Minggu, 23 Mei 2010

Smandelers di jalan Riau

Kalau episode sebelumnya aku bercerita tetang wish cool, kali ini boleh ya aku bercerita tentang wish kill atau wisata sikil. Tempatnya masih di Bandung.

“Kreekkkk…..” pak Samijan menempatkan si burung besar di halaman dalam Pusimpur yang mungkin memiliki kepanjangan PUsat SIM temPUR, di jalan Halmahera. Jam 4 sore waktu yang ditentukan untuk berkumpul kembali disini, yang telat akan ditinggal. Terkesan kejam! Sekejam-kejamnya ibu tiri masih lebih kejam ibu panitia!.
Ahmad Himawan wrote at 21:26 on 26 May 2010
Masa sih dari puluhan ukuran yang tersedia, nggak ada yang cocok buat Mama Liza. Bagus ya warna-warni.
Liza Soenar Windarti wrote at 21:28 on 26 May 2010
Whuakakakak... Dek Iwaaaannnnn....


Dari jalan Halmahera kami menuju Secret salah satu factory outlet di jalan Riau, seragam ungu sudah tidak wajib dipakai. Aku berniat memburu celana blue jeans, yang menjadi celana dinas komunitasku. Saking asyiknya aku mulai terpisah dari rombongan, atau memang sebaiknya begitu, kalau bergerombol takut dikira kawanan tukang copet Tongtek.

Tidak perlu tergesa-gesa, masih ada waktu 2 jam, aku mulai menjelajah FO lainnya, harga jeans yang punya nama relative sama dari tempat ke tempat, berkisar 200 ribuan, lebih murah daripada di Rumah Mode. Aku coba melihat satu FO lagi, Heritage, sebelum menjatuhkan pilihan.
Luciana Darmansyah- Wewengkang wrote at 18:04 on 30 May 2010
iwan sebenernya mau diri apa jongkok wan.....
Chormen Omen wrote at 07:15
Takut menghalangi kumis Hernowo yang jadi inspirasi logo


Ketika menyeberangi jalan menuju Heritage kujumpai Iriana, Rory, Syamsi, Eri, Iwan, Zainal, dkk, kalau yang ini aku yakin bukan rombongan copet tetapi ….. rombongan garong.
“Kita mau ke Dakken Café diajakin nongkrong sama pak pendeta", Yana menjelaskan.

Rumah jaman Belanda, persis disebelah Heritage, yang dijadikan café pilihan Berty memang enak untuk dijadikan tempat nongrong apalagi kami mengambil posisi di teras belakang. Minuman yang kupilih hot chocolate cappuccino pas banget menemaniku menikmati rintik hujan yang mulai turun. Lama-lama si rintik berubah menjadi gerimis.
“Men, gue juga mesen minuman yang sama dengan elo”, kata Iwan dengan bangga, dia salah satu fans beratku yang menjadi pemasok ide tulisan bansos dan wish cool kali ini.
Ahmad Himawan wrote at 08:16 on 05 June 2010
Para anggota dewan sedang dengar pendapat dengan masyarakat setempat.


Ramalan cuaca Syamsi mulai diragukan, dia bilang tadi pagi Bandung bakal cerah. Dewa Angin yang bekerja di BKMG Kemayoran ini meyakinkan bahwa hujannya tidak akan lebat. Eh, si hujan malah menjadi. Hujan lebat sekarang.
“Hujannya cuma sebentar kok, jam 4 juga berhenti”, Dewa Angin menenangkan.

Dingin begini enaknya ngemil, singkong goreng yang dibeli DK tandas seketika, gulali Okem nggak berbeda takdirnya. Ngolor-ngidul tidak terasa, jam 4 sudah.
“Syi, kata elo jam 4 hujannya berhenti, kok sekarang malah tambah deres?”, kami protes.
“Maksud gue hujannya berhenti tuh jam 4 pagi!”.

Melihat Syamsi sekarang sama aja melihat Robin Hood, …….. pinter ngeles!

Akhir-akhir ini ramalan cuaca si Dewa Angin mulai kacau, konon semenjak ditinggal Mama Laurent untuk selamanya, pasokan ramalan cuaca Syamsi kini berasal dari …. Mama Lemon.

Tidak ada komentar: