Rabu, 17 Agustus 2016

Merah Putih Teruslah Berkibar



Banyak cara untuk memperingati hari ulang tahun kemerdekaan negeri tercinta Indonesia, kalau kamu apa acaranya? Buat kami Ilalangers, Ikatan Alumni Petualang Smandel ada kaitannya dengan trekking walaupun tingkat kesulitannya sangat mudah, Kebun Raya Bogor, dengan tema kali ini JJP MP KRB, Jalan Jalan Pagi Merah Putih di Kebun Raya Bogor.


Karena sudah lama nggak ke sini, eh ditungguin kok gerbangnya nggak buka-buka, nggak tahunya tempat masuknya baru, padahal sudah bernarsis-ria di tempat pintu masuknya.

Secara kebetulan kawanku, Enny Sudarmonowati, Smandel 81 menjadi inspektur upacara 17 Agustus di Kebun Raya karena sebagai salah satu petinggi LIPI ditugaskan untuk memimpin upacara di Kebun Raya Bogor yang dinaungi LIPI. Oh iya, selain seorang Profesor kawanku satu ini memperoleh Kalpataru loh.


Untung ketemu Enny, jadi bisa ngupi-ngupi dan ngemil dulu sebelum JJP, rezeki anak soleh, dan untung ada Diva anaknya May dan Hilman jadi bisa difotoin.

Popi dan Nilam datang terlambat karena harus mengikuti upacara. Nilam selesai upacara lantas ganti baju dan menipkan baju upacara kepada anaknya untuk dibawa pulang sambil berkata, “Nanti kalau ditanya bapak, bilang perginya sama om Chormen”. Sedangkan Jaya terlambat datang konon karena harus memanjat pohon pinang.

Sekar punya alasan mengapa dia ikut JJP, untuk menghidari acara RT, atau takut disuruh manjat pohon pinang juga seperti Jaya.

Acara berakhir dengan kuliner Bogor, makan toge goreng, es cincau hijau dan es sekoteng yang enak banget, sementara asinan dan soto mie Bogor aku bawa pulang, maklum perut sudah nggak muat dan yang paling penting bisa jadi barang bukti jalan-jalan ke Bogor, ya kan?

Dress code hari ini atasan merah atau putih, yang ikut kebanyakan memakai blues merah, ada yang memakai atasan merah dan celana putih, mas Kusnadi angkatan 1964, istri dan 2 orang cucu. Rory juga memakai merah putih sehingga kalau berjalan layaknya bendera berjalan. Kalau Arief pakai putih merah bendera Polandia, dia jarang mau ikut difoto soalnya kalau difoto musti jungkir balik dulu.

Maaf nih buat yang datang duluan sebelum gerbang Kebun Raya dibuka, maklum deh sudah lama nggak ke sini, aku kira jam 7 pagi sudah dibuka, ndak tahunya jam delapanan. Sambil menunggu makan soto mie bareng Beton dulu, buat Basith, Dewi dkk bubur ayam, Arif dibawain bekal oleh istrinya.
 
Bergaya Bollywood
Sebelum mereka datang aku menunggu dengan Danie angkatan 88 yang baru beredar lagi dan mas Kusnadi, mereka rumahnya dekat, Danie di Depok dan mas Kusnadi di Bogor.

Semangat silahturahmi mas Kusnadi patut ditiru, beliau rajin mengunjungi sahabatnya, ngeluyur naik sepeda motor. Pernah mas yang satu ini ngeluyur ke Bandung menengok sahabatnya eh kecele, karena sang sahabat sudah mendahului 2 tahun sebelumnya.

Kawannya di Batampun ingin diambangi, bahkan di Papua sekalipun, dengan catatan ………….. asal bisa dikunjungi naik motor.

Udah dulu ya ceritanya.
MERDEKA
Hidup atau mati ……. Ya hiduplah.