Minggu, 23 Mei 2010

Gadis Manis Kebon Sayur


Mohamad Rory Faizal Gumay '81

Heppy, wanita berjilbab yang dahulu pernah aku taksir saat di SMA berpamitan dengan semua kawan, dia nggak ikutan naik bis untuk kembali ke Jakarta karena masih ada acara di Bandung. Akupun menyalaminya, sambil berkata, “Hati-hati ya Hep!”.
“Oh, iya terima kasih”, jawabnya lembut sambil melepaskan senyuman manisnya, wuis cantiknya.

Bis yang mengangkut rombongan bakti sosial dan wisata kuliner Smandelers 81 mulai berjalan perlahan dan terus perlahan soalnya Bandung di malam Minggu macetnya minta ampun, tapi nggak apa-apa perut sudah kenyang selepas makan malam di Siera, sekarang mau apa lagi.
Diah Krisdianti, Ngga ada malunyaaaa..... in action terus....
28 May 2010 at 11:48 · Like

Luciana Darmansyah L, gw mikirin Alwin cuma suruh foto tp loe nya kan ga pernah ada.... hehehehhe
28 May 2010 at 11:49 · Like


Diah Krisdianti, Luci yang penuh pengertiaaaaan ..... hihihi. That's the reason ngaa bawa kamera, biar ada dimana saja.
28 May 2010 at 11:56 · Like

Budi Yuliastuti-yasti Idem... Biar narsis n eksis... Di usia krisis...he...he...he...
28 May 2010 at 11:59 · Like

Eny Purwanto, Pokoknya seruuu abis deh... kl kita foto bareng... kapan lg bs mejeng sama2 gini...

Aku duduk di kursi bagian tengah rada sedikit ke belakang bersama Syamsi di sampingku, ngobrol dengannya sudah seharian, jujur aja bosen juga, aku melihat Himawan tengah mememang mik tanpa kabel yang disambungkan dengan sistem pengeras suara dan akupun memintanya.

Tadi siang aku ditantang oleh kawan-kawan untuk menceritakan kisah asmaraku saat di SMA, aku nggak berani sebab kisah asmara yang akan aku ceritakan menyangkut Heppy, gadis manis yang dulu tinggal di Kebon Sayur. Mumpung nggak ada Heppy keberanianku mencuat.

“Assalamualaikum teman-teman, sekarang Rory mau cerita tentang Heppy yang dulu Rory taksir”, suaraku mulai terdengar di dalam bis, sejenak suasanya sunyi mungkin karena kawan-kawan terkejut dengan keberanianku, selanjutnya bis mulai riuh dengan tepuk tangan dan teriakan penyemangat, aku serasa Wayne Rooney selepas melahirkan gol untuk MU di Old Trafford, mantap!.

Seorang kawan meminta pak supir untuk mematikan lampu di dalam bis supaya aku lebih lancar bercerita. Sebetulnya nggak dimatikan juga nggak apa-apa, aku sudah terbiasa berbicara di depan umum, maklum aku seorang ustad. Bedanya kalau aku memimpin doa, saat jedah mengambil nafas, jamaah berseru, “Aamiin”, di sini yang ada tepukan dan suit-suit.
Rory, berpeci putih

Pulang sekolah aku biasanya berjalan di belakang Heppy dari sekolah menuju Tongtek sehingga aku dapat leluasa memandanginya saat berjalan. Begitu juga di Metromini, kebetulan Metromini yang kami tumpangi sejalan melewati rumah Heppy di Kebon Sayur baru menuju rumahku. Sumpah mati walau kami hampir setiap hari bertemu tetapi aku nggak berani menegurnya apalagi mengungkapkan perasaan cinta.

Lucunya kalau aku pergi naik motor, tujuannya ke manapun selalu melewati rumah Heppy, melihat nomor rumahnya aja senangnya minta ampun.

Mohamad Rory Faizal Gumay
Ini temanku Heppy Indriyati saat acara piknik II IPA 5 di Puncak th 1980 manis dan baik hati .. — with Heppy Indrayati.
Like · · Share · 21 December 2010

Mega Adha Rachmat, ikutan dong...hehehe...:p
15 January 2011 at 05:53 · Like

Mohamad Rory Faizal Gumay @ Mega : boleh aja ikut.. Tapi sayang Heppy nya maunya ikut sama saya... He he ustadz kan juga manusia...
15 January 2011 at 17:58 · Like · 1

Mega Adha Rachmat, biar adil... bareng2 aja ya.... ???
16 January 2011 at 08:33 · Like

Heppy Indrayati EH, ...sorry,, ya!!! baru buka FB maklum bukanya di komputer kantor, boleh siapa yang mau ikut daftar dulu... he..he..eh
17 January 2011 at 09:32 · Like

Mohamad Rory Faizal Gumay, yg pasti rory no 1 mau ikut ayunan dg Heppy... Ayunannya masih ada gakt kan gambar ini rory bidik th 1980... Cari ayunan yg lainnya aja ya....
17 January 2011 at 20:16 · Like

Iriana Wihardja, awaaaaaaaaaaaaaaasssssssss ayunannya rubuuuuuuuhhhhh kalo banyak yang ikut.......
18 January 2011 at 11:17 · Like

Mega Adha Rachmat, skr kita tanya aja sama heppy yg bole ikut siapa....??????
18 January 2011 at 18:42 · Like

Hernowo Djati, m bener2 kelihatan happy ya .....
19 January 2011 at 05:21 · Like

Mega Adha Rachmat, iya nich om djati... mana happy nya gak jawab... diam aja tuh mas rory....
19 January 201,1 at 14:28 · Like

Mohamad Rory Faizal Gumay, Ya gimana Heppy ga jawab.. Kan sedang main ayunan sama rory di dufan... Sedang asyik nih
19 January 2011 at 14:43 · Like

