Selesai pertunjukan
sendratari Ramayana kami menuju bis untuk kembali ke pusat kota. Bis kami tidak
sendiri, dia ditemani banyak bis pariwisata sederajat, pertanda masih banyak
orang yang menghargai budaya tradisional, bagus deh!.
Rencana lek-lek-an berjamaah di alun-alun
selatan dibatalkan karena sebagian besar dari kami kelelahan dan mengantuk
berat.
“Ngantuk pak?”, tanyaku
berbasa-basi kepada pak Ugi ketika turun dari bis menuju hotel Whiz, hotel
berbintang 2.
“Ngantuk sih nggak”, jawab
pak Ugi, dari mata beliau yang merah aku berani bilang bahwa beliau berbohong
kecil, beliau pasti mengantuk. Pakem guru nggak boleh kalah dari muridnya
dipegang teguh.
Aku diantar Aria menuju
kamar 322 karena dia harus membawa kartu eletronik pembuka pintu kamar, dia mau
lek-lek-an di alun-alun. Setelah di kamar aku masukan SIM A milikku ke sensor pengaktif sistem kelistrikan, lampu
menyalah. Dompetku kini semakin tipis, aku sengaja tidak membawa KTP dan hanya
1 kartu kredit menemani karena memang cuma satu credit card yang aku pakai
secara aktif.
Bada shalat wajib aku naik
ke tempat tidur single masih berbatik dan celana jeans setelah mengatur
pendingin udara di posisi 22 derajat Celcius, masa bodo ah pergi tidur nggak
ganti baju mumpung jauh dari istri. Aku yakin dan berani bertaruh Aria akan
melakukan hal yang sama, kan kami Apadelaers, selalu kompak dari dulu, percaya
deh dia pasti tidur berbatik dan celana jeans.
Walaupun aku tidur
membelakangi, bagun-bangun aku tahu Aria sudah hadir di tempat tidur sebelah
dari suara dengkurnya. Tak berapa lama kumandang
subuh terdengar, kini suara azan berpadu dengan dengkur Aria, harmonis banget!.
Setelah nyawa sedikit
terkumpul aku bershalat fajar dan subuh, nggak lama Aria mengeliat.
“Aria, udah subuh!”.
“Emang udah jam berapa?”,
dia langsung bangkit dari tempat tidur, shalat dan mandi. Aku heran cepat
banget Aria ngumpulin nyawanya, sementara aku kembali berselimut tidur-tiduran
memberi kesempatan nyawaku ngumpul.
Tadi kan aku bilang berani
bertaruh kalau Aria tidur berbatik dan celana jeans, kalau taruhannya jadi aku
yang menang soalnya Aria terbukti tidur berbatik dan celana jeans, kan kami
Apadelaers yang kompak selalu.
Aku yakin dan berani
bertaruh kalau tadi aku tidur bersepatu dan memakai helm, Aria pasti tidur
bersepatu dan berhelm, ya kan Aria?.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar