Sabtu, 08 Januari 2011

Menyambut Pagi

hahaha... sebagian dari "pengacau" yang bikin elo nggak bisa tidur itu
adalah tim ngamen "shift-2" dari jam 1-3 dinihari,
yaitu gue menggantikan habib idrus, ines sang humas menggantikan fifi,
trus ada dedi yang ikut ngejam, obet sihotang, ajay yang bolak-balik.

tapi pipi nggak komplen kok, men, hehehe...

~a~

Tulisan di atas semacam pengakuan dosa dari mereka yang membuat sebagian dari kami tidak bisa tidur. Sekarang aku lanjutkan ceritanya, sudah sampai dimana ya? Oh, iya sampai dombaku yang nggak bisa mengembik tetapi bisa ngejreng, jenis domba langkah!.

Aku membuka pintu tenda lebar-lebar supaya domba-dombaku bisa leluasa keluar untuk merumput biar mereka bisa mengembik lagi nanti malam.

Setelah menyikat gigi aku berwudhu untuk selanjutnya menunaikan tugas anak pak haji yaitu shalat subuh. Sarapan pagi tengah disiapkan namun nggak kopi jadi terasa kurang pas kalau pagi-pagi nggak ngupi, jujur bicara perkara ngupi itu bukan tugas anak pak haji, tugas anak tentara barangkali. Sialnya aku nggak bawa kopi karena aku pikir urusan makan dan minum termasuk kopi bakal dijamin pemerintah alias panitia.

Masih ada harapan, kulihat sekelompok pria gaek asyik berbincang sambil menyeruput kopi diantaranya Ragil ’80, Konon ‘xx, Joshua ’80.
“Elo mau kopi? Enak nih kopi Lampung”, Konon menawarkan kopi yang masih berasap.
“Gue nggak suka kopi yang berat, kopi instan ada nggak?”
“Ada nih punya Iik, tadi dia udah nawarin ke orang-orang.”
Aku ambil satu bungkus, lumayan walau bukan kopi favoritku, sebaiknya aku minta ijin pemiliknya dulu walau orangnya nggak ada di tempat.
“Iik minta kopinya ya? ... ambil aja Men ..... gue ambil ya .... kok cuma satu .... cukup kok, terima kasih ya!”, kalau sudah ijin halal jadinya.

Saat aku kembali ke tenda makan kujumpai Vini ’86 yang baru selesai menyuci muka. Di bale bambu seorang lelaki menyalamiku sambil berkata. “Kapan ke Pejaten Village lagi?”, aku masih belum ngeh. Dia menambahkan “Kita ketemu waktu makan siang!”.
“Udah, elo nggak nggak nyebut nama, gue inget .... elo pasti Heru ’86 kan?”.
Aku termasuk orang yang gampang menghafal wajah apalagi kalau orangnya cantik, tampan, lugu, lucu, bego, tolol, seksi, kampungan. Nah, kalau Heru karena tampangnya ..... , terserah kamu deh mengisi titik-titiknya!.


Ditengah jalan aku dicegat Deni si manusia gajah ’81 karena sekarang tinggalnya di sekitar Way Kambas, dulu jaman sekolah namanya Deni si manusia ikan sesuai dengan komik tebal yang pernah aku baca. Tenda Deni bersama istrinya persis berhadapan dengan tendaku.

Deni mengajak Smandeler tanggal 12-14 Maret 2011 untuk trekking naik gajah dan memancing di Way Kanan, sungai yang ada buayanya, bakalan seru nih kelihatannya. Kalau kamu nggak sepaham kalian bisa memancing di Way Kiri.

Sarapan pagi sudah siap berupa nasi goreng komplit met kerupuk ditambah chicken nugget, sedangkan roti isi hanya untuk anak-anak, ditemani musik yang semalam ... bosen ..., emang nggak ada yang lainnya!.

Musik tersebut ternyata untuk mengiringi senam pagi yang dipandu oleh Jumar ’86 dan Vini dengan gaya mencuci baju, ngulek sambel, macam-macam deh pokoknya. Aku memutuskan tidak mengikuti senam pagi karena yakin nggak bakalan langsing yang ada malahan jadi bantat.

foto: comot sana-sini dari FB

Tidak ada komentar: