Minggu, 27 Mei 2012

Sekar Kedaton


Awalnya aku membaca nama Omah Duwur yang menjadi tempat makan siang kami di Yogyakarta, aku lantas saja berselancar di dunia maya untuk mencari lebih lanjut informasi itu, dan aku temukan satu tempat lagi yang direkomendasikan untuk berkuliner yaitu Sekar Kedaton. Kok nggak di Sekar Kedaton aja sih? Benakku berbicara sendiri.


Bisa jadi karena panitia dapat membaca pikiranku akhirnya lokasi kuliner menjadi Sekar Kedaton. Tempat makan berlantai 2 ini berinterior nuansa Jawa, pas banget dengan reuni wisata kami kali ini. Kami menempati lantai 2 bagian kiri kalau dari arah jalan.

Kawan-kawan mencari tempat duduk, aku mencari tempat kencing, lega!, barulah aku mencari  kursi kosong. Kusapu seluruh ruangan, aku sengaja mencari meja yang orangnya bukan itu-itu juga, dan aku memilih untuk menemani pak Ugi, dan Lizarina yang ketemunya jarang-jarang.


Makannya prasmanan, ketika kawan-kawan antri mengambil hidangan utama, aku mengambil soto Kudus di meja lain dan buah potong, harus lain sendiri kalau mau dibilang bad boy.

Minuman pembukanya enak banget, segelas gula asam bersoda dingin, gelasnya kosong seketika. Masih ada segelas lagi tersisa tepat di sebelahku setelah selesai makan siang, Fiera bilang, “Men, minuman di sebelah elo belum diminum, sini buat gue aja!”.
“Enak aja!, gue udah ngincer dari tadi”.
Jadilah itu minuman diparuh dua.

Aku mencoba ilmu pengetahuan Lizarina yang menetap di Amrik lebih dari 25 tahun.
“Liz, kamu masih inget cerita Ramayana?”.
Dia tersenyum sambil menggelengkan kepala.
“Liz, tahu nggak nama kijang di cerita Ramayana?”.
“I don’t know”.
“Aku punya cerita tentang itu”.
“Tell me the story”.
Dia tertawa setelah aku ceritakan. Kamu juga mau dengar? Eh, kamu mau baca?. Nih, aku tulis.


Cerita ini sewaktu aku di Sekolah Dasar, nah guruku bu Emmy bercerita tentang Ramayana yang pertunjukan wayang orangnya akan kami saksikan nanti malam. Di luar dugaan setelah bercerita bu Emmy meminta kami mengeluarkan buku ulangan, pertanyaannya tentang kisah yang baru dituturkan, seperti siapa nama burung yang membantu melawan Rahwana? Siapa nama si raja monyet? Siapa nama kijang kencana?.

Setelah memberikan penilaian ibu Emmy memberikan koreksi agar kami tidak memberikan jawaban salah di kemudian hari. Aku malu banget ditertawakan kawan-kawan sekelas karena koreksi itu ternyata ditujukan kepadaku. Beliau bilang di depan kelas begini.
“Chormen, nama kijang kencana dalam kisah Ramayana adalah Marica bukannya Caca Marica seperti jawaban kamu!”.
Caca marica hei hei …
Caca marica hei hei …
Anak kambing saya ada di Pasar Baru


Chalis Hayatni:
 "Enak aja !, gue udah ngincer dari tadi." wkwkwk... the O banggetts..

2 komentar:

Sirup Bregas mengatakan...

Selamat sore mas Chormen,

Salam kenal. Saya Priyantoro dari sirup Bregas. Jika diizinkan saya bermaksud mengutip sebagian isi artikel Sekar Kedhaton di atas untuk mempromosikan produk Sirup Bregas saya seperti terlihat di website www.sirupbregas.com.

Sebelumnya saya mengucapkan banyak terima kasih.

the O mengatakan...

Dengan senang hati