya...


Setelah dijelaskan, cita-cita kami tetap belum berubah akibatnya selama satu jam pelajaran kami diomeli mulai dari kebun binatang hingga ensiklopedia lengkap hewan keluar semua, terlebih setelah mendengar jawaban Christiawan.

“Nah, sekarang kamu, Christiawan, apa cita-cita kamu …. !!!”, sengaja kutulis dengan 3 tanda pentung untuk menggambarkan betapa angry-nya beliau.