Minggu, 17 Agustus 2014

Perempuan Muda Berlari Telanjang



Padahal baru aja kemarin bertemu di halal bi halal Smandel 81, hari ini kawan-kawan sekelasku 2 IPA 8, Apadela, berhabeha lagi di rumah Anna di bilangan Pondok Kelapa. Acara ini berbarengan dengan arisan keluarga istri dan habeha kawan esempe satu angkatan. Kalau ikut tiga-tiganya nggak mungkin deh!, bisa ikut 2 acara sudah bagus.

Nah, kawanku di 2 IPA 8, Apadela, orangnya tuh aneh-aneh dan lucu-lucu makanya seru banget kalau bertemu mereka, jangan sampai satu sesipun yang terlewatkan.
 
Iriana Wihardja kepala siapa nih kok kayak biji karet euy

Bagaimana nggak aneh dan lucu coba!, di suatu acara dengan dress-code pelangi, ada yang pakai kaos dengan warna pelangi lengkap merah, kuning, dan hijau. Berhubung habeha kali ini bertepatan dengan peringatan hari Proklamasi, paling pas kalau berDC merah putih, karena takut salah perlu ditulis merah atau putih, DC yang nggak sulit, umumnya semua perempuan punya pakaian warna merah dan umumnya pula semua orang punya baju putih.

Akhir acara berDC dibatalkan karena banyak yang menemukan baju merah putih, ada juga loh yang ketelanjuran bikin baju cokrak bendera, merah-putih. Waktu menjahit itu baju suaminya senyum-senyum sendiri karena dikirain sang istri ibu Fatmawati yang lagi menjahit bendera.


Anak baru perlu memperkenalkan diri supaya kita bisa mengingat kembali siapa mereka dan eksistensi selama di SMA.

Pertama yang memperkenalkan diri Anna, si nyonya rumah, yang bercerita tentang badannya yang dulu hitam, kurus dan kering kerontang. Karena badannya enteng maka larinya cepat, zaman mahasiswa kalau berdemo nggak pernah tertangkap, dengan tubuhnya sekarang yang aduhai ini dengan jujur dia bilang, “Kalau sekarang gue ikutan demo, pasti ketangkep duluan”.



“Nama gue L-nya musti dijelasin nggak?”, pertanyaan Anna kepada kawan-kawan.
“Dijelasin dong!”.
“L di nama gue yang sebenernya Luthfiana, tapi berhubung kulit gue item banget, makanya gue dipanggil anak Apadela Lutung, jadilah nama gue Anna Lutung!”.

Ady Trityasmadi, Chairuna Awaludin, Wati Karlinovia, juga memperkenalkan diri, tapi lain kali deh aku ceritainnya.

Iriana Wihardja apadela dg generasi penerusnya

Jimbo mendapat giliran, perempuan yang bernama asli Tri Yudiarti menerangkan asal muasal nama Jimbo. Nah, ceritanya sewaktu masih kecil Tri suka lari-lari, naik-naik pohon nggak pakai baju cuma mengenakan celana dalam bagaikan Tarzan, makanya Tri dipanggil Jimbo.

Kebetulan Jimbo tetanggaku di Berlan, kawan masih kecilku.  Kawan-kawanku mengklarifikasi pernyataan Jimbo.
“Men, elo pernah lihat dong si Jimbo lari-lari telanjang  pake cawet doing?”.
“Ya ….. gue terpaksa lihat lah!, itu juga celana dalem yang dipake Jimbo, celana dalem gue!”.

Tidak ada komentar: