Sabtu, 16 November 2013

Kuning Menarik Sapi



“Geng elo mana Men?”, tanya Pipi ’86 ketika kami bertemu.
“Nggak kelihatan, angkatan gue bajunya warna-warni sih!”.
“Bukan itu!, maksud gue geng elo Apadela yang ngetop itu”.
“Elo lihat aja yang pake baju kuning”.
 
Copyright:R Julianto Soeroso 2013 astaga mau ngetag kok nyarinya susah mas satu ini hehehe — with Chormen Omen, Riry Syarifah, Teppy Maaruf and Andung Nni.
Like · · Stop Notifications · Share

Sesuai edaran di milis, angkatanku memilih baju aneka warna, pelangi ceritanya. Aku tanya lewat WA, Apdelaers pakai baju warna apa?.
Jawabannya, “Udah tentuin aja warna apa?, kita sih ikut aja”.
Itu enaknya di Apadela diminta apa aja pasti mau, disuruh masuk jurang aja mau, baca: ketika nyawa di ujung akar.
Aku bilang aja, “Aku beli dulu, kalau aku dapet warna kuning, ya seragamnya warna kuning”.


Akhirnya aku bilang di WA, “Dress code-nya warna kuning ya!”.
Kania yang mewakili kawan-kawan, “Men, jadi dapet warna kuningnya?”.
Seneng deh Apadela kompak terus.

Acara awal Reuni Akbar 55 tahun Smandel terasa agak garing, bukan karena acaranya nggak bagus melainkan karena pesertanya sibuk ngerumpi sendiri, maklum aja kita kan jarang-jarang ketemu begini. Korbannya para pemain Stand-Up Comedy, biar ngelawak sampai jungkir balikpun nggak ada yang ketawa, padahal kalau sedikit memperhatikan lawakannya lucu banget loh!.

Talk Show menurutku si kurang cocok untuk acara reuni. Keong Sukeong yang jadi emsi berusaha keras membuat suasana nggak garing.


Sementara kontingen angkatan 81 berombongan menuju garis depan, “Eh, pada mau kemana?”.
“Duduk di depan sini”.
“Eh, jangan di sini tapi di sebelah sana yang agak kosongan, sambil parade lewat depan panggung”, ajakku.

Waktunya pas banget, pas garing-garingnya acara Keong Sukeong bernyanyi, kamipun turut bernyanyi di depan panggung sambil mengibarkan bendera dan bunyi-bunyian mainan anak-anak. Dari depan panggung aku lihat wajah angkatan lain sedikit agak gondok. Keong Sukeong berkomentar, “Gile, acara gue dikudeta angkatan 81”.


Acara garing lagi, kali ini Keong menyanyikan …. Ular naga panjangnya bukan kepalang …, angkatan kami bermain ular-ularan, dan berpolonaise. Angkatan lain juga ikutan, muter-muter lantas naik panggung dan turun lagi.


Beton bilang, “Men, kita naik panggung juga”.
“Nanti Ton, tunggu mereka turun setelah itu kita naik dan nggak turun lagi”.
Kini giliran kami, berhenti di panggung dan nggak turun walaupun lagunya sudah habis. Dari atas panggung terlihat wajah mereka … sedikit bertambah agak gondok.

Aku nggak bilang kalian pada gondok lo ya!, aku cuma bilang …. sedikit bertambah agak gondok.

Takkan Terganti



Takkan Terganti, salah satu judul lagu Kahitna yang menjadi tema Reuni Akbar Smandel 55 tahun. Kahitna sendiri menjadi pengisi acara paling akhir, sebelumnya pengisi acaranya bagus-bagus, seperti tarian oleh alumni lintas angkatan, vocal group Wiskul, Band Smandel 90, dan acara lain yang nggak bisa aku sebutkan satu-persatu, soalnya aku lupa!.


Aku sibuk jalan-jalan, keluar-masuk arena, mencari kawan angkatan lain yang aku kenal, kira-kira aku kenal sampai yang samar-samar aku kenal.

Seneng deh bisa bertemu mereka, mulai dari mbak Tuty dengan gengnya angkatan pertama Smandel, mbah Jul ‘1970 yang sebentar-sebentar memamerkan hasil jepretannya, sampai angkatan 1990 ke bawah yang masih bening-bening.



Nah, waktu asyik ngobrol dengan Aria dan Tatik, terdengar bunyi, jedung … jedung …, yang bersumber dari bunyi sepatu yang bobotnya nggak kalah beratnya dengan bobot sang pemilik. Kalau orang kebanyakan yang memakai pasti akan dibilang orang aneh, namun berhubung yang memakai Dody Katamsi, seorang rocker, sepatu yang kayak begitu sih pantes-pantes aja.

Aku salami Dody biar aku bisa tulis cerita, “Eh, aku salaman dengan Dody Katamsi loh!”. Setelah bersalaman sang Rocker berjalan lagi dengan sedikit tertatih dan, ya …. bunyi jedung … jedung lagi. Aku mencoba menganalisis, Dody jalannya keberatan sepatu apa keberatan badan ya? Keberatan dua-duanya kali ya?.


Suasana panggung yang asyik, kini semakin asyik dengan tampilnya Dody dan Hilda yang membawa band yang ber-genre rock yang membuat kita jadi juara di antara alumni SMA se Jakarta. Lagu yang ditampilkan nggak asing di telinga lintas usia diantaranya, Jump – van Halen, Stairway to Heaven – Deep Purple, dan Bohemian Rhapsody punya Queen, kita semua menyanyi bareng, asyik banget! Walaupun aku berdirinya persis di depan moncong speaker yang membuat suasana ngerock semakin terasa.

Eh, siapa nih yang ikutan jingkrak-jingkrik, pakai jilbab lagi! Rupanya Ami, Heppy, Ely dan Uni. Untuk sementara waktu mereka melupakan umur.


Acara pamungkas munculnya Kahitna, kumpulan cowok bening. Wadauw!, aku dapat saingan yang sepadan nih!.

Aku berdiri agak ke samping panggung sambil mengawasi kompor hadiah jangan sampai diembat orang, energi sudah terkuras untuk jingkrak-jingkrik. Dari posisi ini aku bisa lihat Ella, Dian, dan Sempu yang datang hanya untuk nonton Kahitna doang, dan Reri berdiri paling depan sambil bernyanyi dan melupakan untuk sementara persoalan goody bag.


Ian menghampiriku sambil mengeluarkan candanya tentang Kahitna yang rada porno dan bilang, “Nanti elo ceritain nih di blog!”.
Heh!, asal tahu ya, aku nggak suka bercanda yang rada porno, kalau porno beneran malah oke!.