Sabtu, 19 Juli 2014

Apa ya Judulnya?



Baru Jumat malam ketemuan di jalan Padang dalam rangka bukberan Smandel 81, eh Sabtu malam ini Apadelaers mau ketemuan lagi TIS Square, emang nggak pada bosen. Aku curiga jangan-jangan urat bosen Apadelaers sudah putus atau urat kangennya ketebalan.

Yo uwis, selepas bukber Anak Yatim di SMAN 8, aku bersama Heppy  meluncur menuju TIS Square, dengan harapan semoga saja mendapatkan tempat parkir untuk 2 mobil. Mobil Heppy mengikuti mobilku, gampang menandainya, soalnya mobil Heppy matanya picek, lampu jauh kirinya mati. Matinya lampu mobil rasanya belum terlalu lama, masih belum tercium bau bangkai.

Di dalam Citrus Café, yang aku lihat Apadelaersnya yang itu-itu juga hampir sama dengan yang hadir di jalan Padang, cuma Andrina dan Ady Rosdarmawan, yang nggak bisa hadir karena merayakan ulang tahun ibu mereka.

Sementara Uun yang kemarin nggak datang ke jalan Padang, kali ini datang, alasannya hari Jumat sibuk dengan kerjaan, Sabtu ini dia bisa datang ke acara Apadela punya alasan yang sedikit heroik, di acara Apadela boleh ngangon anak, makanya Uun datang dengan anaknya Davina.

Sebetulnya Uun nggak ngangon anak, soalnya aku lihat dari tadi dia sibuk ngerumpi ke kanan dan ke kiri, justru kitanya yang sibuk ngangonin anaknya.

Ini juga alasan Maya dan Dodit, pasangan Smandel 85, menitipkan kedua anaknya kepada Ratih.
Sewaktu aku tanya, bocah-bocah itu seneng banget ikut acara Apadela, dan mau ikutan lagi. Anak-anak aja suka!.

Seperti layaknya, yang datang belakangkan harus menyalami satu-persatu, dan one by one pula aku memanen keluhan gara-gara aku belum sempat menulis cerita Temu Jidad Apadela: the Great Wall, China. Mereka sampai hafal loh judul cerita di blogku.
“Men, mana cerita ke Chinanya masa baru satu yang Prambanan, Jawa Timur?, eh, barusan nongol lagi, Women In Kaftans”, cerita bukberan bersama wish-coolers.
“Wah, belum sempet tuh!, udah kebayang sih bakalan ada 10 judul, siap-siap aja gue ledekin”.

Aneh juga Apadela, diledekin di blog malah seneng!.

Jujur aku sempat kecil hati mengetahui acara ini paling belakangan, kok Apadela sudah mulai main belakang bikin acara nggak bilang-bilang, rupanya acara ini kerjaan emak-emak, kalau bahasa kerennya Darma Wanita, aku mulai mengerti mengapa Aria, Iriana, Syamsi pada bilang, “Gue juga nggak tahu!”.

Biang repotnya Apadela Beijing, Jimbo, Tina, Uun, Iin, Ika ditambah Kania. Pantes aja Azwardi yang merangkap Ketua Smandelers 81 bilang, “Enak banget lo, Darma Wanita Apadela aktif banget!”.


Oh, iya ada satu orang yang aku belum ceritakan, Vivi, yang rencananya barengan aku ke sini. Sewaktu shalat magrib aku matikan hapeku, dan lupa menyalahkannya, Vivi sudah pergi sendiri. Untung hapeku belum tercium bau bangkai gara-gara kelamaan matiinnya.

Tidak ada komentar: