Minggu, 29 Mei 2011

Uang Gobang


Naik bis lagi menuju Banten Lama untuk menunaikan shalat zuhur berjamaah. Dari tempat parkir bis ke mesjid melewati ratusan pedagang tetapi pembelinya boleh dibilang nggak ada. Ada yang bilang karena hari Sabtu, kalau Minggu Banten Lama dipenuhi pengunjung dan peziarah.

Sehabis menitipkan alas kaki secara kolektif kami menuju tempat berwudhu, airnya sejuk banget serasanya ingin berlama-lama berwudhu kalau perlu mandi sekalian.

Di dalam mesjid ternyata panas banget apalagi kami nggak tahu cara menyalakan kipas anginnya, sebetulnya shalatnya pingin ngebut, tetapi nggak bisa soalnya berjamaah. Tubuhku mulai berpeluh.

Setelah selesai pak imam bilang, “Sekali lagi ya, sekalian ashar”, artinya bertambah lagi nih keringat.

Setelah selesai, kami keluar mencari udara dingin, paling nggak lebih dingin daripada di mesjid, terdengar ucapan syukur, “Alhamdulillah”, suara Aji, “Tadi gue pikir cuma gue yang shalatnya kepanasan, gue pikir karena gue banyak dosa, syukur deh kalau gitu ternyata elo juga pada kepanasan”.
Kami menuju kaki menara untuk berfoto, aku di bagian depan duduk di lantai yang panas banget sudah kayak ikan asin dijemur, nggak apa-apa yang penting bergaya.

Dari puncak menara kita bisa melihat laut Jawa, kami tidak naik menara karena harus gantian berhubung tangganya sempit banget kita tidak bisa berpapasan dengan yang turun.

Ketika aku kebelet pipis, aku didatangi Iwan, “Men, punya duit kecil nggak? Gue pingin kencing”.
“Gue nggak punya, gue juga lagi kepingin kencing, itu ada Heppy, coba kita minta Heppy”.
“Men, ada nih!”, Iwan memberi laporan.
Akhirnya kami bernafas legah, bisa pipis.
[Attachment(s) from Andy Masrie included below] Engga boleh liat pohon dikit dah lupa daratan...... (Heppy "Uang Gobang" Indrayati)

Menuju bis Heppy dikuntit terus oleh anak-anak kecil, sambil berkata, “Minta dong bu …, minta dong bu”.
Kawan-kawan pada keheranan kok hanya Heppy yang dikuntit, “Heppy, kok elo diikutin terus sama anak kecil”.
“Ini gara-gara Chormen sama Iwan tadi mereka minta duit receh untuk ke toilet”.

Itulah teman kami Heppy, kawan yang baik hati di mata kami, namun di mata anak-anak kecil, mereka melihat Heppy sama aja melihat uang gobang.

Tidak ada komentar: