Sabtu, 22 Mei 2010

Ungu

Begitu sampai di Rumah Mode langsung disambut professional photographers, itu dalam bahasa kerennya, tukang foto keliling dalam bahasa sehari-hari. Makanan empuk, pikiran yang ada di benak mereka maklum yang datang komunitas banci foto.
Chairul Firmansyah wrote at 22:12 on 24 May 2010
waduuh,,,,,koq malah ngadep belakang yaa...??
Siapa itu hayooo, bisa tebak..??
Hehehehehe
Tri Utami wrote at 08:50 on 25 May 2010
Enny kenapa tuh.....sakit peyuuut ya.....


Rumah Mode dipilih sebagai tempat pertemuan kami dengan OSIS Smandel 81 cabang Bandung, dan sebagai tempat ganti baju seragam yang dibagikan di dalam bis. Untuk antisipasi panitia sudah menyiapkan peniti buat yang seragamnya kekecilan, mereka tinggal penitiin seragam itu di baju yang dipakai.

Ada beberapa yang sudah memakainya di dalam bis, salah satunya Qe alias Rike. Qe boleh dikata sebagai bahan acuhan, begitu Qe bilang “Muat”, yang lainnya ….. aman.

Diah Krisdianti wrote at 15:38 on 24 May 2010
Seru seru....
Elly Muflihah wrote at 16:30 on 24 May 2010
dari berangkat sampe balik lagi ke jkt,ketawaaa.....seneng bgt,makasiiiih temanz2, serasa muda truuuzzz....
Luciana Darmansyah- Wewengkang wrote at 17:01 on 24 May 2010
eh memangnya elly dah tuwir... kan msh kecil ky kita hahahaha


Ungu dalam bahasa Inggris purple, orang Belanda menyebutnya purper, orang Arab bilang بنفسجي, bahasa mandarin Zǐsè, púrpura kalau orang Spanyol, bahasa Jermannya purpur, ada juga bangsa lain yang mengatakan violet yang menjadi dress code kali ini. Ibu Genggong terima kasih banyak kaos gratisnya ya!.

Warna ungu menggantikan dress code kembang-kembang buat kaum perempuan, motif kembang-kembang sebetulnya cocok banget dipergunakan di Kota Kembang, cuma kasihan kaum lelaki yang harus menyesuaikan diri dengan mengenakan dress code kembung-kembung.

Bawahannya tetap blue jeans berwarna biru.

Rombongan berpencar, sebagian kecil buang air kecil, sebagian kecil lagi makan makanan kecil, sebagian kecil lainnya tertawa kecil dan sebagian besar, sekali lagi sebagian besar tetap menjadi banci tampil.


Di buku acara sebetulnya sekarang saatnya coffee morning, harus diganti menjadi photo morning.
Mereka sudah nggak ada malu-malunya potret sana potret sini, jepret sana jepret sini. Ana yang dokter ahli syaraf aja sudah putus syaraf malunya. Dokter syaraf aja begitu bagaimana pasiennya!
“Men, kok tadi elo bilangnya mereka bukan kami? Emang elo nggak ikut-ikutan apa?!”
“Kan gue yang ngajarin”

Tidak ada komentar: