Menjelang azan subuh berkumandang penghuni temporer Citalahab menuju
desa sebelah untuk menunaikan shalat subuh di masjid. Hujan gerimis menemani
perjalanan, sesampainya di desa tetangga disambut 3 ekor anjing kampung yang
menggogong tak henti sejak 100 meter sebelum kami tiba di pintu desa, untungnya
para anjing berhenti menggonggong ketika kami menuju masjid, mereka tahu kami
orang baik-baik.
Di lapangan nan luas kami menanti munculnya mentari pagi, dengan harapan
yang sangat tipis karena di langit tidak setitikpun bintang terlihat. Kalau
dilihat dari sisi menanti terbitnya matahari, mending menemani bang Ucu yang
lebih suka menarik selimut, selain bertugas bersih-bersih tenda karena masih
tergolong yunior, Nining, seorang yunior juga tadi laporan sudah mencuci sendok.
Blue hour sudah lewat, sang
mentari lebih doyan menarik selimut ketimbang
bangkit dari tempat tidurnya, sementara pertunjukan harus tetap
berlangsung, mari sama-sama membuka jaket di kelilingi dinginnya udara pagi
pegunungan dan kecangnya angin bertiup.
Bapoto dengan aneka tenun tradisonal, batik, ikat, jumputan dan lainnya.
Katanya mencintai tenun tradisional termasuk sebagian dari pakem pecinta alam,
bener nggak sih?.
Berfoto dari gaya menulis diary, berkibarlah benderaku, tim sepakbola,
sampai gaya Syahrini tiduran di rerumputan, nggak tanggung-tanggung gaya
tiduran bersama istri-istri orang sebelum dilanjutkan dengan acara tea walk.
“Yah, cerita tidur bersama
istri orang gitu doang!!!, pembaca kecewa!!!”.
Saat ber-tea walk-ria, handphone berdering, di layar terpampang foto
wanita sang sangat aku kenal, kamipun berbicara. Ketika tahu yang menelpon
istriku, Riry dan beberapa kawan yang jalannya paling belakangan menyanyikan
lagu Selamat Ulang Tahun. Aku memberikan sang hape kepada Riry untuk berbicara
dengan Inka.
“Mbak, suaminya dikasih SP-1 nih, masa istrinya ulang tahun malah
ditinggal trekking!”.
“Udah!, malahan udah dikasih SP-3”.
![]() |
Laksmi Dewanti Haryanto, Riry Syarifah, dan 2 lainnyaKomentar
Riry Syarifah Wakakakak...omen Chormen Omen cari bantuan pas bini nya tlp ..
![]() ![]() |
7 jam lalu, pukul 23.15, 45 menit menjelang tanggal berubah menjadi 15 Januari
2017, aku sudah nggak kuat lagi menahan kantuk, begitu mata kupejamkan langsung
tertidur, mengalahkan Nobita si jago tidur, karakter dalam film Doraemon.
Untung alarm tubuh membangunkanku 2 menit menjelang tengah malam yang kutahu
saat menghidupkan smartphone, perlu waktu 4 menit untuk si hape bisa siap
digunakan karena jaringan internet lemot banget, terlambat 2 menit dari waktu
yang kuharapkan, pukul 24.00, buru-buru aku pencet nomor telepon yang kumau.
“Terima kasih ya”, jawaban di seberang sana buka halo atau
assalamualaikum karena lawan bicaraku tahu apa yang akan aku ucapkan, “Kuenya
bagus, baru aja tiup lilin bareng anak-anak”.
“Selamat ulang tahun ya sayang ….. bla, bla, bla ….”, kuucapkan.
“Amen, tadi ngapain aja? ….. bla, bla, bla ……”.
“Eh, Amen itu siapa?”.
“Amen itu pangilan sayang dari istriku untukku”.
“Kok, panggilannya Amen? Nggak
ada yang kerenan lagi?”.
“Udah bagus dipanggil Amen, daripada dipanggil Betty!!!”.