Waktu menyaksikan film Avatar di layar lebar, ada seciprat pertanyaan,
“Emang tumbuhan bersinar ada? Ngayal banget nih film”. Kalau binatang bersinar
aku pernah lihat walaupun cuma satu jenis, apalagi kalau bukan kunang-kunang.
Di Cikaniki Research Station kami
ber-mannequin challenge, daripada bengong. Mau ke air terjun Cimacan yang
berjarak hanya 200 meter sudah menjelang magrib, nggak bisa didokumentasikan,
lagian sudah pernah melihat air terjun di Ciletuh Geopark nan cantik-cantik sih.
Sombong!.
Selesai pak Asep dan Syaiful menunaikan shalat magrib kami kembali
menuju Cikaniki Canopy Trail, kata mereka tempat berkumpulnya jamur bersinar.
Pak Asep meminta kami mematikan senter, apa yang bakalan terjadi?.
Masyaallah, kami menyaksikan ribuan bintang berwarna hijau, bukan di
langit yang tinggi melainkan di ranting pepohonan, termasuk ranting yang
berguguran di atas tanah lembab hutan primer Taman Nasional Gunung Halimun
Salak. Cantik banget!.
Kawanan jamur bersinar ini bentuknya kecil mungil, kamu perlu kamera
yang peka dan lensa macro untuk mengabadikannya, untungnya aku membawa kamera yang
nggak kalah mungilnya dengan si jamur namun peka cahaya. Kamu bisa saksikan di
video clip di bawah ini.
Jamur jenis ini hanya ada di 7 lokasi Taman Nasional, salah satunya ya
di Taman Nasioanal Gunung Halimun Salak, sisanya kamu tanya aja mbah Google.
Sayang di sayang canopy trail mangkrak perlu perbaikan, rencananya tahun
depan, 2018, akan dilakukan perbaikan. Kalau melihat dari atas suasananya pasti
lebih indah, so pasti!.
Oh, iya aku kasih tahu ya nggak semua orang beruntung seperti kami,
Rosana, anak Smandel 81, misalnya, zaman mahasiswa ke Halimun nggak melihat owa
Jawa, surili, apalagi jamur bersinar. Jujur aku sempat persimis, 35 tahun lalu
aja nggak melihat apalagi sekarang. Usut punya usut rupanya salah jalur, bukan jalur peneliti sih!.
2 pohon Rasamala, gerbang menuju dunia lain |
Tadi sore di dekat sini, kami sempat berfoto-ria di antara 2 pohon Rasamala
besar seolah menjadi pintu gerbang memasuki gunung Halimun, begitu besarnya
Rasamala sehingga Tini ingin memeluk salah satu dari mereka, tiba-tiba Riry
melarang.
“Jangan dipeluk!”.
“Emang kenapa?”, Tini penasaram.
“Jangan dipeluk aja!”, Riry menegaskan, tanpa memberikan penjelasan.
Belakangan dari whatsapps grup Aji bilang bahwa, istrinya merasakan dan
anaknya melihat sesuatu. Hi, seyem, untung tahunya sudah sampai rumah.
Buat kamu yang sering berpetualang, aku kasih tahu nih, “Jangan kencing
sembarangan”, siapa tahu pohon atau batu yang kamu kencingi ada penghuninya.
Jangan sampai penghuninya marah, apalagi balas ngencingin.
Nina Adriani:
Men....beribu ribu nih glowing mushroom nya ๐๐
Tapi lucu tuh tulisannya ๐
Nina Adriani:
Men....beribu ribu nih glowing mushroom nya ๐๐
Tapi lucu tuh tulisannya ๐
Tidak ada komentar:
Posting Komentar