Senin, 02 Februari 2009

Ketika Gunting Emas tak Punya

Cerita angkatan 90

Sesuai dengan peraturan semua pelajar putra tidak boleh memiliki rambut gondrong, peraturan yang sudah turun-temurun dari nenek moyangnya pelajar Smandel.

Saat upacara bendera di suatu Senin pak Oktav yang memimpin rahazia rambut gondrong, lumayan banyak yang terkena.

Setelah upacara selesai mulailah pak Oktav memperagakan aksinya yang bagaikan orang salon, model yang dipilih adalah model Sesu, artinya model Sesuka-hatinya. Ada yang pitak, ada pula yang grepes.

Begitu giliran Sulis model Sesu tidak bisa diterapkan, gunting yang dipergunakan tidak mempan untuk memotong rambutnya yang gimbal. Konon anak gimbal merupakan keturunan Nyi Roro Kidul, Ratunya Pantai Selatan, sehingga rambut Sulis mungkin memiliki kekebalan.

Semua pasti ada penangkalnya, si Pitung jagoan Betawi saja yang kebal senjatapun punya kelemahan, beliau terkapar terkena peluru emas kompeni. Pasti kekebalan rambut Sulis sirna oleh gunting emas, tapi bagaimana kalau sekolah tidak memilikinya.

Pak Oktav tidak kehilangan akal, konon tukang kebun sekolah punya “sesuatu” untuk menangkal kekebalan seperti ini, disaksikan tukang kebun di kejauhan mulailah pak Oktav memotong rambut gimbal Sulis. Apakah berhasil saudara-saudara? Kita saksikan bersama.

“Kreeees.....” begitu kira-kira bunyi gunting rumput milik tukang kebun yang berhasil memotong rambut Sulis yang gimbal.

(Bonti, terima kasih atas kirimannya)

Tidak ada komentar: