Nggak lengkap rasanya kalau trekking nggak dilengkapi dengan acara
kuliner, bukankah trekking perlu energi?.
Urusan kuliner di mulai di mc. D, walaupun yang dipesan hanya 1 cup kopi
dengan roti Unyil buatan Indil hasil pelatihannya di rumah Ina. “Nah, ini bagus warnanya masih mengkilat”, Ina
sang jago masak menilai.
Sarapan betulannya di Tama Wisata Alam Gunung Pancar dengan nasi uduk, sandwich,
donat, arem-aren, bakwan jagung, aneka kue, dan kerupuk kampung. Nah, yang aku
sebut terakhir bawaanku yang sempat bingung saat ditanya istriku, “Ke gunung
Pancar kamu bawa apa?”.
Aku jawab aja, “Semuanya udak komplit. Jadi bawa apa ya? Bawa kerupuk kampung
aja buat temen nasi uduk”. Padahal sih kalau beli kerupuk dapatnya banyak, hi
.. hi ..hi ..
Sehabis berendam air panas sudah pasti perut menagih minta diisi. Sudah dari
semula kami bercita-cita makan sate PSK. Cita-citanya rendah amat ya cuma makan
sate.
Petunjuk jalan yang memberikan jebakan Betmen, kenceng banget kerjanya. Disuruh
ngambil tempat nasi yang tertinggal di warung bawah mau, menunjukkan jalan ke
sate PSKpun masih dengan semangat 45nya.
Melewati jalan kecil yang terkadang berpapasan dengan mobil yang
berlawanan harus ada yang mundur mengalah akhirnya sampai deh kami di PSK.
Daging sate kambingnya nggak berlemak dibandrol dengan harga 61 ribu
rupiah per 250 gram yang bisa dijadikan sate 12 tusuk. Semua pesanan tandas,
sisa sup dan tongseng jika diberika kepada hewan piaraan pasti nggak bakal
dijamah, soalnya tulang-tulangnya bersih. Kerupuk kampungku juga habis,
alhamdulillah.
Waktu aku menanyakan jumalah yang harus dibayar kepada sang kasir. Sambil
menghitung si kasir bertanya, “Ada tambahan kerupuk?”.
Jawabanku mantap, “Nggak”. Dalam hati aku berkata, “Kerupuknya bawa
sendiri”.
Petualangan kali ini berakhir sudah, semua siap ke habitatnya
masing-masing, komunitas yang belum memiliki nama dan selalu berganti nama WA
grup sesuai tujuan mulai dari Papandayan, Baduy, Gunung Padang, dan Gunung
Pancar. Sekarang sih kami sepakat nama komunitas nyari susah ini Ilalang
Smandel, Ikatan Alumni Petualang SMAN Delapan Jakarta.
Ada cerita saat menujuh sate PSK ini, Aji tiba-tiba mobilnya menyimpang,
nggak mengikuti arahan si pemandu yang bersemangat 45. Kami semua curiga
jangang-jangan yang dicari Aji PSK beneran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar