Sabtu, 26 Januari 2013

Kepergok Berciuman di Laboratorium



Rasanya kurang fair kalau aku suka meminta kawanku untuk berbagi cerita lama sedangkan aku sendiri nggak ikutan bagi-bagi cerita.

Nah, aku ingat kisah ini ketika bersama Apadelaers bertemu jidad (bukan salah ketik, tetapi sengaja jidad pakai huruf de) di Ciampea, 26 Januari 2013, sambil menikmati kudapan berupa kacang dan jagung rebus. Jagung tuh termasuk makanan kesukaanku jadi aku nggak menampik tawaran Wati untuk paruhan jagung rebus.

Sebelum berpisah dengan ikan mas  yang berada di 2 kolam yang seluruhnya berwarna hitam untuk selama-lamanya, karena mereka dipanen dan dijual, ikan mas berwarna hitam berbaris di kolam yang airnya yang sengaja disisakan sedikit, seolah memberi salam selamat tinggal.

Ingat ikan, ingat pula Praktikum Biologi.
Di Laboratorim Biologi kami pernah membedah ikan mas berukuran sama dengan yang dipanen cuma beda warna, kuning. Kamu tahu nggak mengapa si korban pembedahan harus berwarna kuning?, sebab yang warnanya kuning anatomi sisiknya lebih jelas dibandingkan dengan yang berwarna lain apalagi yang berwarna hitam, itu kata bapak Dasuki, insinyur lulusan IPB yang mengajar Biologi kami di kelas 2 IPA 8.

Setelah melakukan pembedahan kami diharuskan mengambar anatomi sang ikan, kata pak Dasuki gambarku yang paling bagus dan benar, setiap mengoreksi gambar kawanku selalu beliau berkata, “Coba contoh gambarnya Chormen”, mantap nggak tuh!.
Kania Nursanti Keluarga dan sahabatku ...

“Men, kenapa sih selalu pak Dasuki bilang gambar elu yang bagus, coba lu lihat gambar gue kan lebih bagus dari gambar elu!”, kata Uun sambil menjejerkan gambarnya di samping gambarku.
“Eh, Un mana ada ikan mas yang sisiknya dari depan sampai belakang ukurannya sama!. Lagian gambar ikan elu nggak ada garis putus-putus di atas abdomen dari depan ke belakang”.
“Emang ada garis putus-putusnya”.
“Emang elo nggak lihat!”.

Itulah kesalahan umum saat mengambarkan anatomi ikan, mereka tidak menggambarkan garis putus-putus yang hanya terlihat jelas di sisik ikan mas berwarna kuning.

Kenapa gambar anatomiku paling bagus, ada rahasianya. 


Apadela jika bercanda nggak mengenal lelah, termasuk di Laboratorium.
Nah, di Laboratorium Biologi tuh aku berpura-pura berciuman dengan ikan yang bernasib sial karena mati dibedah, kawan-kawan tertawa geli termasuk pak Dasuki.
“Coba Men, lagi Men!”.
Aku memperagakannya sekali lagi, kali ini tawa kawan-kawan semakin menjadi soalnya ketika aku berpura-pura berciuman tiba-tiba tanganku didorong Ibenk, jadilah aku berciuman betulan dengan si ikan, yak! Jijay banget!.

Itulah mengapa gambar anatomi ikanku paling oke, gara-gara ada chemistry yang kuat dengan ikan yang aku cium kali ya!.

Tidak ada komentar: