Jumat, 28 Januari 2011

Aria Mandala '81

Di SMA aku mempunyai seorang sahabat Aria Mandala namanya, ada juga yang bilang bukan sahabat tetapi saudara kembar, sama-sama tinggi, begeng, dan rambut berombak, bedanya, seperti iklan Viva, kulitku lebih putih dari Aria.

Bioritme kami selepas sekolah pulang ke rumah masing-masing untuk makan dan tidur siang, sore hari Aria datang dengan Vespa biru, untuk jalan, mengoda teman yang pacaran atau belajar bersama. Terkadang kami pergi naik mobil Toyota canvas Hankam bernomor 249, mobil dinas ayahku, untungnya nggak pernah terkena rahazia POM ABRI.

Pernah juga naik mobil Nurtanio, sekarang IPTN, mobil yang memakai lipstik alias berpelat merah, sebelum berangkat kakak iparku bilang, “Hati-hati remnya harus dikocok dulu!”. Di Bukit Duri Tanjakan aku terlambat mengocok rem akibatnya bumper mobil naik ke roda belakang becak yang menyebabkan ban belakang becak berbentuk angka 8. “Elo nggak usah turun biar gue yang ngurusin”, kata Aria sebentar kemudian dia sudah di dalam mobil, “Beres, jalan lagi! Tukang becanya udah gue kasih 10 ribu untuk beli ban baru!”.

Ibuku paling rewel kalau aku bagun kesiangan, “Men, bangun! Udah siang!”, betapa terkejutnya beliau setelah tahu yang dibangunkan ternyata Aria. Tadi Aria sudah aku bangunkan untuk mandi, “Elo mandi duluan deh!”, kata Aria terus dia tidur lagi.
“Aria, elo mandi nggak? Ini handuknya”
“Nggak usah mandi deh udah jam segini, tapi elo jangan bilang orang-orang kalau gue nggak mandi!”.
Aku tidak pernah bilang kalau Aria nggak mandi, aku cuma memasukkannya ke dalam blog.

Kegemaran kami berdua saban minggu naik gunung bersama Apadela, 2 IPA 8 angkatan 81 dan 1 IPA 8 angkatan 82, berangkat Sabtu pulang hari Minggu.
“Men, elo naik gunung nggak? Anak-anak kelas 1 pada naik gunung tuh!”
“Elo naik gunung nggak?”, aku balik bertanya.
“Gue sih terserah elo, naik ayok! Nggak juga nggak apa-apa”
“Kayaknya kita istirahat aja minggu ini, capek juga naik gunung melulu”

Karena nggak naik gunung, enaknya main kemana ya?. Coba tanya Iva dulu deh.
“Iva, elo malam Minggu diapelin nggak?”
“Nggak? Emangnya kenapa?’
“Gue main ke rumah elo ya?”
“Ya udah gue tunggu”
Sabtu malam aku di rumah Iva, berbincang dan bercanda, nggak ada yang istimewa.
Hari Senin Iva bilang begini, “Omen, Omen elo orangnya lucu banget! Elo dateng malam Minggu gue pikir mau ngapel, eh elo dateng sama pacar elo ...... Aria!”.

Tatik Budiharti 22 January at 17:01 Reply • Report
Bener jadi inget sama Aria, dmn men. . . . Aria skrg kok gak pernah datang di acara2 smandel 81. Gue inget aria kalau dia ngomong cadel. . . . . .
Chormen Omen 22 January at 18:49
Aria tinggal di Tangerang, kita ketemuan yuk!
Tatik Budiharti 22 January at 20:03 Reply • Report
Yuk. . . . . Pasti seru kl anak 2 IPA 8 kumpul dari dulu emang paling kompak.
Chalis Hayatni Kampai 23 January at 00:25 Reply • Report
Ooh dulu Aria pacarnya Chormen ya...?! Wah....kayaknya sampe sekarang belum putus tuh, wkwkwk...
Kania Nursanti 23 January at 11:02 Reply • Report
aria mau ultah .... tuh minggu depan, boleh dong aria traktir ketemuan ............

Tidak ada komentar: