Setengah tujuh pagi aku ditemani istri menuju Rest Area KM 19 di jalan
tol menuju Cikampek untuk menunggu bis Ilalang Smandel yang akan mengangkutku
dan kawan-kawan menuju Garut. “Acara utamanya silahturahmi ke rumah Tatik dan
Rike ya”, NinAd menjelaskan. Sebetulnya rada sebel juga, NinAd yang
ngajak-ngajak eh yang berangkat kacang bawangnya aja.
![]() |
Tim Balet Smandel tahun 1980an |
Sambil menunggu, kami berdua memesan burger, French fries, soft drink,
dan banana with ice cream yang dinikmati berdua, bukan romantis tapi ngirit!.
Nggak deng, karena aku sudah sarapan sebelum berangkat.
Aba-aba bersiap aku terima melalui WA dari Unny yang menjadi komandan
transportasi. Sebelum naik bis yang berangkat dari UKI aku mencari brownies
Amanda pesanan Indil, ternyata di Rest Area KM 19 nggak ada yang jual.
Ketika aku naik bis NinAd berusaha besembunyi, mana bisa. Tubuhnya yang
tidak lagi mungil mana bisa nyempil. Alih-alih mau mengantar kacang bawang
sampai UKI nggak tahu NinAd mengantar kacang bawangnya sampai ke Garut.
Rada siangan dimulai acara sarapan agak telat, bahasa kerennya brunch,
menikmati roti Unyil ala Indil, bakwan jagung buatan Ida, kue Bugis, lemper, dll
yang aku lupa tanyakan asal muasalnya siapa yang bawa, namun jangan berharap
kerupuk kampung karena penjualnya nggak lewat rumahku.
Di kebisingan suara karaoke dalam bis mbak Tuti 1962 telpon, “Men, aku
baru tahu setelah kalian berangkat ke Garut, kalau aku tahu aku bakalan ikut. Tapi
nanti sebentar lagi mas Tomo angkatan 63 ke sana ngewakilin angkatan 60an. Kamu
masih inget kan mas Tomo?”.
Alhamdulillah Tatik bertambah sehat, sekarang sudah bisa bekerja
kembali. Tahun lalu saat pertama kali Ilalang berpetualang ke gunung
Papandayan, Tatik menjamu kami makan malam, setelah sakit baru kali ini kami
sempat menjenguk.
Sambutannya luar biasa, pas lapar pas ditawari makan siang. Nggak berapa
lama mas Tomo yang tinggal di Garut sejak awal tahun 2000an datang. Makin rame
aja.
Aku bolak-balik ke meja makan gara-gara lauk di pingganku habis
sementara nasinya masih ada, giliran nasinya habis sambelnya masih ada, jadi
aku tahu siapa aja yang makannya paling banyak.
Makan ikannya paling banyak Dhyta, makan pete paling banyak Bethon,
sedangkan pemakan pete paling banyak katagori wanita masih dipegang juara
bertahan Heppy. Oh, oh kamu ketahuan makan petenya paling banyak. Jauh-jauh ah.
Acara dilanjutkan berendam air panas di Cipanas, Garut. Ada perempuan
yang mengeluh nggak bawa daleman. Kalau celana dalam sih aku bisa minjemin,
masalahnya kalau beha aku nggak pernah punya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar