![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5gpJGK1UK4e5H5yOd2kmiyC_cZNo1k5uJXfWIzaOEjczZPBSRPIuiZEgFBCansaANSvisodB6FMcV_61nFBy_MO6CMlvxOtaM90WaPw69NhrLVL5AL-xYWrGPP-Tux3DnGQTH7FVMAi4/s400/Lovasket.jpg)
Baru beberapa menit, 81 sudah ngos-ngosan dan sudah kemasukan 2 bola, teriakan membangkitkan semangat buat Mega bersaing dengan teriakan sang istri untuk Mega keluar lapangan, lah kok Mega disuruh keluar?
Anehnya teriakan istri Mega tidak digublis malahan Mega bertambah semangat.
Nggak sabar istri Mega menghampiri gue bilang “Chormen, Mega disuruh keluar dong! Jantungnya sudah di by-pass”
Panik gue pasti! Untungnya David Tri Gepeng bersedia menggantikan. Gue sang pelatih terpaksa nyopot sepatu buat David yang nggak bawa sepatu. Baru gue lepas peluit berbunyi tanda pertandingan berakhir.
Sisa kejayaan Eko dan Mega masih terlihat, angkatan 81 membalikkan angka menjadi 3-2, kok bisa ya? 81 gitu lho!
Walaupun menang gue kudu minta maaf mungkin tepatnya minta ampun ke pendamping setia Mega, karena nggak tau kalau Mega sudah diby-pass.
Eh, Mega malah yang nyaut “Enggak ... gue nggak diby-pass, gue cuma dipasang ring doang”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar