Minggu, 09 Oktober 2011

Sepeda Lipat

Sampai H-1 aku masih bimbang datang ke Smandel Special Sunday 09.10.11 membawa sepeda atau nggak. Kata Vini ’86 yang jadi ketua panitia enakan jalan kaki, bukannya karena Vini nggak punya sepeda tapi memang lebih seru sih, dan nggak repot.

Aku akhirnya memutuskan untuk membawa sepeda lipat karena mudah dibawa dan yang terpenting hari ini aku bisa menuntaskan targetku, yaitu punya foto lagi naik sepeda.
Ndra PLBT, Rory, Enny S

Banyak yang berkomentar tentang sepeda yang kupakai ini, diantaranya, “Men, nanti sepeda elo gue sewa ya?”, kata Bucip.
Ndra bertanya begini, “Men, sepeda elo kecil amat!, sepeda anak elo nih?”.
Kalau aku nggak menjawab kawanku satu ini paham betul bahwa aku akan menjawabnya dengan bahasa tulisan atau ............ bahasa isyarat.

Sebelum aku cerita tentang acara Fun Bike dan Fun Walk, aku bercerita sedikit tentang sepedaku sekaligus menjawab pertanyaaan Ndra.
Vini bersama Smandel 82

Tanggal 17 Agustus 2011 yang bertepatan dengan 17 Ramadhan anak keduaku, Karris, mengikuti konvoi sepeda dengan tema Anti Narkoba selepas upacara peringatan HUT Proklamasi di SMP PL, jalan H. Nawi berkeliling di Jakarta Selatan dan berakhir di SMA PL, jalan Brawijaya.

Ketika aku jemput di mesjid dekat sekolah Karris bilang, “Pa, aku langsung naik mobil ya?, nggak bantuan naikin sepeda soalnya aku capek banget. Dari semua orang tinggal aku dengan temenku yang masih puasa”. Kasihan!.
Smandel 80

Sebelumnya pagi-pagi  aku bersama Inka, istriku, mengantar Karris ke kawasan sekitar PIM untuk bergabung dengan temannya. Ketika aku menurunkan sepeda, seorang temannya bilang, “Maling”. Mendengarnya aku bukannya marah tapi malah tersenyum karena aku tahu perkataan itu bukan untukku tetapi untuk Karris yang memikili call sign Maling. Julukan yang diperoleh saat MOS dari seniornya yang bakal melekat seumur hidup bersama komutitas angkatannya. Lucu juga semua orang punya julukan yang aneh-aneh.

Aku sempat memperhatikan Karris bersepeda, badannya kurus kayak aku dulu, dadanya terlihat bidang itu juga seperti aku dulu.

Layaknya orang-tua, kami ingin mengetahui lagi ngapain aja anak kami sekarang, untuk itu kami tak perlu menunggu lama.
Bersama Tia, Luci, Aziz, PLBT

Selesai upacara Karris kebingungan mencari sepedanya, waduh!, sepedanya menghilang. Akhirnya dia hubungi mamanya, “Ma, sepedanya tadi warna apa?”.
Mamanya yang ditanya juga kebingungan, “Engh ....., tadi warnanya kayaknya putih keperak-perakan deh!”
Oalah, jadi ketahuan kalau sepedanya pinjaman.

Tio, terima kasih sepeda lipatnya

Tidak ada komentar: