Aku akhirnya
memutuskan untuk membawa sepeda lipat karena mudah dibawa dan yang terpenting
hari ini aku bisa menuntaskan targetku, yaitu punya foto lagi naik sepeda.
Ndra PLBT, Rory, Enny S |
Banyak yang
berkomentar tentang sepeda yang kupakai ini, diantaranya, “Men, nanti sepeda
elo gue sewa ya?”, kata Bucip.
Ndra bertanya
begini, “Men, sepeda elo kecil amat!, sepeda anak elo nih?”.
Kalau aku nggak
menjawab kawanku satu ini paham betul bahwa aku akan menjawabnya dengan bahasa
tulisan atau ............ bahasa isyarat.
Sebelum aku
cerita tentang acara Fun Bike dan Fun Walk, aku bercerita sedikit tentang
sepedaku sekaligus menjawab pertanyaaan Ndra.
Vini bersama Smandel 82 |
Tanggal 17
Agustus 2011 yang bertepatan dengan 17 Ramadhan anak keduaku, Karris, mengikuti
konvoi sepeda dengan tema Anti Narkoba selepas upacara peringatan HUT
Proklamasi di SMP PL, jalan H. Nawi berkeliling di Jakarta Selatan dan berakhir
di SMA PL, jalan Brawijaya.
Ketika aku jemput
di mesjid dekat sekolah Karris bilang, “Pa, aku langsung naik mobil ya?, nggak bantuan
naikin sepeda soalnya aku capek banget. Dari semua orang tinggal aku dengan
temenku yang masih puasa”. Kasihan!.
Smandel 80 |
Sebelumnya pagi-pagi aku bersama Inka, istriku, mengantar Karris
ke kawasan sekitar PIM untuk bergabung dengan temannya. Ketika aku menurunkan
sepeda, seorang temannya bilang, “Maling”. Mendengarnya aku bukannya marah tapi
malah tersenyum karena aku tahu perkataan itu bukan untukku tetapi untuk Karris
yang memikili call sign Maling.
Julukan yang diperoleh saat MOS dari seniornya yang bakal melekat seumur hidup
bersama komutitas angkatannya. Lucu juga semua orang punya julukan yang
aneh-aneh.
Aku sempat
memperhatikan Karris bersepeda, badannya kurus kayak aku dulu, dadanya terlihat
bidang itu juga seperti aku dulu.
Layaknya
orang-tua, kami ingin mengetahui lagi ngapain aja anak kami sekarang, untuk itu
kami tak perlu menunggu lama.
Bersama Tia, Luci, Aziz, PLBT |
Selesai upacara
Karris kebingungan mencari sepedanya, waduh!, sepedanya menghilang. Akhirnya
dia hubungi mamanya, “Ma, sepedanya tadi warna apa?”.
Mamanya yang
ditanya juga kebingungan, “Engh ....., tadi warnanya kayaknya putih
keperak-perakan deh!”
Oalah, jadi
ketahuan kalau sepedanya pinjaman.
Tio, terima kasih sepeda lipatnya
Tio, terima kasih sepeda lipatnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar