Senin, 02 Juli 2012

Bingo


Acara Social Sportainment yang diadakan alumni SMPN 3 angkatan 83, bertepatan dengan kampanye Pilkada Jakarta, kebetulan aku harus mengantar istriku dulu ke Menteng, eh dasar nasib, kami melewati kawasan Kuningan yang macetnya minta ampun gara-gara kampanye Hidayat Nur Wahid dan Didik Sarbini.

Sampai Menteng makan soto Betawi dan sup kacang merah dulu, maklum sudah jam makan siang. Setelah itu aku menuju Manggarai tempatnya SMPN 3 bercokol, jam 1 siang, masih ramai, masih ada harapan bertemu kawan-kawan.

Suara musik yang enak banget menandakan acara belum selesai, aku bertemu dengan Dyah Listiani, angkatanku, katanya, “Men, pas gue dateng temen-temen pas temen-temen pada pulang, gue ke sini bareng kakak gue”.

Aku sih nggak khawatir, kebetulan aku juga kenal Bimo, Prilly, Rudy, angkatan 83 yang menjadi panitia, belum lagi angkatan 80 seperti Yeyen, jimmy, Silvi, Wiwit, Sonny.

Pertandingan olah raga sudah berakhir, namun musik yang makin lama semakin enak didengar menahan langkahku untuk pulang, apalagi acaranya mendengarkan musik mendapat hadiah.

Aku mencoba permainan Bingo, permainan judi gratisan, aku coba sekali, seru juga walaupun nggak dapat hadiah.
BINGO games
Cara mainnya gampang kita tinggal menyimak angka-angka yang disebutkan penyanyi, lantas kita coret angka yang disebutkan tadi di kertas yang kita punya dengan spidol yang dibagikan panitia, kalau angkanya lengkap satu seri kita mendapat hadiah.

Main lagi, kali ini hadiahnya sepeda lipat, tetap nggak mujur.

Coba lagi ah, kini giliran LCD 34" jadi hadiahnya, rugi bok kalau nggak ikutan, sekarang aku mendapatkan 4 lembar kertas. Secara probabilitas, peluang untuk menangnya lebih besar, seperti kata mak Uwok, guru matematika SMAku mengajarkan.

Tetapi apa mau dikata nasib baik tidak berpihak kepadaku, sudah keduluan orang lain padahal angka di kertasku tinggal satu yang belum keluar.

Aku laporan kepada Rudi, “Rud, gue udah pake 4 kertas masih nggak dapet juga!”.
“Bagus elo udah usaha pakai 4 kertas, coba lihat temen kita yang satu ini”, jawab Rudi sambil menunjuk salah satu alumni yang aku belum kenal, alumni yang memegang 4 spidol.
“Dia gimana mau menang! Spidolnya 4 kertasnya cuma 1”.

Tidak ada komentar: