Sabtu, 20 April 2013

Pindah Alamat

Sulit menolak ketika Ady anak mama memintaku untuk menuliskan cerita, "Men, cerita gue tentang Pindah Alamat elo masukin blog dong!, dan kalau bisa gue keluar dari Apadela, gue udah nggak tahan!, Apadela orangnya gokil-gokil, bisa-bisa lama-lama gue jadi ikutan gokil".



Aku mencoba mencari tahu apa penyebabnya. Rupanya saat kami menghadiri resepsi pernikahan Rory yang unik di Rancaengkek. Kenapa aku bilang unik? Soalnya selepas keluar tol Cilenyi kami mencari tempat parkir untuk selanjutnya berjalan kaki yang cukup jauh ke tempat resepsi, bukan hanya kami pagi-pagi Rory si Pengantin Pria pun harus jalan kaki karena takut terlambat gara-gara banjir di Rancaengkek yang menyebabkan jalanan macet banget.

 
Banyak tamu yang hadir dari Smandel 81, namun yang paling banyak tetep Apadela. Sudah menjadi budaya dari dulu Apadela memang paling kompak, anak kecil juga tahu!.

Kepalang tanggung sudah sampai Bandung, kami berjalan-jalan sore melepas kangen sambil menunggu waktu makan malam tiba.  Kami sempat mampir ke tempat kos Kevin, putra Ady dan Andrina, untuk memberi kesempatan emak-emak berganti pakaian. Believe it or not, begitu keluar mereka mamakai warna yang sama, ungu, warna janda menurut pendapat kebanyakan orang.


Kami memilih satu tempat berkuliner di Dago, yang memiliki sudut padang yang enak untuk melihat keindahan Bandung di waktu senja dari kejauhan, beautiful!.

Makanan di restoran ini bolehlah, aku memilih lidah penyet yang sambelnya pedes banget.
"Enak ya om?", tanya Rara, putri Iriana.
"Biasa aja!, nggak seenak bayanganku", jawabku.
"Kirain enak, abis makannya lahap banget!".
"Gimana nggak lahap, orang lagi kelaperan".




Ady meninggalkan Syamsi dan Tatik yang asyik berbincang, "Gue nggak tahan dengerin omongan mereka". Berikut pembicaraan yang aku kutip dari cerita Ady si anak mama.

Syamsi : "Suaminya kok nggak diajak?".
Tatik  : "Suamiku sudah di Balikpapan".
Syamsi : "Di Balikpapan?, jauh amat. Balikpapannya di mana?".
Tatik  : "Di kuburan".
Syamsi : "Di kuburan ....???"
Tatik  : "Di balik papan, artinya sudah di dalam peti".
Syamsi : "Oh, sudah meninggal".
Tatik  : "Kalau Syamsi istrinya kok nggak diajak?".
Syamsi : "Sudah pindah alamat".
Tatik  : "Pindah alamat ....???. emang pindahnya ke mana?".
Syamsi : "Pindah ke kuburan".


Rika Dewi Aduh Men... Jd ikutan gokil nich udah ngantuk2 jd cekikikan ... Aya2 wae ...

Kristen Stewart Menghampiriku



Kamu tahu nggak sih Kristen Stewart itu siapa?. Itu tuh gadis cantik yang memerankan Isabella “Bella” Swan dalam film sequel the Twilight Saga. Waktu dia menghampiriku sayangnya nggak ada pewarta yang melihat jadi nggak masuk koran atau tivi. Jangankan itu, Kristen Stewart ada di Indonesia aja wartawan nggak ada yang tahu.

Ceritanya aku lagi duduk-duduk menunggu kawan-kawan sekelasku di 2 IPA 8, Apadela, yang mau menjemputku di pintu keluar gerbang tol Bekasi Barat menuju tempat resepsi pernikahan Rory di Nagrek.


Lama banget mereka nggak muncul-muncul sebab ada kecelakaan di jalan tol menuju Cikampek di Jatibening, sebuah truk pengangkut barang tambang terguling dan berceceranlah itu barang di jalanan, yang menyebabkan perlu waktu lebih dari 2 jam untuk melewatinya. Gile banget!.


Aku aja sampai berkali-kali pindah tempat untuk menghindari sinar matahari karena aku nggak memakai kosmetik tabir surya, soalnya nggak kuat beli. Nah, aku berpindah tempat mulai dari pom bensin Pertamina, pindah ke halte bis, lalu pindah lagi ke pelataran Bekasi Mall. Pulsa juga sudah nggak tahu habis berapa untuk menelpon Aria, Syamsi, Ami dan yang lainnya.

Dari pada bengong aku memperhatian orang di dalam mobil yang lewat, bukan untuk mencari Syamsi dan Ami yang menjemput tetapi upaya melihat wanita cantik, namun usahaku sia-sia, nggak ada orang cantik yang lewat.

Eh, tiba-tiba ada mobil putih berhenti pesis di depanku di tengah kemacetan di sekitar halte bis, ada cewek cantik di mobil itu, begitu aku perhatikan ternyata Kristen Stewart. Ah, yang bener nih!, aku setengah percaya dan setengah lagi nggak percaya.

Kami saling beradu pandang, bahasa matanya aku terjemahkan secara bebas, “Ikut yuk!”.
“Ah, yang bener!”, begitu jawabanku di dalam hati. 

Ady Rosdarmawan mantabs....

Jangan-jangan cuma mimpi.
Untuk memastikan mimpi atau nggak aku mencubit pipiku yang mirip cucur tembem. Wadauw! Si cucur tembemku terasa sakit, ternyata betulan, bukan mimpi.

Galau jadinya, ikut nggak ya? Akupun menghitung kancing, ikut …., ikut …., ikut …., ikut …., ikut …., kata kancing aku harus ikut. Sayangnya aku terlambat bereaksi keburu mobil Kristen Stewart berlalu.

Aku hanya bisa memandangi mobil yang ditumpangi Kristen Steward semakin menjauh, mobil putih milik salah satu stasiun televisi. Di samping Kristen Stewart ada Harry Porter dan kawan-kawan dan ada tulisan besar bertajuk BIG MOVIE.



Vivie Mufida baguus bener...
Vivie Mufida seruu beneer deh ha ha

Rosana Harahap, "mimpi sih enggak 'Men ...
ini akibat terlalu lama nunggu kawan2 apadela di bawah sinar matahari ... hehehe... jadi halusinasi deh *:D big grin"
Andy Masri, "Ditambah imajinasi yang luar biasa .... Kenapa Kristen Stewart ???? Bukannya soimah yang notabene produk lokal...??"
Rosana Harahap, "iya ... ya.. kenapa harus Kristen.... *mikir
Soimah juga mantap loh,.. banyak kebisa'annya. Cakep lagii...
Chormen tidak berpihak pada produk lokal nih ..."
Prabowo, "Mestinya Rosanna Harahap aja, udah lokal orig lagi ya gak An.
Piss ah"