Rabu, 04 Agustus 2010

Ada Pertanda

Sudah lama aku nggak bertemu Ira yang sekarang menetap di Magelang, terakhir kali saat Memory Camp waktu kami kelas 2 SMA, tapi pada hari H justru aku nggak ingin meninggalkan rumah, ketemu Ira bisa nanti-nanti.

Alasanku cukup kuat, pertama pada saat aku bagun dari tidur sore, pukul 18:15, rumahku sedang mati lampu. Kedua, ketika aku memeriksa mobil ban depan sebelah kiri kempes, masih untung aku memiliki kompresor kecil di mobil yang bisa membuat mobil kukendarai sampai tempat tambal ban. Kalau sampai ada satu lagi pertanda yang kurang baik aku nggak akan pergi, nggak lama petunjukpun datang, kunci kontak mobil terlepas dari sarang, harus menggunakan lilin untuk mencarinya. “Tit, gue nggak pergi, sudah 3 pertanda nggak boleh nih!”.
wish cool bareng Ira
Namun mau nggak mau aku harus menemui Daulay tukang tambal ban langgananku, buka 24 jam, karena tidurpun si Daulay di samping kompresor. Di mobil aku telpon Gepeng, “Peng, salam buat Ira dan temen-temen, sori gue nggak ikutan udah telat banget sekarang aja udah jam setengah lapan, mana gue musti nambel ban lagi!”.
“Dateng aja, gue juga datengnya jam sembilan, sekarang aja gue masih miting!”.

Eh, si Daulay nggak di tempat, yang menjadi pertanda keempat, “Mandi dulu, makan dulu kali!”, penjual rokok di warung sebelah dengan acuh tak acuh. Hape berbunyi dari nomor yang belum kukenal, ternyata Ira, “Men, pokoknya elu musti dateng gue tungguin, rapatnya juga mulai jam sepuluh!”, dari 7, lalu 9, sekarang jam 10.
Ady Rosdarmawan, ‎@Toto: apakbr??? msh Toto "jedo" khan???, Saturday at 18:52
Kania Nursanti, ha ha ha....adi inget aja, ... to masih ada yang "jedo", Sunday at 17:02
Chormen Omen,jedo emang artinya apa?, Sunday at 17:25
Toto Astuti, ‎@ady : hahahaha..... baik2 dy... jedo itu apa??, Sunday at 19:29#
Ady Rosdarmawan, waah "Jedo" khan istilah buat Toto duluuuu wkt kita sekelas........., 6 hours ago
Fiera Basuki, AD & KN : nah itu dia, gak percuma ya kita kasih nama totok Jedo, buktinya dia smp sekrang jg masih jedo he4 pis ya tok!


Ada tukang tambal yang masih buka, dengan malas-malasan melayani, ban baruku diobok-obok. Percobaan pertama gagal, yang menjadi pertanda kelima, “Bisa nambel nggak sih?”.
“Bisa pak!, Sudah sering!”, cukup lama baru selesai.

Pulang listrik sudah menyala, mandi, ganti baju, pamit keluarga berangkat deh ke MT. Haryono walau sudah ada 5 pertanda nggak boleh pergi, masa sih percaya yang gitu-gituan. Sampai Sapo Garden lancar dan aman-aman aja tuh!.

Aku pesan sapo udang dan nasi putih serta minuman milk shake strawberry, biasa aja nggak ada yang istimewa, yang lezat justru rempeyek kacang tanah dan krupuk kulit bawaan Ira dari Magelang.
wish cool bareng Alfred (09/08/10)
Pulangnya sudah larut, restoran sudah waktunya tutup, aku membiarkan Ira, Jedo, dan Mundi naik mobil dan berlalu baru aku menuju mobilku, perempuan harus pulang duluan dong!.

Kujumpai mobilku miring ke kiri, akibat ban yang ditambal masih bocor.
Alamak! Malam-malam begini masih ketiban sial!

Pertanda baik untuk mengucapkan selamat berpuasa, mohon maaf lahir dan batin

Tidak ada komentar: