Sabtu, 08 Januari 2011

Welcome to FamCamp 2011

Perjuangan kami menuju Cidahu pantas dipuji sebab mulai dari keluar tol Ciawi sampai persimpangan Cicurug mobil berjalan merayap bahkan terkadang harus ngesot, macet banget!.

Mampir dulu di dua tempat, pertama mesjid baru di sisi kanan menuju Lido yang bisa dikatagorikan sebagai bangunan mewah untuk menunaikan shalat Ashar, kedua warung kopi untuk membeli 3 teh manis panas yang dibungkus plastik, sebut saja namanya teh plastik, sekaligus menyeduh mie instan untuk makan malam Hani, maklum sudah waktu Magrib sedangkan Cicurug belum juga lewat.

Siaran radio yang dapat diterima dengan jelas hanya musik gambus, lama-kelamaan aku bisa menikmatinya, enak juga!. Akhirnya kami mempuyai pilihan setelah bisa menangkap siaran lain dari Sukabumi.

Mendekati area perkemahan kami dipungut restribusi oleh petugas berpakaian hansip yang lebih tepat disebut tukang catut, karena si Tutut, maksudku si tukang catut, meminta kami membayar 8 ribu sementara yang diserahkan hanya 2 tiket bernilai 4 ribu dan selembar bonggol karcis.

Di tempat parkir pengeluaran bertambah 10 ribu untuk karcis parkir prabayar, artinya harus membayar 10 ribu dulu untuk memperoleh lahan parkir selama 2 hari 2 malam.

Akhirya sampai juga di perkemahan Batu Tapak yang menjadi lokasi Family Camp kali ini. Ritual pertama pendaftaran ulang di bale-bale bambu yang dijaga Ines 85 dan Jati. Uang Rp 125 ribu ditukar dengan 6 lembar kupon makan dan selembar slayer berwarna oranye. Beberapa majalah sepakbola boleh diambil gratis disini termasuk koran Sinar Harapan dan Koran Jakarta edisi 6 Januri yang berisi iklan Family Camp, duh gaya!.

Di bale-bale lain teronggok lelaki gempal dan kumel sedang tidur, terlihat kurang fit, cocok dengan namanya Gembel ’85.

Makan malam berupa nasi putih, sup wortel jagung, balado hati, rempelo dan jantung ayam buatan crew Edoy’83 enak banget ditambah rebusan jagung, singkong, ubi yang boleh diambil sesuka hati. Selepas makan aku kembali ke bale pendaftaran.

Peserta yang baru tiba terlihat antusias dan ceria, sambutannya juga meriah, seperti yang satu ini.
“Kalau mau diangkut gerobak, barang-barangnya ditaro di sini aja!”
Pesertapun meletakan bawaannya di lantai tak lama kemudian diangkat lagi setelah Tirton ’83 melanjutkan kalimatnya, “Tapi gerobaknya harus ditarik sendiri!”, sebagai pengganti ucapan "Welcome to FamCamp 2011".

Tuh kan, anak Expa mana ada yang bener, kalau ada yang bener itu juga gara-gara salah makan.

Tidak ada komentar: