Masih dalam acara Smandel
Special Sunday keponakanku Rama menghampiri tempat dudukku, “Om, aku tadi
motret-motret di taman dapet model, ini om kalau mau lihat”, katanya sambil
jempolnya memainkan tombol navigasi kamera 50D miliknya, aku memperhatikan layar
LCD kameranya, bagus juga hasilnya.
Rama melanjutkan, “Anaknya
alumni om, alumninya kenal sama om”.
Aku dalam hati sedikit GR,
siapa sih yang nggak kenal aku.
“Cewek ini namanya Anisa
om, Anisa James, dia juga kenal sama om”.
Aku makin GR aja,
bayangkan anak alumni aja kenal aku, hebat nggak?.
“Katanya pernah ngikut
mobil om, terus dianterin om sampai rumahnya”.
Waduh! Mulai kacau seorang
perempuan muda mengaku pernah semobil denganku bahkan aku antar sampai
rumahnya, jangan menuduhku yang nggak-nggak dulu ya! Pasti ada penjelasannya.
Sampai di rumah aku mulai bermain
fesbuk siapa tahu foto SSS sudah mulai diunggah kawan-kawan sambil mencari
profil Anisa James, dapat. Rupanya anaknya Jati ’82, oalah Jati kok bisa jadi
James.
Memang aku pernah
mengantar Anisa dan ibunya pulang ke rumahnya di bilangan Ciawi selepas Family
Camp 2011, itu juga bareng Jati, eh James.
Kalau membandingkan Anisa
dengan Jati terlihat adanya mutasi genetik alias perbaikan keturunan, selamat
ya Jati.
Rama aku ajak ke SSS untuk
ikutan lomba photography, karena dia punya hobby jeprat-jepret, yang menjadi
sasaran bidikannya emak-emak cantik angkatan 87, emak-emak itu mau aja disuruh
lompat lah, nyengir lah.
Sewaktu mau mengumpulkan
hasil bidikannya Rama bertanya, “Om, yang dimasukin yang mana ya? Angkatan 87
apa 81? Cuma boleh satu”.
“Aku nggak bisa jawab,
takut salah”, padahal aku berharap yang dimasukan angkatan 81 lebih keren sih! Ya kan?
Rupanya bisa diterima oleh
panitia dua-duanya, karena memang keren dan keduanya termasuk 16 finalis, sayangnya
dia nggak mendapatkan hadiah juara. Jawaranya Raina '77, Toro '80 dan Pras '85.
Sebelumnya sebagai paman
yang baik, aku menguatkan metalnya apabila hal itu terjadi.
“Rama, ikut lomba ini yang
penting untuk pengalaman kamu, menang kalah nomor 2”.
“Iya, om”.
Anak muda zaman sekarang
kurang kritis, berbeda dengan zaman kami SMA dulu. Kalau dia kritis seharusnya
dia bertanya, “Menang kalah nomor 2, kalau gitu nomor 1nya apa dong om?”.
Sebagai the best uncle,
aku sudah mempersiapkan jawabannya.
“Nah, nomor 1nya, kalau
kamu menang jangan lupa hadiahnya kita bagi 2”.
om, ni aq Nisa, anaknya Pak Jati..
James itu singkatan..
J:Jati
A:Anisa
M:Mufti
E:Empi
S:Sekeluarga
Knp ga minta sm Rama aja foto2nya? kn dy save byk foto2 aq.
aq punya sedikit yg pas SSS. Aq krm yg lain jg y.. hehe..
om, ni aq Nisa, anaknya Pak Jati..
James itu singkatan..
J:Jati
A:Anisa
M:Mufti
E:Empi
S:Sekeluarga
Knp ga minta sm Rama aja foto2nya? kn dy save byk foto2 aq.
aq punya sedikit yg pas SSS. Aq krm yg lain jg y.. hehe..