Acara Social Sportainment
yang diadakan alumni SMPN 3 angkatan 83, bertepatan dengan kampanye
Pilkada Jakarta, kebetulan aku harus mengantar istriku dulu ke Menteng, eh
dasar nasib, kami melewati kawasan Kuningan yang macetnya minta ampun gara-gara
kampanye Hidayat Nur Wahid dan Didik Sarbini.
Sampai Menteng makan soto
Betawi dan sup kacang merah dulu, maklum sudah jam makan siang. Setelah itu aku
menuju Manggarai tempatnya SMPN 3 bercokol, jam 1 siang, masih ramai, masih ada
harapan bertemu kawan-kawan.
Suara musik yang enak
banget menandakan acara belum selesai, aku bertemu dengan Dyah Listiani,
angkatanku, katanya, “Men, pas gue dateng temen-temen pas temen-temen pada
pulang, gue ke sini bareng kakak gue”.
Aku sih nggak khawatir,
kebetulan aku juga kenal Bimo, Prilly, Rudy, angkatan 83 yang menjadi panitia,
belum lagi angkatan 80 seperti Yeyen, jimmy, Silvi, Wiwit, Sonny.
Pertandingan olah raga
sudah berakhir, namun musik yang makin lama semakin enak didengar menahan
langkahku untuk pulang, apalagi acaranya mendengarkan musik mendapat hadiah.
Aku mencoba permainan
Bingo, permainan judi gratisan, aku coba sekali, seru juga walaupun nggak dapat
hadiah.
BINGO games
— with Bimo Abritomo and Harry Tjasmo at SMP N 3.
· · Share
|
Cara mainnya gampang kita
tinggal menyimak angka-angka yang disebutkan penyanyi, lantas kita coret angka
yang disebutkan tadi di kertas yang kita punya dengan spidol yang dibagikan
panitia, kalau angkanya lengkap satu seri kita mendapat hadiah.
Main lagi, kali ini
hadiahnya sepeda lipat, tetap nggak mujur.
Coba lagi ah, kini giliran LCD 34" jadi hadiahnya, rugi bok kalau nggak ikutan, sekarang aku mendapatkan 4 lembar kertas. Secara probabilitas, peluang untuk menangnya lebih besar, seperti kata mak Uwok, guru matematika SMAku mengajarkan.
Tetapi apa mau dikata
nasib baik tidak berpihak kepadaku, sudah keduluan orang lain padahal angka di
kertasku tinggal satu yang belum keluar.
Aku laporan kepada Rudi,
“Rud, gue udah pake 4 kertas masih nggak dapet juga!”.
“Bagus elo udah usaha
pakai 4 kertas, coba lihat temen kita yang satu ini”, jawab Rudi sambil
menunjuk salah satu alumni yang aku belum kenal, alumni yang memegang 4 spidol.
“Dia gimana mau menang!
Spidolnya 4 kertasnya cuma 1”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar