Kamu mungkin akan terkejut
kalau mengetahui profesi baru kali ini, jangankan kamu, aku aja kaget
banget. Kalau dulu selepas khitanan masal dalam rangka Festivital 8, 3
tahun lalu, banyak yang bertanya aku praktek di rumah sakit mana?.
Mereka mengira aku seorang dokter. Sekarang profesi baruku lebih gila
lagi!
Sebelumnya
aku cerita dulu bahwa pagi ini sampai sore hari aku berada di rumah
Rory untuk mengikuti pengajian dan silahturahmi angkatanku sambil
merayakan ulang tahun Nining, istri pak ustad. Pengajian dengan tema
“Shalat” dibawakan secara paket lengkap oleh Rory. Dia sebagai tuan
rumah, seksi konsumsi, ustad, pembaca doa, dan photographer. Setelah
berfoto-ria Rory menghampiriku sambil berbisik, “Men, Unik tadi bilang
jangan foto-foto melulu, ada ceritanya dong!”.
Al Mukarom Kyai H. Chormen yang memberikan tausiyah disampingnya Kak Rosana pengagum Pak Kyai
|
Kami
sempat 2 kali shalat di mesjid yang tengah direnovasi, dzuhur dan
ashar, sambil menunggu Mundi, Eni K yang datang bada ashar.
Di
toilet mesjid ada tulisan, “Hanya Jin yang merokok di kamar mandi dan
toilet”. Tulisan yang cukup mengelitik ini jangan sampai dibaca oleh
perusahan rokok, bisa-bisa mereka berlomba-lomba memasang iklan rokok
untuk bangsa jin.
Biar bagaimana kalau sudah mengaji hati tentram dan damai
|
Sewaktu
acara makan siang posisiku tidak jauh dari meja makan, biar gampang
nambah gitu loh. Makanan yang menemani lasagna, kakap asam anis,
terayaki, tumis sawi dan somay bisa dikelompokkan menjadi 2, pertama,
makanan wong kito galo berupa tek wan, empek-empek, model, dan
yang kedua, makanan wong kito gilo berupa kapal selam, bagaimana nggak
gilo kalau kapal selam aja dimakan.
Entah
karena tongkronganku seperti seorang master chef, tiba-tiba Titi yang
berdiri di sampingku bilang, “Men, kamu tuh dulu kuliah tata boga ya?”.
Selagi aku berpikir Titi dapat info dari mana kalau aku master chef,
Titipun melanjutkan, “Beruntung banget ya istri kamu, suaminya pinter
masak”.
Betul-betul kalimat tadi membuatku bengong.
“Masakan kamu yang mana, Men?”, Titi semakin penasaran.
“Yang
ini Ti”, jawabku sambil menunjuk salah satu hidangan, untung Titi nggak
bertanya cara memasaknya, sudah pasti aku nggak bisa menjawab kalau
ditanya seperti itu.
“Ti, aku dulu punya pengalaman seru deh waktu pertama kali masak ......... Aku dulu tuh masak air aja sampai gosong”.
“Kok bisa gosong? Kan masak air kan biasanya satu panci”.
“Udah gitu ya Ti, aku masak airnya harus buka buku resep”
Dimana saja alumni SMANDEL 81 ketemu pasti acara puncaknya foto foto foto
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar