Nggak salah nih? Habis
Temu Jidad di Bangkok dan Singapur, temu jidad berikutnya di LSI Kerawang. Nyempil
amat! Emang pada banyak yang mau datang?.
Ternyata tempat yang
nyempil itu nggak menyurutkan langkah untuk mendatangi Kerawang, bohong deng ke
Kerawangnya nggak berjalan kaki melainkan naik mobil. Buat Apadela biar nyempil
tetap diambangi, maklum namanya juga kelas terbaik dan terkompak Smandel
sepanjang masa. Dimensi ruang dan waktu bukanlah menjadi batas pemisah untuk berkumpul.
Waktu aku datang jam
sebelasan, sudah masuk katagorikan telat, soalnya mereka sudah ngumpul sejak dari jam 10, rame amat! Rupanya gara-gara hapeku direparasi jadi nggak bisa WhatsApp-an tanpa sepengetahuanku mereka menganti waktu dari jam 11 menjadi jam 10. Getol amat sih mau ketemuannya!.
|
Aku orang ke-47 dari total 49 orang yang datang, nggak
semuanya alumni 2 IPA 8. Temu Jidad Apadela: Kerawang 2013, kami boleh membawa keluarga.
Namanya juga Apadela, yang
dibilangan keluarga bukannya suami atau istri dan anak, yang datang seperti dalam
iklan kijang, ada tete, nene, dede, ponakan, dan tetangga. Ami, Iin dan Andi
termasuk katagori tetangga, itu juga tetangga yang jauuuuuhhhhh baget!.
![]() |
huuuuuus sana jangan ganggu, aku lagi lapeeeer berat niy krn nyasar muter-muter cari lokasi LSI di mana ya....
|
Acara yang dikemas oleh
Andrina seru banget, ada acara untuk anak-anak, ibu-ibu dan bapak-bapak. Aku certain
di sini satu aja ya!.
Acara untuk ibu-ibu, Nah,
ibu-ibunya matanya ditutup setelah itu mereka diminta mencari jempol suaminya
masing-masing. Hebat loh semua ibu-ibu bisa menemukan jempol suami mereka
masing-masing, kecuali Dini istrinya Deden.
Pastinya Dini tahu dong
jempol kakinya Deden, namun sayang di sayang Deden diumpetin. Setelah selesai
aku tanyakan kepada Dini,
“Emang kamu tahu jempol
kakinya Deden?”.
“Tahu dong mas! Ada ciri khasnya
soalnya”, jawab Dini.
“Tapi jangan diceritain ke
siapa-siapa”, lanjutnya.
“Kalau aku masukin blog
boleh kan?”.
Dia tidak menjawab,
diamnya pertanda setuju.
Berikut penjelasan Dini, “Aku
tahu dong jempol kakinya mas Deden, soalnya jari kakinya mas Deden isinya
jempol semua”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar