Kalau aku memberi judul
Hantu Gunung bukan berarti aku mengubah jati diriku menjadi paranormal, bukan!.
Tapi aku mau bilang apa ya? Baca aja sendiri deh.
Aku bersama kawanku
Apadela, 2 IPA 8 dan 1 IPA 8, memang dulunya suka naik gunung, bahkan ada yang
bilang tempat berkumpulnya atlet naik gunung Smandel. Nah, kalau ini memang
banyak yang bilang, nggak percaya? Nih aku kasih tahu, Hendra Gayus bilang, “ ...nah kalo atlet naek
gunung kite semua ngakuain deh APADELA kagak ade duenye...”
![]() |
Catatan Pipin, 1980 |
Sekarang aku mau cerita
tentang salah satu pendakian kami yang jumlahnya nggak terhitung walau yang
didaki gunungnya itu-itu juga, soalnya si gunung nggak mau pindah-pindah sih!.
Seperti biasa sebelum
nanjak kami berkumpul dulu di Cibodas, di warung Nenek Komeng atau Bu Janda,
tergantung perjanjiannya waktu di sekolah.
Kali ini giliran warung Bu
Janda kami santroni buat makan malam dan ngopi terakhir, di situ banyak pendaki
gunung lain. Hantu Gunung menjadi topik pembicaraan karena mungkin anak gunung
udah pada bosan membicarakan gunung. Konon orang bilang gunung tempatnya jin
buang anak, cerita tentang hantu jadi semakin seru aja.
Kejadiannya di salah satu
warung yang kebetulan bukan langganan Apadelaers. Suatu malam datang anak
gunung mampir makan di sana, setelah itu menghilang begitu aja. Pastinya bukan
karena niat nembak alias nggak bayar orang itu menghilang.
Esok hari si anak gunung
tadi mampir di warung yang sama terlihat kelelahan karena baru pulang turun
gunung. Ternyata si anak gunung semalam kemping di atas dan tidur nyenyak yang pakai
ngorok segala. Jadi selama tertidur wajahnya dipinjem Hantu Gunung untuk mampir ke
warung.
Aku mendengar cerita itu
dengan khusyuk, jadi mendengar namanya aja sudah bergidik apalagi bertemu, hiiiiii
sereeeeeem !. Sekarang giliran kami yang mendaki gunung. Sepanjang perjalanan
yang diceritain dari hantu ke hantu termasuk si Hantu Gunung, semacam uji nyali
aja jadinya.
|
Kebiasaan kami kalau
kencing di gunung selalu bilang, “Permisi …”, soalnya takut ngencingin hantu, masalahnya
kalau yang kencing kesurupan karena hantunya marah kan berabe, apalagi kalau si hantu balas ngencingin.
Singkatnya kami tiba di
Kandang Batu untuk mencari tempat tidur masing-masing di batu-batu besar. Aku
mendapat batu yang besar dan rata, mantap!.
![]() |
Apadelaers di Kandang Batu |
Aku mulai mencoba untuk
tidur sementara yang lain sibuk foto-fotoan, ternyata dulu aku nggak terlalu
narsis!. Sekarang mataku tinggal 5 watt …, tinggal 4 watt …., 3 …, 2 …, 1 …
asyik sebentar lagi bisa tidur. Eh, tiba-tiba ada yang bilang, “Men, jangan
tidur! Nanti muka elo dipinjem Hantu Gunung loh!”.
Sejak itu aku nggak
bakalan bisa tidur karena sebentar-sebentar aku meraba wajahku, takut wajahku polos gara-gara mukaku dipinjem Hantu Gunung!.
Agus Andika Wisnu likes this.
Willem Teddy Usmany likes this.
'ning' Rahayuningsih thanks for sharing mas! ceita2nya selalu menarik...
Iriana Wihardja Baru kali ini ada cerita hantu takut sama hantu hahahahahaha
Agus Andika Wisnu likes this.
Willem Teddy Usmany likes this.
'ning' Rahayuningsih thanks for sharing mas! ceita2nya selalu menarik...
Iriana Wihardja Baru kali ini ada cerita hantu takut sama hantu hahahahahaha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar