Sabtu, 31 Januari 2009

Everybody screams when I kiss the teacher

Liza Soenar ‘81

Penggalan lirik lagu ABBA memang tidak pernah kulakukan, namun bisa menggambarkan kecintaan kami kepada pak Husein, guru Fisika yang berlogat Sunda kental, sangat lucu dan kamipun dibuat gemas karenanya.




Itulah yang membuat aku bersama Lisa Eka, Novia Luciana, Ario Aranditio mengikuti les atau dalam istilah sekarang bimbingan belajar setiap Minggu pagi di jalan Condet Raya, di rumah Lisa Eka. Kusebut lengkap Lisa Eka karena takut tertukar dengan namaku Liza Soenar.

Setiap kali ingin ulangan kami merayu beliau atau lebih tepatnya sedikit memaksa walaupun tidak sampai terjadi tindak kekerasan, untuk memberikan contoh soal berikut jawabannya. Sudah pasti seluruh kelas 2 IPA 7 akan memperolehnya.




Soal ulangan tidak jauh berbeda, hanya diganti angkanya saja, tentulah satu kelas tidak punya angka merah di Fisika karena tinggal ketrampilan bermain kalkulator yang dibutuhkan, kecuali satu orang yang memang terlalu nakal yang harus tinggal kelas.

Seperti biasa pak Husein membuka sepatu saat memberikan les, beliau duduk sementara kami lebih suka melantai. Tiba-tiba ada yang keluar dari kaos kaki pak Husein. It’s a plane? It’s a train? No…. it’s Superjempolnya pak Husien.

Nggak bandel bukan anak SMA, begitu kira-kira falsafah kami. Siap komandan begitu dalam hati Ario saat kumohon. Laksanakan!

Pak Husein teriak karena kaget dan setelah itu lucunya tertawa bersama selepas Superjempolnya pak Husien tersundut rokok Ario, walaupun mungkin tertawa bercampur malu, jengkel dan teman-temannya.

Untungnya beliau tidak marah dan terus melanjutkan pelajaran. Tuhan, maafkanlah kami sekaligus terima kasih yang memberikan kenangan tak terlupakan bersama pak Husein yang amat kami cintai. Pak Husein, I love you so much!

Tidak ada komentar: