Bosen nggak sih kalau
sekelas terus dari SD sampai SMA?. Hal ini aku alami bersama Erlina. Waktu SD
aku sekelas dengannya dari kelas 4 sampai lulus, aku pindahan dari sekolah lain
dengan alasan kepindahan biar pergi dan pulang nggak menyeberangi jalan Matraman Raya.
Di SMP sekelas lagi dari
kelas 1 sampai lulus. Di Smandel di kelas 1-1, setelah itu untungnya nggak
sekelas lagi, kalau nggak bosen banget ya?.
Sekarang Erlina sudah
memakai jilbab sehingga nggak bisa memamerkan rambutnya yang selalu disisir
rapih pakai di-blow segala. Begitu takut rambutnya acak-acakan dia kalau
dipanggil nggak bakalan mau nenggok tetapi badannya ikut berputar supaya
rambutnya yang rapih nggak berantakan.
Orangnya bawel banget,
saking dekatnya dia bercandanya terkadang sampai kelewatan, aku malah lebih
kelewatan lagi. Kalau ngomong suka nyelekit, nyebelin banget!. Pernah karena
begitu sebelnya sehingga terlontar dari mulutku.
“Erlina, gue nggak bakalan
mau punya pacar orang Jawa! Gue berani sumpah gue nggak bakalan pacaran sama
orang Jawa”.
“Nah ya!. Gue sumpahin lo
dapet pacar orang Jawa, sekalian gue sumpahin istri elo juga orang Jawa”.
“Kayaknya nggak mungkin
deh gue pacaran sama orang Jawa, orang Jawa nyebelin kayak elo gitu!”.
Namanya bercanda, aku melupakan
apa yang aku ucapkan begitu aja.
Tanpa terasa waktupun
segera berlalu, 10 Juli 1990, aku mengucapkan ijab kabul pernikahan dengan Inka
Lestari, sekarang kami sudah mempunyai anak 2 orang.
Terkadang aku suka melamun
mengingat masa lalu, tiba-tiba aku teringat canda tempo dulu. Ha!,
jangan-jangan aku kawin sama Inka yang asli Jawa walau nggak bisa bahasa Jawa ini
gara-gara kutukan Erlina.
Percaya nggak prcaya sih!.
Aku coba runut ke belakang, bener nggak sih ini kutukannya, tetapi kalaupun
benar nggak apa-apa juga.
Pacarku yang pertama
bapaknya orang Jawa, ibunya orang Sunda. Bisa dibilang orang Jawa kan?, walau cuma separuh. Bener juga nih kutukan
Erlina berlaku. Kebetulan kali.
Tapi ada nih yang bukan
orang Jawa, bapak bukan Jawa ibunya juga bukan orang Jawa, tetapi lahir dan
dibesarkan di Jawa. Berlaku nggak ya?.
Mungkin kamu bilang, “Kutukan Erlina nggak
manjur, buktinya aku pernah nggak pacaran sama orang Jawa”.
Tapi kamu jangan salah
sangkah, menurutku sih karena kutukan Erlina. Memang benar secara keturunan
nggak ada jawa-jawanya, tetapi kalau diajak ngomong baru ketahuan Jawa-nya,
soalnya suaranya medok banget.
Erlinawati Arief,
He he he ......
Rasanya dah ga ada memori yg trsisa.
Jd ga ada koreksi.
Oke deh.
Slamat beristirahat.
Wassalam.i
1 komentar:
Waduh............ternyata yang di Bontang orang Magetan enggak dihitung ya?
Posting Komentar