Minggu, 29 Desember 2013

Cendol

Penduduk sementara Vila Mewah bertambah dua orang lagi, Ipeng dan kawannya, yang datang jam 12 malam dari Tasikmalaya, mereka nggak lama, jam 1 pagi pulang.


Sepulang Ipeng kawan-kawan sudah dalam posisi tidur, aku mulai mematikan penerangan yang tidak dibutuhkan, mengunci pintu, membagikan selimut, Syamsi salah satunya, "Syamsi, elo belum tidur kan? Mau selimut nggak?". Tangannya mengembil selimut yang aku sodorkan. Eh, emang dasar Syamsi, daya ingatnya nggak panjang, paginya dia bilang, "Semalam aku diselimutin siapa ya?".
Aku bilang aja, "Enak aja diselimutiin!, emang gue emak loh!".

Aku memejamkan mata, mencoba untuk tidur, rasa kantuk sudah lewat, kulihat jam dinding sudah pukul 2, meram lagi, lihat jam lagi sudah nyaris pukul 3, sementara kawan-kawan dengan posisi enak lengkap dengan dengkurnya, aku mulai mengukur dengkur mereka yang aku beri skala 0 sampai dengan 10 sebagai dengkur yang paling keras. Aria dengkur skala 5, Purnomo 4, Ady 7, Syamsi 8, Iriana 6. Lagi asyik menilai tiba-tiba terdengar dengkur dengan skala 12, sakin kencengnya, dan ternyata berasal dari Dicky yang mendengkur persis di kuping kananku.


Nggak hanya dengkur yang aku dengar,  ada juga yang kentutnya keras banget, aku nggak berani asal tuduh karena tidak ada saksi, jam 5 pagi berbunyi lagi untung ada Uun turun mendengar, "Un, siapa yang kentut?.
"Itu yang baju kuning".
Ternyata Ady si anak mama, kalau ada lomba kentut biar Ady yang mewakili Apadela.

Kembali ke jam 3 pagi, aku bangun aja, percuma nggak bisa tidur, menuju kamar mandi yang ada di luar kamar, sudah ada yang mengantri mengambil wudhu shalat tahajut, setelah Wati masuk Fiera, Marlinah sudah menunggu, tapi kok Fiera lama banget ....., ternyata dia mandi, jam 3 pagi mandi? Jangan-jangan melakukan ritual pesugihan.

Iriana Wihardja hooooooooooooi muantaaaab euy air panas gunung daradjat, tambah panas dipeluk om syamsi neeeeh

Sehabis sarapan dan semuanya beres kamipun meninggalkan Vila Mewah menuju Puncak Darajat, tempat pemandian air panas, jalanan lumayan padat, ditambah banyaknya tukang palak.

Pemandangan di Puncak Darajat bagus banget. Berhubung datangnya sudah kesiangan, kolam pemandiannya sudah kayak cendol, kami nggak berlama-lama di sini, sudah saatnya makan siang.



Ke Garut lagi, macet lagi! Lama be-eng, bikin kebelet pipis, untungnya ada pom bensin Pertamina, acara kencing barengpun dimulai, lega banget ....!.

Sakin kebeletnya, di bis kawan-kawan nggak berani minum, sementara aku walaupun ngantuk berat nggak berani tidur ..... takut ngompol!.




Tidak ada komentar: