Minggu, 16 Desember 2012

Perkara Gula



Sesampainya di SDN Kedaung, Sawangan, kami semuanya pontan-panting di 15 menit pertama karena acaranya mulai bersamaan, di acara panggung ada pentas seni anak SD, fun games, penyerahan pohon dan tempat sampah, di arena bazar ada bazar aneka rupa dan basar sembako murah, di area seminar ada seminar makanan sehat dan bergizi.


Dokter-dokter kagetan nggak mau ketinggalan, mereka langsung berpraktek di ruang pemeriksaan awal, pelatihannya hanya 5 menit. Pasiennya murid 4 sekolah dasar beserta guru.

Sementara di Ruang Pemeriksaan Dokter Mata staf RS Aini yang pegang peranan di bawah asuhan Amita. Dia minta tolong bantuanku mencari 4 orang cowok (harap dibaca bapak-bapak) untuk membantunya.


Eh, yang dimintain tolong alasannya beragam, “Gue ngurusin keamanan nih nggak bisa kemana-mana, gue ngurusin perlengkapan, ngabisin rokok dulu, nanti yang motret siapa?, gue harus jadi emsi, gue cuma sebentar harus nyoblos pilkada Bekasi”. Kalau bahasa anak muda zaman sekarang mager dan pewe alias males gerak dan posisi wuenak.

Alhasil akulah satu-satunya cowok yang membantu, untung aku orangnya ringan-tangan, betul kan ya bahasa Indonesianya orang yang suka membantu itu ringan tangan?. Aku membantu pasien cilik ke Ruang Pemeriksaan Dokter Mata, selesai diperiksa membantu mereka mendapatkan kupon makan dan goodie bag. 


Setelah berjalanan lancar aku menjadi dokter gadungan membantu Amita. Tadi pagi di RS Aini Amita memperkenalkanku kepada stafnya sebagai dokter kebidanan. Menurut Elly dokter mata dan dokter kebidananan bedanya tipis, kalau memeriksa pasien sama-sama membuka area supaya mudah terlihat, dokter mata membukanya secara vertikal, kalau dokter kandungan secara horisontal.

Tanpa terasa acara lain sudah selesai, kami masih harus memeriksa beberapa guru ketika kawan-kawan mengingatkan kami untuk makan siang. Makan siang kami tidak berbeda dengan guru dan pasien cilik, makanan dalam boks dari restoran cepat saji. Pengecualian hanya diberikan kepada Hendra Gayus, dia mendapatkan Chiki yang dimintanya sambil merengek-rengek sejak tadi pagi.

Jaya Putra Marhaen Pembagian berkat .........Hendra Gunawan Marsilan heran .....ini makanan apa......maklum........
Hendra Gunawan Marsilan betul Jay...bukan makanan gw nih....makanan orang semarang, pecel....
Entah apa kaitannya diabetes dengan kesehatan mata karena aku sering kali mendengar Amita bertanya kepada pasien dewasa termasuk Liza alias ibu Genggong.
“Ada gula Liz?”, Amita bertanya kepada Liza.
“Nggak ada”, jawab si ibu Genggong.
“Beneran Liz nggak punya gula?”, aku ikut-ikutan bertanya.
“Gue beneran nggak punya gula!”, jawab Liza dengan dialek yang mirip dengan preman pasar Cijantung anak asuhnya.
Aku menjelaskan mengapa aku bertanya demikian.
“Maksud gue kalau elo punya gula gue mau minta ….., buat bikin kopi”.

Tidak ada komentar: