Member gets member sudah beres dengan
jumlah 9 orang peserta, Daset, Nina, Heni, Aries, Yati, Rachma, Adip, Raihan dan aku tentu saja. Masing-masing sudah memegang tiket pergi pulang dengan
harga bervariasi dari 3 koma 8 juta hingga 10 koma 5 juta rupiah per kepala,
untungnya semua orang hanya punya satu kepala coba kalau Mister Dasamuka ikutan
wah pasti bingung dia beli tiketnya.
Biar nggak repot kami membuat permohonan Visa on Arrival, selanjutnya aku singkat VoA aja ya biar nggak
kepanjangan, lewat on-line, berkali-kali pada gagal. Aku belum memulai menunggu kisah sukses dari kawan yang berhasil.
Cerita manis akhirnya muncul juga, Yati yang berhasil pertama.
Rahasianya kolom yang diisi hanya yang ada tanda * berwarna merah dan pas photo
berukuran 2 koma 5 kali 2 koma 5 sentimeter persegi dengan latar belakang warna putih.
GIliran aku mencoba membuat pas photo dari ukuran paspor berlatar
belakang merah menjadi sesuai dengan permintaan Imigrasi Nepal dengan arahan
Yati, katanya aku harus punya aplikasi yang musti diunduh di Play Store dulu.
Aku laporan, “Yati, nggak nemu”. Diapun menjawab, “Bukan di laptop tapi di Play
Store hape”.
Berhubung Yati orangnya baik, tidak sombong dan suka menolong, “Kirim
aja fotonya lewat WA, biar aku yang edit”. Pas photo hasil editan Yati kurang
sempurna soalnya kuping kananku kepotong, tapi aku coba kirim melengkapi formulir
permohonan VoA dan ….. berhasil saudara-saudara.
Setelah berhasil aku justru protes kepada Yati, “Yati, kuping kananku
kok keiris sih!”.
“Udah nggak apa-apa yang penting berhasil”, begitu jawabannya.
Oh iya, permohonan VoA hanya bisa dilakukan maksimal 2 minggu sebelum tanggal keberangkatan
ya.
Akhirnya tibalah hari yang ditunggu. Penerbangan Malindo Air nggak ada
yang langsung menuju Kathmandu, ibukotanya Nepal, harus mampir dulu di Kuala
Lumpur, ibukota Malaysia. Kalau ibukota Indonesia apa ayo? Jika jawaban kamu
Jakarta itu tandanya kamu pintar. Nggak susah kan jadi orang pinter versi aku.
Di Bandara Kuala Lumpur kami tawaf dan makan nasi lemak. “Aku udah
6 kali bang tawafnya”, kata Aries.
Berburu nasi lemak, "Waduh aku musti nombokin banyak nih kalau makannya kayak gini", begitu yang ada di benak Nina |
Sampai deh di Bandara Kathmandu, Tribhuvan namanya, malam hari. Kami turun
dari pesawat salah kostum soalnya si Google bilang temperatur 22/13 derajat Celsius, artinya
harus pakai jaket tebal dong, eh realita temperatur 33/24, panas bok.
Setelah membayar USD 25 untuk VoA kini tiba saatnya berhadapan dengan
petugas imigrasi Nepal, mukanya nggak beda-beda jauh dengan orang Melayu.
Petugas imigrasinya ramah.
“Namaste”, aku memberi salam.
“Namaste”, si petugas menjawab lalu dia melanjutkan setelah melihat kami
dengan DC putih, “Berombongan ya?”.
“Iya, 9 orang temen SMA”.
“Wah, asyik dong kalian reunian sambil jalan-jalan”.
Sampai di situ dialognya asyik-asyik aja sebelum tiba kepada bagian yang
paling mendebarkan, si petugas melihat wajahku dicocokan dengan photo di paspor
dan permohonan visa. Aku bernafas lega setelah dia memberikan paspor pertanda
aku boleh masuk Nepal.
Aku sempat tegang banget soalnya waktu mencocokan photo dengan wajahku,
takut si petugas bilang begini, “Kok aslinya beda dengan photonya, di photo
kupingnya kegunting! Sini kuping kamu tak
gunting biar sama dengan photonya”.
5 komentar:
Hahaha.....untung nggak disamain kupingnya ya Men.
Thank you untuk tulisannya.
Hahaha.....untung nggak disamain kupingnya ya Men.
Thank you untuk tulisannya.
Wakakak... Tulisanmu bikin aku ketawa-ketawa sendiri... Untung lagi sendirian.. Haha... Jadi kangen kumpul bareng lagi...
Jadi ngingetin dan bikin kangeeen keseruan suasananya. Ditunggu kelanjutannya ya Men...
Casino Slots by Netent – Play Free Demo Games - JTHub
Try 수원 출장샵 your luck at a modern casino with 광주광역 출장안마 Netent 수원 출장마사지 slot machines. Enjoy over 150 free spins and 당진 출장안마 mega jackpots, with your favourite 경산 출장안마 slots
Posting Komentar