Senin, 27 Desember 2010

Barang Bekas

Memang modelnya Ari pada harinya dia bilang ada acara padahal jauh hari yakin banget kalau dia bisa datang ke rumah Poppy buat meramaikan acara santunan anak yatim. Sementara Budi nggak bisa dihubungi, jadilah aku berangkat sendiri.

Aku sempat berbicara cukup lama dengan Wiwid yang merupakan satu-satu lelaki disitu karena Kora dan Firman tengah menjemput anak yatim sementara Heri yang datang dengan Fortuner baru berwarna hitam belum hadir.

Akhirnya Poppy keluar rumah untuk menyambut. Senang melihat keadaan Poppy sekarang berbeda jauh saat kami berkunjung di bulan puasa. Dulu badannya kurus, lemas dan mukanya memakai masker seolah putri Yasmin dalam cerita 1001 malam yang menggunakan cadar.

“Badan gue naik 6-7 kilo, Men. Gue masih disuntik kemo seminggu sekali tapi porsinya nggak seberat dulu”. Nah, ada satu lagi berita menggembirakan , Poppy sekarang sudah berjilbab, Alhamdulillah!.

Ratu muncul makanan juga ikut-ikatan muncul berupa lemper, lumpia dan puding pelangi dilengkapi stawberry. Dia mengundang resepsi pernikahan anaknya tanggal 5 Maret 2011 di Lewiliang jam 12 siang, “Nanti gue masukin fesbuk deh!” ujarnya, “Oh iya, jangan lupa elo bilangin ke temen-temen yang lain dong!”. Buat kawan-kawan, anggap aja cerita ini sebagai undangan. Datang ya!.

Suatu kehormatan mas Agus ketua IKAL turut hadir dan bahkan memberikan sambutan. Beliau mengundang nonton bareng final piala AFF di rumahnya di Pondok Kelapa, Kali Malang, hari Rabu ini. Soal makanan nggak usah khawatir, tinggal datang aja!. Masih semangat nggak ya beliau setelah malamnya Garuda dipukul 3-0 oleh Malaysia.

Ely yang berdiri di samping Rita, si anak Berlan, mengutarakan rencara berkunjung ke rumah pak Pajri, guru olah raga, dan pak Udin, guru sejarah, dalam waktu dekat. Jaya, ketua angkatan, sudah tahu belum ya?.

Pengurus IKAL yang lain, Sonny angkatan 80, yang kebetulan lewat naik motor turut mampir, ternyata tetangga Poppy. Kata Sonny alumni mau mengadakan “Barbeque” yang punya arti “barang bekas berkualitas”, semacam penjualan barang layak pakai untuk mengisi kas alumni di suatu lapangan di bilangan Tebet.

Aku katakan kepada Sonny bahwa angkatan 77 akan menghadirkan *** sebagai salah satu barang bekas. Ratupun sudah pasti langsung nyap-nyap, “Enak aja lo gue dibilang barang bekas!”.
“Sori deh kalau elo marah dibilang barang bekas padahal kan elo .... bekas barang”

Minggu, 19 Desember 2010

Awas Copet

Entah angin apa yang membisikiku untuk menelpon Himawan, tanpa bilang “Hallo” atau “Assalamualaikum” serta-merta di speaker hapeku terdengar, “Men, elo mau ngajakin ke pengajian? Gue ikutan!”. Yakin sekali kalau aku akan mengajaknya kembali ke jalan yang benar, atau itu akal-akalan Himawan untuk mengalihkan pembicaraan, karena takut aku menagih hutangnya. Pis men!.

Di hari H, kami memang pergi dengan satu mobil, aku yang nebeng, setelah aku memarkir kendaraanku di Mega Mall Bekasi. Lebih enak karena ada teman berbincang, daripada janjian bertemu di sekolah. Kalau dia ke sekolah, kalau enggak?.

Mobil Himawan masuk ke halaman sekolah setelah pintu pagar aku buka dan bumper belakang mobilnya beradu kekuatan dengan cagak besi. Kami datang agak terlambat, shalat ashar berjamaah dahulu, aku yang jadi makmum, selanjutnya bergabung dalam acara pengajian Smandel 87.

Ceramah yang diberi judul Iman, Ilmu dan Amal adalah bagian pertama dari trilogi ceramah Aqidah yang akan dibawakan selama 3 kali oleh ustad Musnar di hari Sabtu minggu ketiga. Materi dan cara membawakannya bagus, bahkan dilengkapi dengan kasus untuk dibahas bersama. Kasusnya begini, seorang Raja mempekerjakan tukang kebun yang bertugas untuk merawat kebun, suatu sore anak Raja yang masih balita bermain sendiri di kebun karena sang baby sitter tertidur, tiba-tiba sang balita masuk sumur. Walaupun mengetahui si tukang kebun tidak bertindak dengan alasan tugasnya hanya merawat kebun.

Aku sempat berdiskusi dengan Himawan, kesimpulan kami yang salah Raja kenapa membuat sumur di kebun. Lagian hari gini Raja masih pakai sumur!.

Acara foto-fotoan juga ada, kali ini aku pasrah aja! Masa sih mau berlari-larian di mesjid.

Mendekati setengah enam ceramah dan diskusi selesai. Kami utarakan keinginan kami, aku yang jadi juru bicara,  untuk bisa mengikuti acara pengajian selanjutnya.Zubed, ketua pengajian Smandel 87, dengan senang hati mengijinkan bahkan menganjurkan untuk mengajak alumni yang lain.

Bada magrib kami berajak pulang setelah bermain petak-umpat dengan kunci mobil Himawan, penemunya Mei. Tadinya pemilik kunci mau dikerjain, berhubung yang kehilangan kunci senior batal deh niat ngerjainnya. Alhamdulillah!

Aku diturunkan Himawan tidak dengan paksa di lampu merah tikungan masuk ke arah tol Cikampek. Sebelum turun aku bilang ke Himawan, “Wan, tungguin sebentar gue mau nyiapin uang, takut kecopetan”, sambil mengeluarkan selembar rupiah berwarna biru dari dompet untuk kutempatkan di saku kanan celana jeans.

Diluar dugaan jawaban Himawan penuh kebapakan, mungkin gara-gara baru ikut pengajian, “Men, elo tenang aja, sekarang Jakarta aman, gue yakin elo nggak bakalan kecopetan, soalnya .... justru elo yang dikira copetnya!”.


Hendra Gunawan Marsilan,
Men...gw suka menantikan reportase ente yg kaya' gini nih...tulisan ente ringan , lucu , ada ledekan2nye tapi bermakna banget....cakep bro....

Himawan,
Chormen makasih ceritanya, cerita sederhana tapi kalau kau yang tulis semua terasa hidup, cuma satu yang gw tanya, habis nurunin loeh pas mau bayar tol dompet gw nggak ada di saku celana, apa loe yang mindahin ? Isi boleh di ambil Men, tapi mohon KTP, SIM, dan kartu-kartu lain, mohon segera dikembalikan, pliiis.

Salam canda,
Himawan

Hendra Gunawan Marsilan,
wuahahaha...lucu komen elhu Wan.....bener tuh dompet raib...??? Chormen abis ngaji aje berlanjut hobbynye...apalagi abis nge dugem ye Wan...???? salam canda juga ...piss Men

Lizarina Lubis,
I agree....
Brought smile at the end....
Thx bang Omen....outstanding....

~lhalida~

Himawan,
Seilmu seperguruan jangan buka rahasia. Guru kita sama.

Senin, 29 November 2010

Sea Food Ayu

Sore ini anakku, Karra, minta dijemput di Monas selepas riset untuk acara perkuliahannya sementara malamnya ada undangan ulang tahun Rory dan syukuran kesembuhan istrinya yang sempat pingsan dalam acara Green Festival. Pulang ke rumah dulu nggak sempatlah, makanya aku ber-sms-ria dengan Rory.
“Rory, aku harus jemput anak di Monas kalau pulang dulu ke Bekasi nggak sempat ke Kelapa Gading, keberatan nggak kalau aku bawa anakku?”
“Boleh saudaraku”
“Terima kasih, makannya nggak banyak cuma 7 piring kok, kalau agak telat nggak apa-apa ya?”
“Nggak apa2 iklas kok”
“Ya udah kalau begitu aku sekalian bawa keluarga besar dan tetanggaku”
Smsku tidak dibalas, belakangan aku tahu kalau Rory kehabisan pulsa, andai ia menjawab, “Iklas kok”, bakalan hadir satu kelurahan.



Bang Chormen dengan putrinya yang cantik hadir disaat acara syukuran ultahku (Rory)
Ketika aku sampai sudah ada beberapa kawan yang sudah selesai makan, ada juga yang belum muncul, sementara untuk yang baru datang pemesananan makanan dikuasakan kepada Iwan, jadi aku belum melihat menu makanan yang tersedia. Sambil menunggu, Karra berbincang dengan tante Liza yang suka bikin onar.
“Kar, papa kamu tuh ngetop banget loh! Kalau ada acara foto-fotoan pasti ada di setiap foto. Udah gitu ya Kar, setiap ada temen perempuan pasti dipeluk-pelukin! Nanti kalau sampai rumah jangan lupa cerita ke mama ya”.
Untung aku sudah berpesan kepada Karra kalau tante Liza bicara pasti yang diutarakan kebalikannya.

Pesanan bermunculan berupa tumis kangkung, bawal saus Padang, ikan kue bakar bumbu kecap, cumi goreng tepung, udang goreng tepung masing-masing 2 atau 3 porsi. Bagi yang tidak suka bumbu yang terlalu medok makanan di sini cocok banget. Kangkung ditumis dengan tauco ala kadarnya sehingga rasa manis kangkung muda terasa dominan. Ikan kue dibakar tanpa bumbu namun bisa membuat Syamsi ketagihan, “Rory, kalau pesen ikan bakar yang kayak itu lagi boleh nggak?”. Pesanan tambahan itu dilalap oleh Syamsi sendiri.

Murah meriah makan sea food Ayu Kelapa Gading... yang hadir 25 orang makannya nambah 3 kali pakai Ikan, Kepiting, Cumi, Udang, Kerang, dlsb.. sampai puas dengan total tidak lebih dari US$ 100 atau 325 Real... boleh dicoba... (Rory)
Es kelapa muda pesananku diambil Hendra, akibatnya aku hanya bisa menunggu dan menunggu karena setiap pelayan hanya mengangguk ketika aku memesan tetapi si kelapa muda nggak datang-datang. Akhirnya datang 4 es kelapa muda dalam batok 1 diantaranya tanpa sirup, milikku. Aku lebih suka rasa natural kelapa muda, satu batok yang masih terlalu muda dilihat dari dagingnya yang transparan tandas tak bersisa akibatnya sampai di rumah aku langsung ke kamar mandi dan terbagun dari tidur karena kebelet pipis.




  • Rosana Harahap likes this.

    • Nursyamsi Kurnia Utama Selamat ulang tahun Pak Haji Rory semoga pajang umur dan sehat selalu,dan terimakasi Luciana Darmansyah wewengkang


    • Hendra Gunawan Marsilan Pak Haji yg ultah, bokap2 dan emak2 IA Smandel 81 yg ngabisin makanannye....guaanteng dan cuaanntik2 bo'...sehat, ceria wah pokoknye kagak ade matinye deh sohib2 gw.....Luc keren abis...utk kesekian kali pertemuan2 kalian bikin ngiri yg enggak bisa hadir...

    • Luciana Darmansyah Wewengkang Hahaha iya nih ndra td mlm. Mangkanya km kudu hrs dtg ya tgl 8November hari senin di nasi uduk gondangdia..


    • Mohamad Rory Faizal Gumay Luar biasa.... sahabat2ku kemarin makannya lahap bener... yang biasanya cuma makan 1/2 piring kemarin karena saking eunaaaaknya ada yang sampai makan 3 piring loh.... 98% senang sekali hati saya.. cuma kalau Bang Hendra GM datang baru lengkap 100% ....
Secara umum aku menilai makanan di Sea Food Ayu boleh dibilang lemak nian! dengan memakai ungkapan wong kito galo, suku bangsa Rory. Artinya .... enak banget!

Di akhir cerita kami haturkan turut prihatin atas musibah di Wasior, Mentawai dan Merapi. Ada berita baik selama kami berwisata kuliner yaitu wedus gembel di Merapi tidak muncul karena ...... wedus-wedus dan gembel-gembelnya pada ngumpul di sini. Pis men! Ingat kan kalau sudah bilang pis men nggak ada yang boleh marah.

Minggu, 10 Oktober 2010

Nggak Seru ...!!!

Mengatur foto bareng dengan peserta seratusan bukan hal yang mudah terlebih di lapangan tenis di bawah terik matahari. Paling mudah meletakkan spanduk yang dipegang oleh 2 orang setelah itu baru pesertanya, awalnya aku berdiri di belakang spanduk, sok tertib!.

Fida orang pertama yang bikin gara-gara, ditutupnya angka 1, kemudian Haryo menutupi angka 8 sambil berkilah, “Semua orang tahu yang ditutupi angka 81”. Berikutnya Azwardi menutupi logo Smandel, selanjutnya tulisannya, akupun memindahkan diri ke depan spanduk, yang pasti bukan aku yang menjadi biang kerok si spanduk menjadi mubazir.

Ternyata oh halah ....., tulisannya kok Halah bi Halal bukan Halal bi Halal. Etna yang sudah kesengsem kawin (lagi) yang membuat, pantesan nggak datang, takut disalahi ya? Atau lagi dipingit.

Waktunya joging!
Ada sih halal bi halal pakai acara joging? Lari ke sana, lari ke sini, lari kemara, lari kemari, mencari arah kamera dibidik. Pesertanya kian hari kian bertambah dan semakin ahli bahkan ada yang berani menyombongkan diri, angel Didut misalnya, “Chormen mah cetek! Urusan foto sekarang mah pinteran kita-kita!”. Padahal dulu aku tuh pengajar tunggalnya.

Sebegitu hot berjoging sampai sol sepatu kananku lepas. Pulangnya aku meminta tas kresek kepada pengurus rumah tangga Ello, bukan untuk membungkus makanan tapi untuk membawa sol sepatu yang terlepas.

Seperti biasa acara selanjutnya pembagian door price dan souvenir. Kami semua mendapat 8 buah batere ukuran kecil dari Adit, dengan sedikit catatan bahwa si batere disisakan 2 buah untuk tahun depan karena Adit mau membagikan remote controlnya, baru deh tahun berikutnya Adit memberikan televisi LCDnya. Makanya jangan sampai nggak datang kalau ada acara kumpul-kumpul.

Acara dipandu oleh Iwan dan Hendra, Ketua dan Wakil Ketua Puapala di jaman kami masih bersekolah yang memperkenalkan pasangan suami istri sesama Smandel 81 yaitu Rudita-Panti, Jaya-Tuti, Ady-Andrina yang akan ditambah dengan Wishnu-Etna.
Acara berikutnya kawan-kawan yang mempunyai nama sama diminta maju ke depan, Iwan Karyawan dan Iwan Mantan Karyawan, Hendra Marhendra Suhendra dan Hendra Gayus, kemudian ada 3 orang Enny yang hadir maju ke depan. Setelah itu aku nggak pernah lagi memperhatikan acaranya, jujur aja nggaaaakkkk seruuuuuuuuu...... !!!! Gariiiiing ....!!!!

Biar acara angkatan sendiri kalau nggak seru ya nggak seru aja! Mau dibilang apa lagi?. Coba bayangkan kapan giliran aku yang punya nama Chormen.

Tunggu 5 Menit

Menurut catatan Rory di eFBe Halal bi Halal kali ini dihadiri oleh 110 Smandelers apabila mbak Tuti, Aziz dan istri kita masukan dalam hitungan, not bad buat gelaran acara rutin setiap tahun, walau ada sedikit penurunan sih sebenarnya.
In this photo: Luciana Darmansyah WewengkangAbdul AzizDiah KrisdiantiIriana WihardjaToety EmmydiartyChormen Omen
“Aku tamu nggak diundang nih Men”, bisik kecil mbak Tuti ’62 kepadaku. “Nggak apa-apa lagi! Kita semua seneng kok mbak Tuti datang”, kehadiran beliau memang diharapkan dalam acara ini, “Apa ayo ......? Pokoknya ada aja!”.

Bercerita tentang makanan aku sampai bingung melihatnya, untung aku senantiasa memegang piring dan sendok, bukankah kalau bingung kita harus berpengangan. Coba kita absen, ada nasi goreng iga bakar, mie goreng, empek-empek, roti jala met kare, baso Makasar, nasi timbel lengkap, nasi oncom, nasi peda, pepes tahu, pepes oncom, pepes ikan mas, tumis jeroan, tumis jagung manis, Korean bbq, asinan Bogor, skutel kentang. Belum lagi buah-buahan dan camilan di atas meja makan besar. Aku nggak bisa hafal semua, jangan salahkan aku ya! Kalian kan tahu hafal menghafal itu tugasnya Hasahatan.

Porsi makanku jujur aja nggak banyak-banyak amat, diibaratkan tabung elpiji perutku ukuran tabung 3 kilogram bukan yang 12 kiloan, makanya walau aku hanya icip-icip nggak semua makanan bisa aku rasakan, cukup mendengar cerita teman yang mencobakan aja sudah senang, “Men, enak deh, itu ada di meja sana!”, kata Wati sambil memakan jajan pasar yang dibungkus daun pisang, sayang sudah nggak muat lagi!.

Aduh ....! Sayang banget .... sayang banget .... nggak bisa mencoba semua ...!!! Aku belum merasakan nasi oncom, nasi timbel, roti jala, skutel kentang. Padahal postur badanku boleh dibilang tinggi, menurut pelajaran biologi, seharusnya porsi makanku lebih banyak sebab kata pak Didin, pak guru Biologi, panjang usus manusia 2 kali panjang badan

Added October 9


    • Liza Soenar Windarti Kuliner.. Nasi Tug2 (oncom), nasi peda', nasi timbel, daun singkong kuning, pepes telur asin, pepes jamur, pepes ikan, empal campur, ayam pedas, jagung manis oseng, sop iga.. Sisi lain Rib Barbekyu, kentang cheese, salad, asinan.. Nyam nyam.. Dan masih banyak lg macemnya.. Bingung milihnyaaa.. BRAVO!!

Soal minuman, aku sudah bersumpah sebelum berangkat dari rumah bahwa aku nggak mau meneguk minuman dingin sebab semalam aku harus menelan Panadol untuk menghilangkan flue ringan. Apa daya aku bukanlah Gajah Mada yang bisa memegang teguh sumpahnya, minuman dingin yang beraneka rupa sungguh menggugah selera. Kalau flue lagi, ya minum Panadol lagi!. Susah amat!
In this photo: Susi Yulius (photos)Chormen Omen (photos)

    • Hadi Busono Ceria amat ya.
      October 10 at 12:00am 

    • Hariyanto Putra The ooooo pemburu camera ...........kemana aje...... nempeell terus

Sebagai tuan rumah yang baik aku menemani Aziz dan mbak Tuti untuk menikmati hidangan.
“Mbak Tuti ada pantangan nggak?”
“Pantangan apa? Makanan ...? Aku nggak punya pantangan makanan”
“Kalau gitu cobain Korean barbeque yuk!”
Mbak Tuti menuruti saranku untuk mengambil beberapa potong daging iga dan mencicipinya.
“Ehhmmm ...., enak bener Men ....., eh kamu sendiri udah nyoba belum?”
“Justru itu aku minta mbak Tuti nyoba. Nah, sekarang aku tinggal nunggu 5 menit ..... kalau nggak terjadi apa-apa sama mbak Tuti, baru deh aku coba!”

Sabtu, 09 Oktober 2010

9 Oktober 2010

Sabtu tanggal 9 Oktober 2010 bisa jadi merupakan hari baik bagi Smandelers, pasalnya ada 3 undangan buatku di hari ini, mungkin saja semuanya atas saran dukun yang sama.

Pertama latihan basket untuk persiapan melawan alumni SMA 4, “Mau ikutan latihan basket or just kumpul2? Besok di ProArena Pd Indah jam 8-10 pagi… Men dateng yuk Men :D”, berita tertulis yang kuterima melalui sms.
“Nggak bisa besok HBH Smandel 81, besok besok deh, berhubung hape rusak nomor kamu belum teregistrasi, siapa kah gerangan?”.
“Riniiii delapan empattt…”

Kedua pesan di eFBe kiriman uni Teppy berupa halal bi halal dan 30 tahun Smandel 80, dengan acara sampai jam 11 malam dan mendapatkan kaos kalau hadir, sayang aku nggak bisa datang perlu istirahat because my body is not delicious.

Dan yang ketiga halal bi halal angkatanku 81. sebetulnya acara ini sudah dibatalkan ketua angkatan saat Bukber sebulan lalu. Rasanya aneh apabila acara yang setiap tahun digelar ini ditiadakan, biar nggak bosen alih-alih pak ketua, cukup masuk akal sih sebenarnya bila dikaitkan dengan angkatanku akan merayakan 3D tahun depan.

Memang bisa menunggu pertemuan hingga tahun depan? Ternyata nggak bisa tuh!
“Gue udah hubungi Ello, dia bersedia rumahnya tanggal 9 ketempatan halal bi halal”, suara emak Didut di speaker hapeku.
“Ya udah, tinggal dilaksanain aja dong!”
“Elu kan yang biasa ngomporin di milis, kita lihat responnya kalau positif kita laksanain, kalau nggak ........ kita laksanain juga!”.
“Gue baru bisa nanti malem”
“Itu tugas elu ya?, nanti malem gue telpon Gayus sama Andy untuk ngipasin, urusan dapur biar gue sama Luci”.

Malam itu aku nggak sempat beremailan, pagi hari kulihat milis sudah ramai dengan reuniers yang sudah kangen bertemu, Hendra Gayus dan Andy tukang kompornya. Pekerjaanku diambil orang lain bo!, mungkin gara-gara mereka pikir tukang kompor honornya gede, nggak tahunya …… emang iya!

Tega sekali Gayus dan Andy mengambilnya, padahal tukang kompor pekerjaan sambilanku loh!.

Jumat, 01 Oktober 2010

Tawa di antara Duka

“Innalliahi wa inna Illahi rojiun ......, yang bener lo Nar?”, kata itu otomatis terucap setelah almarhum Danar ’80 mengatakan, “Men, udah tahu kalau Sarjito meninggal?” persis di pintu pagar dekat kamar pak Oher ketika aku baru sampai di sekolah.
“Elo nggak ikut? Semua anak kelas 3 pada ngelayat”, Danar menambahkan.
“Gue kan kelas 2, kayaknya gue harus belajar deh! Salam aja sama keluarganya terutama Beton, tolong sampein gue turut berduka-cita”.

Berita menggelegar itu sudah pasti disambut isak tangis bu Hilma, Kepala Sekolah, sudah nggak ada lagi nih anak Smandel yang kumel kalau Jito tiada. Sekumel-kumelnya Jito tetaplah aset Smandel yang berharga, mungkin itu yang ada di pikiran bu Hilma.


Singkat kata rombongan pelayat kelas 3 ditemani beberapa guru sudah sampai di depan rumah duka disambut bapaknya Jito yang kebetulan ada di rumah.
“Om, kami turut berduka-cita atas meninggalnya Sarjito”, ucap perwakilan rombongan sambil memasang muka sedih.
“Hah ......!! Apaan .....??? Jito meninggal ...???”, Om Basar, orang tua Jito kaget setengah mati.
Lah, bapaknya sendiri baru tahu! Bagaimana ceritanya nih .....?! Rombongan pelayat menjadi bingung.

“Jito ..!! Bangun Jit ..!! Temen-temen kamu pada dateng .... katanya kamu udah meninggal ..!”, suara sang bapak membangunkan putranya.
“Iyee .....”
“Iyee itu maksudnya apa..? Masih hidup apa udah meninggal?”
“Masih .....!”
Sarjitopun keluar dari kamarnya dengan wajah kucel karena belum mandi, bak selebriti disambut dengan riuh kegembiraan, siapa sih yang nggak senang kawan seangkatan mereka ternyata masih hidup, hanya saja kasihan pewakilan guru yang harus melaporkan kejadian ini kepada ibu Hilma, terbayang nggak kalau mereka harus bilang, “Alhamdullilaah bu ... Sarjito meninggal aja gagal ...!”.

Setelah diusut anak Puapala si biang keroknya, sehari sebelumnya Perthem, Danar, Benny Respati, dan kawan-kawan survey mencari lokasi kemping. Semuanya masuk sekolah kecuali Sarjito yang kelelahan. Atas anjuran setan iseng mereka memasang tulisan di majalah dinding, “Innalillahi wa inna Illahi rojiun, telah meninggal dunia teman kita tercinta Sarjito Basar angkatan 80 ............ bla bla bla ...”.

Menurutku sih mereka sebetulnya nggak salah, bukankah mereka tidak mencantumkan “... telah meninggal dunia dengan sukses . ....”.

Setelah para korban penipuan kembali ke sekolah, sebagai orang tua yang baik om Basar menasihati putranya agar kejadian tadi tidak berulang.
“Jito, lain kali kalau kamu meninggal lagi bilang-bilang dong ...!”
“Emangnya kenapa pap?”
“Biar gue nggak kaget ...!!!”


April Mob paling sukses, lelucon paling konyol sepanjang sejarah Smandel, presiden, seluruh aparat dan rakyat jelata Republik Smandel tertipu. Atas keberhasilannya Sarjito memperoleh hukuman 3 hari tidak boleh masuk sekolah, emang dasar Jito itu hukuman dimakan sendiri nggak dibagikan kepada teman-temannya.

Cerita di atas masih menyisakan sepenggal pertanyaan, “Uang dukanya dikemanain ......??!!”


Sar Djito 28 September at 16:08
harus dimasukan 1 aprilnya bro yg membuat gw cuma di skors 3 hari
Hahaha iya itu,mana ada yg mau foto gw , ngekernya aja males,apa lg hasilnya, skors cuma gw aja

Sabtu, 25 September 2010

Nirmala Chandra '88

Buat Trekkies sejati Q bukan nama yang asing, spesies dalam film Star Trek yang mampu menjelajahi alam semesta sesuka hatinya, bisa saja kemarin berada di planet Vulcan, sekarang ada di Klingon, sedetik kemudian bisa berada di planet bumi.

Spesies rekaan Gene Roddenberry biar terlihat agak berbau ilmiah diambil dari notasi fisika, aku masih ingat wajah lucu pak Ruhanta, guru fisika, ketika memonyongkan mulutnya menyebut “Q”. Telaah ilmiahnya jika gas dimasukkan ke dalam suatu ruang tertutup maka partikel gas yang bernama Q bisa berada dimana saja dalam ruang tersebut.

Nah, kalau di Star Trek ada Q, di Smandel ada Nirmala Chandra, “Ade” kata pertama yang keluar dari mulut penggemar Jennifer Lopez, David Foster dan Earth, Wind & Fire ketika kami bersalaman dan berkenalan di arena Smandel Green Festival, nama yang menjadi panggilannya sehari-hari buat ibu muda yang memiliki putri bernama Bunga.

Sama dengan Q, Ade beredar dimana-mana, di acara kuliner alumni Smandel ada, bencana alam Sumbar membela nama Expa dan Smandel ada, acara Expa lainnya wik-en di Cibodas, baksos di pantai selatan, praktek di Klinik Expa ada, ada, dan ada.

Sejurus kemudian Ade si hitam manis sudah bersama rekan seangkatannya sesama alumni kedokteran Unpad Bandung, sengaja aku menulis Bandung di belakang Unpad karena khawatir Unpad ditafsirkan kependekan dari Universitas Padang.

Sebagai seorang dokter, Ade dibantu oleh asisten kalau berbakti sosial yang paling sering suster Nurhayati dari Expa juga, kalau kamu bilang si suster secantik dan semenarik dokter Ade, kamu pasti mimpi deh! Susternya ganteng karena si suster tak lain Nunuk ’82. Eh, salah deng sebetulnya Nunuk nggak ganteng kok, pis men!

Sekarang Q, eh Ade nggak tahu ada dimana?
“Ngomong-ngomong kalian ngeliat Ade nggak? Perasaan barusan di kantongku deh!”



Nirmala Chandra 25 September at 11:02, Hahahaha.... bagus bang tulisannya.... Dr awal aku baca masih ga nangkep arahnya kemana... Taunya ujung2nya ke aku toh... Xixixi....
Kereeennn!! (^
*)

Sabtu, 28 Agustus 2010

Lorong Waktu

Puasa menjadi salah satu penyebab acara azan Magrib menjadi tontonan dengan rating tertinggi, bada berbuka puasa kami melaksanakan shalat Magrib berjamaah, ustad Rory sudah mulai PeDe memimpin shalat tanpa baju koko. Waktu baru datang Rory bilang kepadaku bahwa dia mau membeli baju koko dulu di Pasaraya, sebegitunya!.


Shalat Isya dan Tarawih berjamaah tak luput ditunaikan, seperti biasa ada acara tawar-menawar format Tarawih, 4-4-3 lebih banyak dipilih daripada 2-2-2-2-3, kalau ada format 8-3 pasti kami ambil terlebih format 11-0.

Aku salut kepada kawan-kawan non-muslim yang dengan sabar menantikan kami mengerjakan shalat berjamah dan bersusah-susah datang dari Magelang, Bandung, bahkan Holland namun sayang Alfred harus kembali ke Belanda kemarin. Bukber sudah menjadi acara rutin setiap Jumat minggu kedua Ramadhan.

Hendra Gunawan Marsilan kenapa sih pose mesti miring miring gini...disuruh photografernye ye....??? Berty ama Tri mau aje dikerjain ama HP....
29 August at 02:38

Seperti yang lalu-lalu bakti sosial internal dilakukan di bulan puasa, kali ini sekedar bantuan pengobatan untuk istri pak ustad yang sering kali keluar masuk rumah sakit, beliau pingsan saat berpartisipasi mengikuti bazar Smandel Green Festival di Buperta Cibubur. Semoga lekas sembuh, kami mendoakan.

Sungguh aku terkesimah oleh kalimat yang dilontarkan kawan-kawan saat photo berjamaah, mereka secara aklamasi mengatakan, “Ibu-ibu dulu, abis gitu baru bapak-bapaknya”. Sebutan yang sama yang mereka cantumkan di komentar photo di facebook, “Ibu-ibu dan bapak-bapak”.

Hariyanto Putra ga ngebayang..kalau 10-20 tahun lagi.......??????bisa nyatu terus gini ngga ya.......????, 28 August at 01:0
Luciana Darmansyah Wewengkang kalau ibu2 nya pasti msh bisa kalu bapak2 nya wah ga mungkin deh pasti dah pd pikun hahahaha 28 August at 01:08
Mohamad Rory Faizal Gumay Menakjubkan dan senang sekali hati kami semua...Semoga persaudaraan alumni SMA 8 th 81 akan terus berlanjut apalagi diusia kita yg menjelang senja diantara akan saling memerlukan dan peduli satu sama lain...masa yg paling indah adalah disaat kita di SMA dan ini akan selalu kita lalui setiap pertemuan2 sampai Allah kelak memanggil kita kembali sisi Nya... Sukses ya sahabat2ku yg cantik2 & tampan
28 August at 04:15
Tri Utami Semua yg terpenting jaga KESEHATAN ya temans....supaya klo ngumpul lagi tetep ok semua.....kumpul kaya gini sudah luar biasa.....BRAVOOO SMA 8 Angk 81!
28 August at 07:20
Ahmad Himawan Terima Kasih buat Adik Lucy yg sudah menyediakan tempat, tenaga, waktu sampe bolos kerja demi suksesnya acara ini. Luc kalau besok diomelin sama bos, jangan khawatir......bawa aja Hendra G. pasti bosnya nggak jadi marah.
28 August at 12:27 
Iriana Wihardja Bravo tuan rumah n d gank, rrruuuuaaarrrr biasa mangan ra mangan (puasa ra puasa) pada kumpul bareng. Itulah persahabatan sejati smandel 81......
28 August at 12:30
Ady Rosdarmawan Thanks buat Luci, unforgetable moments.......
28 August at 20:59
Lusiaji Aris Prabowo hanya ada satu kata "sukses" untuk acara buka puasa bersamanya alumni SMA 8 Jakarta Angkatan 81 tgl.27 Agustus 2010 di rumah Luci (sekretariat smandel 81) ....bravo "jalin terus silaturahmi" hingga akhir hayat.....
28 August at 21:05
Tri Utami Soto mie...oh....soto mie....
28 August at 21:13

Sepertinya aku baru saja melewati lorong waktu, rasanya baru kemarin sore menjelang magrib sebutan kami, “Ceweq-ceweq dan cowoq-cowoq”, waktu sedemikian cepat berlalu. Tapi tak apa asal kita tetap kompak sesuai motto kita ... together for all

Terbayang dalam benakku suatu saat nanti ketika kami berkumpul dengan kompaknya kami meneriakkan ….
“… Together for all …”
“Huk …. huk …. maaf, kakek batuk ….”
“Huk …. huk ….. huk ….. nenek juga …”

Horeeeeee.... kaum lelaki yang menang karena batuk si kakek lebih sedikit (sainganterus.com)





1 comments:

Hariyanto said...
h.dra gw bukan ngerjain nyang mau di poto........cameranye kalah cepet ama yg doyan dipoto..... liat aja Chasing@ sih pada Tuwir2 ..but.Kelakuan Para Preman Tong- Tek nye nongol aslinye.........?????