Kamis, 11 Oktober 2012

Nonton di Ancol

Lusiaji Aris Prabowo '81

Aku masih sempat merasakan yang namanya Drive-In Ancol, itu loh bioskop terbuka yang nontonnya bisa dari dalam mobil. Saat ini sudah nggak ada, dijadikan apa ya? Aku lupa.

Sekarang aku mau menceritakan pengalaman serunya nonton di Ancol bersama kawan Smandel dari kelas 2 IPA 7, Lisa Eka, Liza Soenar, Lucy, Haryo, Ardy Anwar, Kusmartono dan Rustian. Semuanya 8 orang termasuk aku. Kalau jumlahnya delapan bukan berarti senggaja kami pas-pasin supaya jadi delapan biar sama dengan SMA Negeri 8, nggak begitu-begitu amat kali!.


Pergi ke Ancol dengan mengunakan 1 mobil, soalnya biar hemat bensin. Mobil yang dipakai mobil sedannya Ardy Anwar, terus terang sebetulnya bukan mobil Ardy Anwar tetapi mobil babenya deng!. Sayangnya aku lupa mobilnya merek apa?, buatan tahun berapa?, warnanya apa?, maklum aku dikasih Tuhan otak ala kadarnya.

Di luar bensin, secara hitung-hitungan pasti memerlukan biaya yang cukup besar jalan bareng seperti itu, kamu tahu sendiri kan uang jajan kami masih minta emak!. Coba hitung masuk Drive-In 8 orang kali berapa ya harga tiketnya, walah aku lupa, tapi tadi kan aku sudah bilang kalau aku dikasih otak oleh Tuhan ala kadarnya, walaupun begitu aku tetap bersyukur atas nikmatNYA.


Untungnya kami mendapatkan free-pass untuk masuk Drive-In dari Lucy yang dikasih dari tantenya. Kata Lucy sih dikasih. Tetapi mungkin aja sebenarnya dia merengek-merengek sambil guling-guling di lantai untuk mendapatkan free-pass itu. Hal itu nggak aku pikirkan, yang penting dapat free-pass.

Sayangnya itu free-pass hanya berlaku untuk 1 mobil dan 5 orang, secara hitung-hitungan kuota kelebihan 3 orang. Walaupun cuma membayar karcis untuk 3 orang kan cukup lumayan, nggak rela deh aku kalau harus membayar, maklum aku lebih sering bokeknya daripada punya duit.

Waduh bagaimana dong caranya, aku nggak punya ide, nggak bisa mikir. Aku dag-dig-dug kalau diundi dan aku harus membayar sendiri. Mahal bok untuk ukuranku.

Sartono Basar, Diskusinya ga serius, matanya yg serius....
8 August at 16:05
Kristina Dwiyanti, Lihat Dokter yg cantik deh pastinya..hehehe....mantap deh

Akhirnya kami berdelapan bisa nonton film di Drive-In, asyik banget buat menambah pengalaman. Sekedar mengingatkan waktu masuk lampu besar mobil harus dimatikan karena bisa mengganggu orang lain yang sedang menonton. Jalannya ada bukit-bukitan mirip polisi ngorok biar mobil bisa mendongak supaya kita nyaman kala nonton filmnya.


Asyik deh bisa nonton bareng berdelapan nggak pakai bayar di Drive-In Ancol. Segitu aja ceritanya.
Aji kok cuma segitu, nggak ada seru-serunya! Ceritain dong kok bisa nonton 8 orang padahal karcisnya hanya untuk 5 orang!.

Nah, waktu masuk yang 5 orang diperiksa resmi, 3 orang lagi nggak kena periksa yaitu aku, Rustian dan Kusmartono karena masuk di dalam bagasi sedan yang pengap melewati bukit-bukitan, serasa korban mafia, itung-itung nambah pengalaman.

1 komentar:

iShajaG mengatakan...

Tenang oon Omen... tunggu tanggal mainnya kita akan buat spt Jakarta tahun 80an kita hadirkan Drive In 1 malam .....