Iriana Wihardja Rory, kok ngimpi siang hari sih...hix..hix...
19 January 2011 at 14:46 · Like

Lina Ina Harahap, Emang itu foto siapa bang lgi main ayun2...
19 January 2011 at 15:01 · Like

Mega Adha Rachmat, foto rory waktu muda.... tapi yg dorong ayunannya sich...hihihi...:p
19 January 2011 at 15:42 · Like

Heppy Indrayati, sibuk....sibuk... banyak kerjaan, siapa bisa bantu boleh deh main ayunan he...he...he...
19 January 2011 at 15:46 · Like

Mohamad Rory Faizal Gumay, kalau sibuk kan Mas Rory bisa bantu bantuin.. jangan sungkan lah.. rory kani waktunya banyak sekarang. .. tinggal miscall aja kok susah sekali sih.... 24 jam HP ga pernah off loh u Heppy dkk
19 January 2011 at 19:37 · Like · 1

Mega Adha Rachmat, wah siipp tuh heppy...mantaaap... tapi hpku gak bisa 24jam... kehabisan batere....wkwkwk... msh kebagian ayunan kan.. jgn mas rory aja...ngiri aku nich....???!!!!
19 January 2011 at 19:41 · Like

Nursyamsi Kurnia Utama, Ogud juga mau dooooooong apa pelu izin sama ustat Rory.......siap pa Ustat.
6 April 2011 at 17:24 · Like

Mohamad Rory Faizal Gumay, yang bisa mendekati Heppy adalah orang yang beruntung...
8 April 2011 at 08:10 · Like

Mega Adha Rachmat, betul tuh om rory....
8 April 2011 at 11:15 · Like

Hadi Busono Masih penasaran nih ya,udah lupain aja....he2x
8 April 2011 at 12:56 · Like

Mega Adha Rachmat, Tidak bisa pindah kelain hati nich.... Xixxiixi
8 April 2011 at 13:05 · Like

Aku akhirnya merasakan makan siang berdua dengan Heppy, tepuk tangan lagi, selepas melayat orang tua seorang kawan, bukan saat SMA, tetapi saat aku sudah mempunyai anak 3 dan Heppy sudah 2 anak brojol dari rahimnya, tepuk tangan lagi.
Begitu ceritanya.
“Udah ceritanya Ror?”, Marhaendra berbicara melalui mik yang lain.
“Udah, ceritanya segitu aja”.
“Nah, kalau udah sekarang pak supir nyalain lampu dan Heppy berdiri”.
APAAA …!!! BUKANNYA TADI HEPPY SUDAH TURUN DI BANDUNG …!!! Aku terkejut.

Lampu di dalam bis menyala, Heppy yang duduk di depan berdiri, membalikkan badan dan tersenyum. Senyum yang membuatku malu banget.
Alamak!, ternyata Heppy masih di dalam bis, nggak jadi turun di Bandung. Ternyata aku masuk jebakan kampret!.



Pak Oher Jadi Dua

Kalau aku mengambil judul pak Oher jadi Dua bukan berarti aku ikut-ikutan Akmal ’86 sang novelis Nagabonar jadi 2. Ceritanya masih di sekitar bansos dan wish cool Bandung, pada saat perjalanan pulang ke Jakarta.
Hariyanto Putra and Budi Yuliastuti-yasti like this.
Chalis Hayatni Kampai, "Mangap semua he he..."
Hadi Busono, "Siapa yang giginya udah hilang??? wk wk"
Sunu Bekti, "Ikutan seneng deh"
Toto Astuti, "eehhh ... ada budi yasti....paling depan lagi....."
Ahmad Himawan, "Pada histeris kalau ngeliat tukang foto, lupa umur, lupa keluarga, lupa utang..."
Hariyanto Putra, "yang jadi korban ..di ketawain sapa sih..????"
Tri Utami, "Ha ha ha....pokoke lupa segalanyaaaaa..."


“Kreekkk ….”, pak Samijan mulai menjalankan bis dari tanjakan Sierra, selepas kami makan malam bersama.
“Apaan sih ….., dari tadi krak-krek-krak-krek melulu!”
“Itu bunyi rem tangan yang baru saja dilepas pak Samijan’.

Menuju gerbang tol Pasteur dihiasi macet dimana-mana, maklum Bandung di akhir pekan gitu loh!. Selepas itu jalan tol lancar sampai Jatiwaringin, sudah jam 11 lewat saat kami turun dari bis dan menerima brownies kukus Bandung, produksi DS alias Djoko Sasmito. Terima kasih banyak Jok!
Added 31 May · Comment · LikeUnlike
Hendra Gunawan Marsilan, "wuahahahaha...tebak botax nya siapa nih....??? Untung cuman kepala botax atas yg diambil ama photografer urat kelingking..."
Luciana Darmansyah Wewengkang, "liza tangannya mau apa sih ngelus2 apa ngejitak sih yg jelas dong ah"
Albertus Patty, "Yang pasti ini kepalanya orang yang cerdas dan berIQ tinggi. Maklum alumni 8 sih? :))"
Djendro Srimuntjar, "Ni namanya DULKANG..alias gundul belakang..huahahahaha Top Ni yg Notret..jailnya 81"
Budi Yuliastuti-yasti, "Mungkin gelar profesor bisa ditambahkan sm yg punya kepala ini jg yg motret kepala ini...."
Tri Utami, "Gileeeee bener....perlu direboisasi tuh! Ha ha ha ha ha...."
Hariyanto Putra, "Luc.... Salut dah ama kreasi u .... Terusin.ya... Cari fosil2 barang antik. Lainya. .... Bwt ... Arkeolog. Smandel 81 .... Kalau yg ... Cute2 ...dah pasaran .... !!!!!"
Rudita Yuwana, "....Kreatif bangeett.."
Hernowo Djati, "Mirip nasib bukit2 sekitar Bandung, meranggas...."
Alwin Basoeki, "kalau mobil kelas mewah ni ... ada sunroof nya :-)"
Hadi Busono, "Th 61-63 belum ada yang pakai sunroof bos.he2x"
Alwin Basoeki, "wee ... ade kali tapi pastinya masih model engkol .... ya setidaknya ragtop lah ... teteup kelas mewah bisa lihat bulan bintang wkwkwkw...."
Ahmad Himawan, "Nggak ada kuncirnya ? pasti waktu muda badung banget nih anak !"
Tri Utami, "udah tua makin badung Wan....wkwkwkwkk......."
Weny Dyah Sitoresmi, "wkwkwkwk.....kalau ngeliat sunroof model seperti ini, kayanya yang punya orangnya seksi ya??? bener ngga Luc?"
Diah Krisdianti, "Wen..... orangnnya seksiiiiii bin baek bangettttt. ntar dikenalin deh kalo ketemu.."
Liza Soenar Windarti, "Yang sexy kepalanya apa tangannya yaaaaaa.... lebih sexy tangannya deh kayaknya......"
Moh Jamaludin, "wow wow mantaap, sukses dan kompak selalu ya.."
Fida Debby, "Foto luna n aril gk ada apa2nya dibandingin foto ini"
Ahmad Himawan, "Hus...pada ngobrol aja......Mauwo dateng tuh....PR udah selesai belum.?!"



Setelah berpamitan dengan kawan-kawan dan mengucapkan terima kasih kepada pak Samijan, nggak sampai 15 menit aku sudah tiba di rumahku di BSD.
“Nggak mungkin ah! Masa dari Jatiwaringin ke Serpong nggak nyampe 15 menit”.
“Rumahku bukan di Bumi Serpong Damai tapi di Bekasi Sinian Dikit!”

Di rumah anak dan istri menyambut, entahlah mereka menyambutku atau menyambut oleh-oleh. Anakku lebih suka browniesnya Djoko ketimbang Fiera Sari, beneran loh, bukan iklan!. Aku tiba di rumah belum lewat tengah malam.
“Emang kenapa kalau lewat tengah malam? Takut berubah jadi labu ya?”
“Bukan! Takut kena rahazia orang ganteng, tiap kali ada rahazia nggak pernah lolos saking gantengnya”.
“Huek … huek …!”

Hampir lupa untuk bercerita saat kami di dalam bis yang dipadati dengan canda-tawa yang seolah nggak ada matinya. Kami mengadakan kontes mirip-miripan, bukan mencari bintang porno yang mirip Ariel, Luna Maya dan Cut Tari, tetapi mencari kawan yang paling mirip dengan legenda Smandel.

Juara ketiga Fiera yang mirip dengan ibu Mariana, juara kedua Eni Damayanti yang mirip dengan ibu Siti Hanifah alias mak Uwok, dan pemenangnya adalah …. Alwin, yang mirip banget dengan pak Oher si penjaga sekolah.
Ahmad Himawan, "Weiii, Pak Oher ikut piknik juga pak ?"
Alwin Basoeki, "Oher is hero .... :D"
Tri Utami, "betul sekali pak....."


Alwin dengan pak Oher bagaikan pinang dibelah kampak, nggak ada bedanya, sudah kayak Kembar Grup, yang membuat kita nggak bisa membedakan mana yang Alex, mana yang Jacob.

Fitnah

“Kreekkk …..” si burung besar berhenti persis di depan lobi Sierra, Dago Pakar, lokasi wish cool terakhir di Bandung, selepas wish bell, wisata belanja oleh-oleh di Fiera Sari (bukan nama sebenarnya). Jam di dalam bis menunjukan pukul 18:17.

Meja di balkon yang direservasi dari jauh hari tidak ada yang mau menempati, pasalnya basah diguyur hujan, sekarang saja masih gerimis, pramusaji menyarankan agar kami menempati susunan meja dekat organ tunggal. Permainan organ tunggal biasanya dimulai pukul 20, untuk kami mereka bersedia memulai 1 jam lebih awal, Tri K yang berulang tahun sama dengan ibu kita Kartini tadi menjelaskan di dalam bis.
Ahmad Himawan wrote at 09:00 on 30 May 2010
Makan, nggak makan yang penting ngumpul.......tapi kasian Adit sama Memen. " pesen dong Ros".
Rosana Harahap wrote at 09:06 on 30 May 2010
makan gak penting, yg penting arah datangnya kamera... hehehehe ...


Kecuali Adit, meja 23 ditempati emak-emak yang badannya sudah melar dari dulu, padahal dulu banget nih, sekali lagi dulu banget nih mereka tuh badannya langsing seperti Luna Maya dan Cut Tary.

Aku memesan bebek bengil, karena sudah kangen dengan rasa dan aromanya.
“Elo mesen bebek?!”, suara Kania keheranan.
“Iya, kolesterol gue dibawah 200 sekarang, udah lama gue nggak makan bebek”.
“Kebalik dong!. Gue baru aja kena larangan, kolesterol gue tinggi banget nih!”, lanjut Kania lirih.

Ketika si pramusaji mencatat, aku menambahkan, “Dada ya mas, jangan yang paha!”, dia menganguk. Ternyata percuma karena yang datang separuh bebek, ada dada ada pahanya juga. Ukurannya kecil, ini bebek remaja atau bebek kuntet ya?. Disajikan bersama gunungan nasi berpenutup pincuk daun pisang, tumis kacang panjang dan sambal dalam pincuk berbentuk persegi empat. Rasanya …….. bebek banget!, namun porsinya kurang nampol kata orang Betawi.

Minumanku teh hijau yang kaya dengan anti oksidan, tetapi bukan berarti minuman sehat, bisa jadi berasal dari teh celup dengan kertas berpemutih sebagai penyaringnya, tidak ada ampas di dalam mug.

Pesananku sudah tandas, tinggal bersisa tulang bebek dan daun pisang plus 3 buah biting, kalau ada Eni disebelahku mungkin ditelannya itu biting.
Diah Krisdianti wrote at 17:23 on 25 May 2010
Duo Abidin lagi diskusi beraaaat.
Ahmad Himawan wrote at 17:50 on 27 May 2010
Mencari solusi sengketa hak paten merek " Abidin® "


Di atas piring diseberangku sendok dan garpunya sudah diletakkan, pertanda si pemesan sudah berhenti makan, kulit ayam masih teronggok, kacang tanah balado tidak disentuh, sate lilit masih utuh. Kalau kamu bilang punya Kania artinya, “Seratus buat kamu!”
“Satenya buat elo deh!” kata Kania.

Kita cobain adonan daging giling yang dililitkan di sebatang sereh. Rasa sereh terlalu dominan sehingga dagingnya nggak punya rasa. Kurang oke kalau aku bilang.
Tri Utami wrote at 02:45 on 29 May 2010
Ini sebenernya bukan lagi begaya....tp pd kedinginan.....lagi hujan di bandung nih....hi hi hi.....
Chairul Firmansyah wrote at 06:31 on 29 May 2010
Dingin.? Nnnngaaaakk tuuh, brrrrr...!!, he he he he, bener2 Gak bs liat org pegang tustel..,
Alwin Basoeki wrote at 11:07 on 29 May 2010
ujan2 minta difoto ... maksa benerrr ... :P
Tri Utami wrote at 12:43 on 29 May 2010
Ha ha ha...kpn lagi pak...
Lina Wilis Siregar wrote at 12:55 on 29 May 2010
Waduh keren2nya teman2 ku...ceria pula semuanya...miss u guys!!!
Ahmad Himawan wrote
at 07:45 on 30 May 2010
Kapan lagi kita bisa kekanak-kanakan kaya gini ya ?
Tri Utami wrote at 07:50 on 30 May 2010
Kapan...kapan...kita foto bersama lagi...?


Saat kami makan alunan merdu suara Anna, si dokter syaraf, menemani. Tepuk tangan yang gemuruh terdengar, banyak yang bilang suaranya bagus. Untung Anna orangnya baik, ………. nggak marah difitnah seperti itu.

Smandelers masih di jalan Riau

Setiap angkatan pasti punya keunikan tersendiri, kalau yang unik di angkatanku nih yang jadi bos si anak buah, yang kerja bapak buahnya. Nggak percaya?.

Saat kami terpenjara di jalan Riau karena hujan, anak buah pada santai, ada yang ngopi, ada yang merokok, ada yang mencoba merayu Fida, sedangkan bapak buah menuju bis dibawah guyuran hujan untuk menjemput kami semua, titik penjemputan Dakken Café. “Hoi bisnya udah siap di depan kafe …!” suara bapak buah melalui hape. Percaya kan?.
Rosana Harahap wrote at 10:27 on 31 May 2010
... rusuh deh ... banner udah gak bener ... hehehehe.. EGP !!
Tri Utami wrote at 09:16 on 04 June 2010
amburadullllll nih judulnya........yg penting foto....he he he....
Nursyamsi Kurnia Utama wrote at 16:23 yesterday
kangen deh sama semua hehehehe
Tri Utami wrote at 16:25 yesterday
Syamsi apa kbr?
Diah Krisdianti wrote at 17:08 yesterday
@Tri... kangen ya sama peramal cuaca .....


Bis masih belum penuh, banyak yang berteduh di beberapa FO, bus melakukan tawaf untung nggak sampai 7 putaran. Untuk menghindari hujan mereka yang dijemput menggunakan ojek payung, berbagai macam ukuran, ada yang kecil berupa payung lipat, ada payung besar berwujud payung golf, ada juga yang besar banget yaitu payung untuk menjual teh botol.
Buat anak nangkring, jalan Riau memang cocok dijadikan wish kill, arena cuci mata terutama buat bujangan, Syamsi salah satunya. Banyak yang bahenol disini, Dewa Angin serasa di habitatnya bisa mengekspresikan jati diri, untungnya si dewa dikawal oleh ustad Rory.
“Rory, ada cewek cakep tuh di depan kita. Yuk kita kejar!”
“Emang elu udah buta…?! Itu cewek yang barengan satu bis sama kita!”
”Bukan ah …! Itu cewek Bandung … putih-putih lagi”
“Jangan Syamsi … itu temen kita sendiri, itu .. Tri sama Fida!”

Oh oh, sudah ada tanda-tanda, sudah waktunya mengadakan program baksos berikutnya …. operasi katarak bareng.

Chormen Omen wrote at 10:17 on 30 May 2010
Gaya pengemis dan tukang beca
Arief Mooyoto wrote
at 02:29 on 01 June 2010
ki-ka: sutradara, pengemis2, tk beca..
Chairul Firmansyah wrote
at 02:33 on 01 June 2010
Paling kanan tukang becek bene......
Ah gak jadi aaah...... Takut kualat ...
Wkwkwkwkw......
Ahmad Himawan wrote
at 08:25 on 05 June 2010
Yang pasti yang paling kanan provokator.........yang punya ide foto beginikan dia...he 4x
Tri Utami wrote at 08:28 on 05 June 2010
hua ha ha ha.....


Hampir lupa untuk menceritakan, tadi tuh waktu di Dakken Café bayar minumannya patungan, nah kalau patungan begini aku jadi patungnya deh!

Smandelers di jalan Riau

Kalau episode sebelumnya aku bercerita tetang wish cool, kali ini boleh ya aku bercerita tentang wish kill atau wisata sikil. Tempatnya masih di Bandung.

“Kreekkkk…..” pak Samijan menempatkan si burung besar di halaman dalam Pusimpur yang mungkin memiliki kepanjangan PUsat SIM temPUR, di jalan Halmahera. Jam 4 sore waktu yang ditentukan untuk berkumpul kembali disini, yang telat akan ditinggal. Terkesan kejam! Sekejam-kejamnya ibu tiri masih lebih kejam ibu panitia!.
Ahmad Himawan wrote at 21:26 on 26 May 2010
Masa sih dari puluhan ukuran yang tersedia, nggak ada yang cocok buat Mama Liza. Bagus ya warna-warni.
Liza Soenar Windarti wrote at 21:28 on 26 May 2010
Whuakakakak... Dek Iwaaaannnnn....


Dari jalan Halmahera kami menuju Secret salah satu factory outlet di jalan Riau, seragam ungu sudah tidak wajib dipakai. Aku berniat memburu celana blue jeans, yang menjadi celana dinas komunitasku. Saking asyiknya aku mulai terpisah dari rombongan, atau memang sebaiknya begitu, kalau bergerombol takut dikira kawanan tukang copet Tongtek.

Tidak perlu tergesa-gesa, masih ada waktu 2 jam, aku mulai menjelajah FO lainnya, harga jeans yang punya nama relative sama dari tempat ke tempat, berkisar 200 ribuan, lebih murah daripada di Rumah Mode. Aku coba melihat satu FO lagi, Heritage, sebelum menjatuhkan pilihan.
Luciana Darmansyah- Wewengkang wrote at 18:04 on 30 May 2010
iwan sebenernya mau diri apa jongkok wan.....
Chormen Omen wrote at 07:15
Takut menghalangi kumis Hernowo yang jadi inspirasi logo


Ketika menyeberangi jalan menuju Heritage kujumpai Iriana, Rory, Syamsi, Eri, Iwan, Zainal, dkk, kalau yang ini aku yakin bukan rombongan copet tetapi ….. rombongan garong.
“Kita mau ke Dakken Café diajakin nongkrong sama pak pendeta", Yana menjelaskan.

Rumah jaman Belanda, persis disebelah Heritage, yang dijadikan café pilihan Berty memang enak untuk dijadikan tempat nongrong apalagi kami mengambil posisi di teras belakang. Minuman yang kupilih hot chocolate cappuccino pas banget menemaniku menikmati rintik hujan yang mulai turun. Lama-lama si rintik berubah menjadi gerimis.
“Men, gue juga mesen minuman yang sama dengan elo”, kata Iwan dengan bangga, dia salah satu fans beratku yang menjadi pemasok ide tulisan bansos dan wish cool kali ini.
Ahmad Himawan wrote at 08:16 on 05 June 2010
Para anggota dewan sedang dengar pendapat dengan masyarakat setempat.


Ramalan cuaca Syamsi mulai diragukan, dia bilang tadi pagi Bandung bakal cerah. Dewa Angin yang bekerja di BKMG Kemayoran ini meyakinkan bahwa hujannya tidak akan lebat. Eh, si hujan malah menjadi. Hujan lebat sekarang.
“Hujannya cuma sebentar kok, jam 4 juga berhenti”, Dewa Angin menenangkan.

Dingin begini enaknya ngemil, singkong goreng yang dibeli DK tandas seketika, gulali Okem nggak berbeda takdirnya. Ngolor-ngidul tidak terasa, jam 4 sudah.
“Syi, kata elo jam 4 hujannya berhenti, kok sekarang malah tambah deres?”, kami protes.
“Maksud gue hujannya berhenti tuh jam 4 pagi!”.

Melihat Syamsi sekarang sama aja melihat Robin Hood, …….. pinter ngeles!

Akhir-akhir ini ramalan cuaca si Dewa Angin mulai kacau, konon semenjak ditinggal Mama Laurent untuk selamanya, pasokan ramalan cuaca Syamsi kini berasal dari …. Mama Lemon.

Gepuk Surprise!

“Kreekkk …..” bis meninggalkan panti menuju tempat wish cool, kali ini Dapurku. Di suatu pertigaan pak Samijan ragu-ragu pasalnya Dapurku tinggal belok kanan dikit sudah sampai hanya saja verboden, harus memutar maklum Bandung kan banyak jalan satu arahnya mana macet lagi.

Lumayan memakan waktu hampir 15 menit untuk memutar saja. Di Dapurku si Ungu diarahkan ke lokasi prasmanan, makanan nusantara tampaknya. Beberapa susunan meja sudah disediakan untuk kami, teh hangat sudah pula dihidangkan, menyusul es jeruk cincau. Aku memilih meja yang di tengah karena biasanya menjadi tempat orang-orang bawel. Sayangnya selesai aku mengambil makanan tempatku sudah ditempati orang paling bawel, Iwan.

Meja di sebelah kiri masih kosong, semoga saja ada yang bisa diceritakan disini. Mangkuk kecil sayur asem kuletakan menyusul pinggan putih berisi semua yang disajikan kecuali ayam goreng karena belum sempat dikeluarkan, si ayam masih digoreng atau masih dikejar-kejar untuk disembelih.

Berhubung acara wish cool aku ceritakan ya hidangannya. Pertama minumannya dulu, tehnya hangat, es jeruk cincaunya habis segelas sudah aku minum dari tadi, lupa rasanya! Bagaimana mau cerita nih kalau lupa! Harapan belum pupus, ada segelas penuh di atas meja, pasti punya tetangga, kita tanya aja.
“Etna, nih minuman elo kayaknya?”
“Aku nggak minum, lagi diare udah 2 minggu. Buat kamu aja!”
Yihuii …. aku mendapatkan satu gelas lagi minuman merah, kuning, hijau seperti traffic light. Sirup merah di bawah, cincau hijau di tengah, kuningnya jeruk di atas. Jeruknya segar banget, namun terlalu dominan menyebabkan si cincau nggak kentara rasa dan aromanya.

Sayur asemnya aneh, rasanya manis, nggak oke boleh dibilang. Nasinya pulen, tempe goreng, otak-otak dan pergedel tahu biasa aja, gurame bakarnya oks banget, sambel terasinya pantes banget untuk menemani lalapan, kerupuk kampung cocok untuk pelengkap, gepuk surprise top banget.
“Kok dinamain gepuk surprise?”

Hariyanto Putra wrote at 19:12 on 26 May 2010
cowo2..cute
Hernowo Djati wrote at 19:54 on 26 May 2010
lho...bukannya itu syarat utama waktu daftar ke sma 8?
Dadit Priyadi wrote at 00:40 on 27 May 2010
Angkatan REMAKO (remaja kolot) bergaya...


Begini ceritanya. Aku mengunya si gepuk yang enak banget, kok nggak alus-alus, ada yang nggak beres! Aku keluarkan dari mulut, ternyata biting. Surprise!.

Yasti yang duduk berseberangan dengan posisi kanan dalam menambahkan, “Elo masih mending, cuma satu biting, nah gue bitingnya dua-duanya gue kunya!”. Surprise!.

Biting sebanyak 2 buah dipergunakan untuk menyatukan gepuk agar tidak berantakan.

Ceritanya belum berhenti sampai disitu ….., Eni si professor, entah atas nama penelitihan atau atas nama rakus dan lapar bilang begini, “Elo masih mending itu biting dikunya, nah gue … satu biting ketelen”, Surprise!

Anak Manis Siapa yang Punya?

Ahmad Himawan wrote at 14:38 on 23 May 2010
Hadi selamat ya sudah punya cucu, putih lagi ( hi hi hi )
Diah Krisdianti wrote at 09:38 on 24 May 2010
Adit udah pengen bawa kabur tuch, sayang dikejar suzter nya..... barudak na bodan n kasep pisan nya....

Fiera Basuki wrote at 22:20 on 24 May 2010
Subhanallah, anak secakep ini... kemana ortunya? baik2 ya nak ama pakde2 dan bude2mu itu.
Tri Utami wrote
at 08:56 on 25 May 2010
Iya Fiera.....semoga menjadi anak2 yg baik n sukses ya.


Chairul Firmansyah wrote at 09:55 on 23 May 2010
Good Dad....!

Diah Krisdianti wrote at 12:24 yesterday
Bungkus Tri, bawa pulang....

Uang Seribuan

Acara potret-potretan dan bercanda membuat perut terasa lapar, untung di bis masih ada arem-arem bawaan Weni, ehm nikmat banget. Masih tersisa 2 buah saat terdengar suara dengan sedikit mengancam, “Buat gue ..!!”. Nggak ada yang berani mengambil karena suara berasal dari Okem si preman pasar Cijantung.
Diah Krisdianti wrote at 12:16
Gang Pangkalan Airforce Base.....
Hariyanto Putra wrote at 19:22 on 26 May 2010
Dynasti Tong-Tek...?????


“Kreekkk …..”, bis meninggalkan Rumah Mode menuju Panti Asuhan Bayi Sehat Muhammadiyah Cabang Sukaraja, selain itu kami juga meninggalkan 3 tukang foto jalanan. Ngapain ya mereka motret-motret kami tadi, mereka mungkin nggak tahu kalau tujuan ke Rumah Mode hanya untuk ganti baju. Salah mereka sendiri nggak pakai nanya!.

Jarak tempuh nggak seberapa tetapi jalan sedikit macet, namun justru itu yang kami cari karena di dalam bis ada acara “the secret revealed”. Sekedar promosi nih ada teman kita yang naksir cewek, jangankan diajak ngobrol ngelihat genteng rumah sang idola aja sudah senang.

Cerita lengkapnya belum bisa diungkapkan sekarang karena rahasia itu belumlah berusia 30 tahun, jadi kalau aku ceritakan sekarang takut dituduh membocorkan rahasia negara.
“Tapi tahun depan Smandel 81 kan 30 tahun?!”
“Insya Allah bisa sabar menunggu sampai tahun depan”

“Kreekkk …….”, bis berhenti di depan panti, acara disini nggak lama hanya 1 jam 30 menit.
Rosana Harahap wrote at 10:26
saat banner masih terpampang jelas ...
Heppy Indrayati wrote
at 11:17
Diketeduhan pohon, seteduh hati setelah beramal Insya Allah. Thanks ya Rosana


Di pintu masuk disambut Uun yang sudah datang duluan, matanya berlinang air mata haru, bukan karena kami datang tetapi disebabkan haru melihat bayi yang sungguh memerlukan kasih sayang. Bagusnya aku nggak menulis ketika kami berada di dalam panti, cerita edisi berikutnya biar photo yang bicara tentang mereka.
Rosana Harahap wrote at 10:28
saat banner mulai terabaikan
Dadit Priyadi wrote
at 11:32
kegedean sih bennernya...pdhal kan kita2 pada gile difoto...nggak kalah ama generasi anak2 kita ...tul nggak bu Ana..??
Rosana Harahap wrote
at 11:35
Em-Ber Dit ... narsis abisss
Diah Krisdianti wrote
at 12:18
An/Dit, tapi kalo ngga ada banner, pasti pada nyari..... wes tua ora sadar umur ya gini ini... tapi kan fun toh Dit.
Rosana Harahap wrote at 10:27
... rusuh deh ... banner udah gak bener ... hehehehe.. EGP !!
Fiera Basuki wrote at 14:12
lihat tuh si Enny D, lambaiannya udah persis kayak ratu Elizabeth


Selesai berkunjung, di halaman depan 3 orang tukang foto jalanan sudah menggelar pameran foto si Ungu di Rumah Mode. Buat yang narsis berat bingung untuk nebusnya, mereka seperti uang seribuan, ada dimana-mana.

Sabtu, 22 Mei 2010

Ungu

Begitu sampai di Rumah Mode langsung disambut professional photographers, itu dalam bahasa kerennya, tukang foto keliling dalam bahasa sehari-hari. Makanan empuk, pikiran yang ada di benak mereka maklum yang datang komunitas banci foto.
Chairul Firmansyah wrote at 22:12 on 24 May 2010
waduuh,,,,,koq malah ngadep belakang yaa...??
Siapa itu hayooo, bisa tebak..??
Hehehehehe
Tri Utami wrote at 08:50 on 25 May 2010
Enny kenapa tuh.....sakit peyuuut ya.....


Rumah Mode dipilih sebagai tempat pertemuan kami dengan OSIS Smandel 81 cabang Bandung, dan sebagai tempat ganti baju seragam yang dibagikan di dalam bis. Untuk antisipasi panitia sudah menyiapkan peniti buat yang seragamnya kekecilan, mereka tinggal penitiin seragam itu di baju yang dipakai.

Ada beberapa yang sudah memakainya di dalam bis, salah satunya Qe alias Rike. Qe boleh dikata sebagai bahan acuhan, begitu Qe bilang “Muat”, yang lainnya ….. aman.

Diah Krisdianti wrote at 15:38 on 24 May 2010
Seru seru....
Elly Muflihah wrote at 16:30 on 24 May 2010
dari berangkat sampe balik lagi ke jkt,ketawaaa.....seneng bgt,makasiiiih temanz2, serasa muda truuuzzz....
Luciana Darmansyah- Wewengkang wrote at 17:01 on 24 May 2010
eh memangnya elly dah tuwir... kan msh kecil ky kita hahahaha


Ungu dalam bahasa Inggris purple, orang Belanda menyebutnya purper, orang Arab bilang بنفسجي, bahasa mandarin Zǐsè, púrpura kalau orang Spanyol, bahasa Jermannya purpur, ada juga bangsa lain yang mengatakan violet yang menjadi dress code kali ini. Ibu Genggong terima kasih banyak kaos gratisnya ya!.

Warna ungu menggantikan dress code kembang-kembang buat kaum perempuan, motif kembang-kembang sebetulnya cocok banget dipergunakan di Kota Kembang, cuma kasihan kaum lelaki yang harus menyesuaikan diri dengan mengenakan dress code kembung-kembung.

Bawahannya tetap blue jeans berwarna biru.

Rombongan berpencar, sebagian kecil buang air kecil, sebagian kecil lagi makan makanan kecil, sebagian kecil lainnya tertawa kecil dan sebagian besar, sekali lagi sebagian besar tetap menjadi banci tampil.


Di buku acara sebetulnya sekarang saatnya coffee morning, harus diganti menjadi photo morning.
Mereka sudah nggak ada malu-malunya potret sana potret sini, jepret sana jepret sini. Ana yang dokter ahli syaraf aja sudah putus syaraf malunya. Dokter syaraf aja begitu bagaimana pasiennya!
“Men, kok tadi elo bilangnya mereka bukan kami? Emang elo nggak ikut-ikutan apa?!”
“Kan gue yang ngajarin”

Bandung, Kami Datang

Ada 3 tawaran wish cool di bulan Mei 2010, ke Anyer, Bandung dan Garut, kalau nggak ikut semuanya takut dibilang bokek, kalau ikut semuanya lebih-lebih, takut dibilang kurang piknik.

Harus pinter memilih, jatuhnya ke Bandung bersama komunitas yang paling oks dan narsis dengan acara yang serunya sudah pasti dijamin, makanya Sabtu pagi tanggal 22 bulan ini belum lagi jam 6 aku sudah berangkat ke Jatiwaringin untuk menitipkan mobil dan naik bis Big Bird berkapasitas 54 orang dari rumah kawanku yang berinisial DK yang punya nama lengkap Diah Kheriawati.

Meninggalkan mobil rasanya legah karena dijaga 4 orang satpam kompleks, lagian di mobilku nggak ada juga yang bisa diambil.

“Kreekkkk ….”, setengah tujuh lebih-lebih dikit bis berangkat langsung masuk tol, aku naik bis pertama yang dikemudikan oleh pak Samijan, sedang bis yang lain dikemudikan oleh pak Heriawan.

Aroma canda tawa sudah tercium sebelum berangkat bahkan 7 hari sebelumnya. Kini suara canda tawa semakin membahana bahkan suara teriakan kerap terdengar konon akibat seorang teman sudah memerlukan alat bantu dengar.

Suara Chrisye yang keluar dari sound system mengalun merdu, yang membuat Rory si pembawa 6 CD Chrisye orderanku terbengong-bengong, pasalnya Syamsi yang duduk disebelahnya dan tepat di belakangku berkata dengan lugunya, “Ini lagu Koes Plus yang mana ….?”. Waduh ada juga kawan kami yang kuper!, atau mungkin lebih tepatnya stress, jangan malu-maluin angkatan ah!.

Perayaan ulang tahun Eni, Liza, Etna, Jendro, Iwan, sebetulnya juga dengan Uun, aku sengaja tidak mencatat kejadian ini pukul berapa dan di kilometer berapa?, karena bukan merupakan hal yang penting, bukankah hepi-hepian tidak dibatasi ruang dan waktu.

Ada game seru, hadiah yang paling menarik dari Amex dengan pertanyaan, “Ada berapa orang professor di angkatan 81, sebutkan siapa aja?”.
Semua menunjuk tangan dan menjawab 3 orang, namun yang beruntung hanya Wenny.
“Ada 3” tegasnya.
“Siapa aja?”
“Eni, Hendra dan Chormen“, Waduh, ada perasaan nggak enak namaku disebut-sebut.
“Chormen …? Emang Chormen professor apa …?”
“Prof … enghhh…. prof … enghhh …. Provokator!”

Emsian
Iwan dan Hendra, 2 dedengkot Puapala jaman dulu, emang top banget membuat kami tak terasa sudah sampai Bandung. Bis keluar tol Pasteur menuju jalan Pajajaran melewati jalan Cipaganti.

Nah, ngomong-ngomong Pajajaran itu nama kerajaan sedangkan Cipaganti itu berasal dari bahasa Sunda yang diterjemahkan bebas ke dalam bahasa kita menjadi ….. travel.

Rabu, 19 Mei 2010

Ketika Sepasang Monyet Kepergok Sepasang Kongkong

Vini Zainal '86

Seperti biasa pagi ini aku berpamitan kepada kedua orang tuaku, berangkat ke sekolah. “Vini anak rajin”, kalimat itu menurut perkiraanku ada di benak mereka dan mereka benar karena memang aku anak rajin …. tapi bukan rajin belajar!.

Hari ini aku punya rencana yang tidak biasa. Tidak biasa??? Bertemu pacar jawabannya. Sudah tentu kami tidak bertemu di sekolah tapi sekalian cuci mata di pertokoan paling beken di masaku duduk di Smandel, Ratu Plaza.

Aku dan pacarku pagi-pagi sudah sampai di Ratu Plaza, kalau kalian berharap aku akan menyebutkan nama pacarku, harapan kalian pastilah sia-sia, percuma karena itu merupakan cinta monyetku.

Di depan etalase kami hanya menujuk barang yang kami sukai karena hanya itu yang kami bisa, karena cowokku bokek dan aku lebih bokek lagi! Sesekali kami berangkulan seperti monyet-monyet yang lain, tangannya memeluk pundakku, tanganku mememeluk pinggangnya.

Bicara masalah rangkul-rangkulan paling enak di eskalator, kalau si eskalator naik seperti naik jet plane, kalau turun seperti naik kereta luncur.

Naik kereta luncur dulu ah!
Astaga! Di eskalator persis disebelah kami sepasang kingkong sedang naik jet-plane, dan salah satu kingkong itu adalah ibu *** (sengaja namanya disamarkan) yang tak lain adalah guru kita nan muda, cantik dan keren. Nah loh! Kok bisa ya sama-sama pacaran dan bolos di Ratu Plaza, aku tahu persis si ibu guru harusnya mengajar saat itu.

Sontak kepalaku pusing tujuh ratus tiga puluh satu keliling! Aku murid bo! Beliau guru!. Pikiranku berkecamuk, bagaimana kalau ibu guru bilang,
“Vini, kok kamu bolos! Pacaran lagi!”
Aku pasti jawab yang lebih ketus
“Nah, ibu juga bolos! Pacaran di depan murid lagi!”

Bantu aku dong berbuat sesuatu! Buruan! Kan menurut teori fisika jika kita bergerak berlawanan arah dengan kecepatan yang sama maka kecepatannya menjadi 2 kali lipat, artinya aku harus berpikir 2 kali lebih kenceng. Ayo Vini do something!

Tinggal 8 meter lagi …. 6 meter …. 4 meter … akhirnya kamipun berhadapan.
“Selamat pagi bu …..”
“Selamat pagi Vini ….”

Rasanya hanya di sekolah kita aja monyet bisa kompak pacaran bareng dengan kingkong, bukankah di sekolah kita guru serasa teman.

Kamis, 13 Mei 2010

Bantuan Sosial & Wisata Kuliner - Bandung 2010

ACARA BANTUAN SOSIAL & WISATA KULINER SMANDEL 81
SABTU, 22 Mei 2010


06.00 – 0630 : Pendaftaran dan Registrasi serta persiapan Berangkat
- Kumpul di rumah DIAH K ABIYOSO
Complex AU, Jl. Wirabudi No. H-18, Jatiwaringin

06.30 : Berangkat dari rumah DIAH K ABIYOSO
- Semua peserta berangkat memakai BIS
- Kendaraan bisa dititipkan
- Sudah makan pagi
- Silahkan membawa snack untuk dimakan bersama di bus
- Panitia menyiapkan air putih kemasan gelas
. - Games on the bus

09.00 : Sampai di Service Point RUMAH MODE, Jl. Setiabudhi Bandung
- Istirahat & coffee morning (biaya pribadi)
- Persiapan berangkat..

10.00 : Sampai di Panti Asuhan BALITA SEHAT Jl. Purnawarman
- Acara di Panti (Panitia)
- Persiapan berangkat untuk makan siang

12.00 : Makan siang di “Roemahkoe” Jl. Merdeka
- ISHOMA – Istirahat sholat makan

13.15 : - Persiapan berangkat ke lokasi selanjutnya

13.30 : Menjajah FO (Factory Outleet) sekitar jalan Riau
Smandelers at RIAU STREET

16.15 : - Kumpul di Check point yang ditentukan untuk persiapan berangkat

16.30 : Smandelers at KARTIKA SARI , Dago

17.30 : - Persiapan berangkat untuk gathering & makan malam

18.00 : SIERA , Dago pakar. (by Donatur & Panitia)
- ISHOMA – Istirahat sholat makan
- Dinner
- Gathering

20.00 : Persiapan pulang ke Jakarta

22.30 : Tiba di Jatiwaringin