Sabtu, 08 Januari 2011

Andromeda

Selembar kertas berukuran A2 dicetak bolak-balik full-color isinya informatif, ada jadual acara dan penjelasannya, keterangan singkat mengenai lokasi, perlengkapan trekking ke air terjun, informasi SD yang akan memperoleh bantuan sosial, serta susunan panitia Family Camp diberikan ke semua peserta, bentuk dan rupanya keren banget, mengundang decak kagum istriku ketika melihatnya di rumah.

Aku masih di bale pendaftaran ketika memperhatikan cetakan tersebut sementara Lia ’91 menerima pendaftaran Obert dan Entik ’88, keterangan yang diberikan Lia detil banget sedangkan Obert sih setuju aja.

Samar-samar terdengar penjelasan mengenai astronomi, rasa ingin tahu membawa kakiku menaiki tangga semen menuju pelataran tenda angkatan 83, naik satu tangga tempat mangkal tenda terbanyak maklum areanya paling luas, naik satu tangga lagi baru deh dijumpai pusat acara.

Pemerhati astonomi tidak hanya anak-anak, orang tua juga ikutan, maksudku Acing ’76, yang lainnya sih orang muda. Penjelasannya bagus banget karena dibawakan oleh kawan dari  observatorium Bosscha dengan mengunakan lap-top dan in-focus. Katanya galaksi yang terdekat namanya Andromeda yang terdiri dari 6 milyar benda langit, selain itu kawan dari Bosscha menjelaskan mengenai benda langit yang dapat dilihat malam ini salah satunya sabuk Orion.

Berhubung cuaca berawan kawan dari Bosscha yang aku lupa namanya mengajak anak-anak untuk segera melihat bintang dengan teropong yang berlokasi di pelataran tenda angkatan 87. Aku turut mengajak mereka, “Ayo, masa sudah datang jauh-jauh nggak ngeliat teropong!”.
“Ha ha ha bukannya sudah jauh-jauh nggak ngeliat bintang eh sudah jauh-jauh nggak ngeliat teropong, ada-ada aja! Paling nggak sudah dapet satu judul tuh untuk cerita”, kata salah satu dari 3 orang terganteng di Smandel seperti yang tertulis di milis Expa.
“Elo bikin cerita dong Mal”.
“Elo aja! Kalau elo yang bikin ceritanya lebih seru”, kilah pujangga besar Smandel Akmal ’86, penulis yang akan menerbitkan novel sejarah Presiden Prawiranegara.

Sudah disiapkan 2 buah teropong persis dekat tenda Neni ‘87, yang berdiameter kecil ini harganya 1,4 juta yang besar 2 juta, “Jangan beli di supermarket atau toko buku nanti kecewa, coba cari di toko kamera”, kata mahasiswi astronomi ITB.

Bergiliran kami mengamati bintang-bintang sebelum semuanya tertutup awan.

Namanya pembawaan orang tua, Acing protes, “Men, emang dia udah ngitung jumlah bintang di Andromeda 6 milyar?”.
“Gue udah itung Cing jumlahnya ... 6 milyar 8.037”.
“Tumben! Biasanya elo bilang 6 milyar sembilan belas delapan satu, ada 1981nya deh pokoknya!”, Titi ’80 ikut-ikutan.
Setelah aku perhatikan dan hitung ulang rasanya Titi yang benar, yaitu jumlah bintang di Andromeda 6 milyar 1981.

Tidak ada komentar: