Minggu, 29 Mei 2011

Pangeran Kodok


Bis kami memasuki halaman kantor mantan Gubernur Jendral Bantam, sebutan Banten di zaman kolonial. Van Bronckhorst salah satu sang Gubernur Jendralnya.

Sudah barang tentu kami berkunjung bukan untuk menemui arwah sang Gubernur Jendral dalam rangka uji nyali, lagian ngapain juga!.

Kami ke sini apa lagi kalau bukan untuk bapoto. Cukup kreatif mencari tempatnya, rasanya belum ada foto angkatan lain yang lokasinya seunik ini. “Bagus”, kalau mengingat pak Tino Sidin.

Sebulan sebelum berangkat aku dibilangin bahwa nanti kami photo session di tangga, aku pikir tangganya agak tinggi sehingga aku bilang kalau kami dipotret dari atas dengan format 81, eh, panitianya, kak Iwan, kak Ros, dan bunda pada ngomel, “Nggak ada waktu! Susah ngaturnya!”. Rasanya seperti dimarahi nenek sihir, maklum mereka kan sudah nenek-nenek.

Akhirnya kami berfoto dengan gaya pejabat teras, maksudku pejabat yang bekerja di teras.

Aku jadi ingat kakak kelasku yang 10 tahun lebih tua, dari jurusan Sipil, beliau bekerja di teras rumahnya, komputer dan perlengkapan kantor lainnya bercokol di teras, prinsipnya urusan rumah nggak mengganggu urusan kantor, begitu sebaliknya

Nah, kalau kamu bertamu ke rumah, eh kantornya, kamu harus pipis dulu. Soalnya kalau kamu kebelet pipis kamu harus pipis di musholah dekat rumahnya, kan urusan kantor nggak boleh mengganggu urusan rumah. Minumannya, biasanya teh hangat manis dalam cangkir, dibeli dari warung di depan rumah, begitu juga urusan makan siang.
@ Kantor Gubernur Banten
Untung aku dua kali ke sana istrinya lagi ke luar kota, jadi aku diizinkan pipis di dalam rumah.

Kembali ke cerita awal, tentang potret-potretan.
Kalau kamu melihat foto di atas aku kok nggak berada di deretan paling depan, nggak seperti biasanya, sudah pasti ada sejarahnya. Ketika aku berdiri di depan, nenek-nenek sihir pada protes, “Meennnn, elo jangan di depan teruuussss ….!!!”.

Akupun bergeser ke deretan belakang karena takut disihir jadi kodok. Aku menduga keras kalau aku disihir akan berubah menjadi kodok, soalnya pangeran ganteng kalau disihir biasanya berubah menjadi kodok, ya kan?

kamipun berfoto-ria. Keren ya!
Nggak percuma, angkatan 81 gitu loh yang punya prinsip.
Urusan semangat ….. nggak ada matinya!!!
Urusan narsis ….. nggak ada malunya!!!

Tidak ada komentar: