Acara Temu Jidad Apadela,
Pulang ke Kotamu, 21-23 November 2014 nggak cuma pulang ke Jogja, Solopun ikut
kecipratan dengan alih-alih mau blusukan.
Ngomongin blusukan di kota
Solo, kami berkesempatan menaiki bus pariwisata bertingkat dengan wanita di
belakang kemudi nan ayu, katanya bernama Mahmud Abas.
Sebelum berbincang dengan
Mahmud Abas bagusnya aku ceritakan dulu tentang bis pariwisata bertingkat yang
kamu bisa sewa di Dinas Pariwisata Solo, nggak gratis ternyata.
Sewanya bisa dibilang
mahal, bisa juga dibilang nggak, relative sih. Harga sewanya delapan ratus ribu
rupiah selama 3 jam. Kelihatannya mahal ya? Tapi kalau kamu bagi dengan jumlah
penumpang yang bisa diangkut sebanyak 50 orang, harga sewanya jadi Rp 16 ribu
per orang.
3 jam sih cukup untuk
ngubek-ngubek kota Solo, rutenya bisa kamu pilih sendiri, kamu bisa puas-puasin
deh blusukan di Solo.
Lantai 1 bis bertingkat
menggunakan penyejuk udara, sementara di lantai 2 bagian jendela dibiarkan
terbuka biar kamu bisa memandang sepuasnya dari ketinggian kisaran 2 meter.
Ini bis unik loh! Berfoto
dengan bis kalayak ramai bisa tahu bahwa kamu berada di Solo. Cobain naik deh!
Asyik banget pokoke.
Nah, sekarang cerita kita
kembali meliputi wanita ayu di belakang kemudi, iya, si Mahmud Abas. Dari
namanya kok nama laki-laki, jangan-jangan ……????, aku jadi penasaran.
Jangan bilang sudah ke Solo kalau belum menikmati es puter mas Yono |
Biar nggak penasaran aku
tanyai deh.
“Kok kamu dipanggilnya
Mahmud Abas?”.
Dia menjawab dengan suara
nan lembut cirinya wanita Solo, suara halusnya seperti mobil mewah baru di-tune-up. Ini nih jawabannya.
“Aku dipanggil Mahmud
Abas, soalnya aku tuh …. Mamah Muda Anak Baru Satu”.
Oala, aku kirain transgender.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar