Banyak
cara untuk memperingati hari ulang tahun kemerdekaan negeri tercinta Indonesia,
kalau kamu apa acaranya? Buat kami Ilalangers, Ikatan Alumni Petualang Smandel
ada kaitannya dengan trekking walaupun tingkat kesulitannya sangat mudah, Kebun
Raya Bogor, dengan tema kali ini JJP MP KRB, Jalan Jalan Pagi Merah Putih di
Kebun Raya Bogor.
Karena
sudah lama nggak ke sini, eh ditungguin kok gerbangnya nggak buka-buka, nggak tahunya tempat masuknya baru, padahal sudah bernarsis-ria di tempat pintu
masuknya.
Secara
kebetulan kawanku, Enny Sudarmonowati, Smandel 81 menjadi inspektur upacara 17
Agustus di Kebun Raya karena sebagai salah satu petinggi LIPI ditugaskan untuk
memimpin upacara di Kebun Raya Bogor yang dinaungi LIPI. Oh iya, selain seorang
Profesor kawanku satu ini memperoleh Kalpataru loh.
Untung
ketemu Enny, jadi bisa ngupi-ngupi dan ngemil dulu sebelum JJP, rezeki anak
soleh, dan untung ada Diva anaknya May dan Hilman jadi bisa difotoin.
Popi dan
Nilam datang terlambat karena harus mengikuti upacara. Nilam selesai upacara
lantas ganti baju dan menipkan baju upacara kepada anaknya untuk dibawa pulang sambil
berkata, “Nanti kalau ditanya bapak, bilang perginya sama om Chormen”.
Sedangkan Jaya terlambat datang konon karena harus memanjat pohon pinang.
Sekar
punya alasan mengapa dia ikut JJP, untuk menghidari acara RT, atau takut
disuruh manjat pohon pinang juga seperti Jaya.
Acara
berakhir dengan kuliner Bogor, makan toge goreng, es cincau hijau dan es
sekoteng yang enak banget, sementara asinan dan soto mie Bogor aku bawa pulang,
maklum perut sudah nggak muat dan yang paling penting bisa jadi barang bukti
jalan-jalan ke Bogor, ya kan?
Dress
code hari ini atasan merah atau putih, yang ikut kebanyakan memakai blues
merah, ada yang memakai atasan merah dan celana putih, mas Kusnadi angkatan
1964, istri dan 2 orang cucu. Rory juga memakai merah putih sehingga kalau
berjalan layaknya bendera berjalan. Kalau Arief pakai putih merah bendera Polandia,
dia jarang mau ikut difoto soalnya kalau difoto musti jungkir balik dulu.
Maaf nih
buat yang datang duluan sebelum gerbang Kebun Raya dibuka, maklum deh sudah
lama nggak ke sini, aku kira jam 7 pagi sudah dibuka, ndak tahunya jam
delapanan. Sambil menunggu makan soto mie bareng Beton dulu, buat Basith, Dewi dkk
bubur ayam, Arif dibawain bekal oleh istrinya.
Sebelum
mereka datang aku menunggu dengan Danie angkatan 88 yang baru beredar lagi dan
mas Kusnadi, mereka rumahnya dekat, Danie di Depok dan mas Kusnadi di Bogor.
Semangat
silahturahmi mas Kusnadi patut ditiru, beliau rajin mengunjungi sahabatnya,
ngeluyur naik sepeda motor. Pernah mas yang satu ini ngeluyur ke Bandung
menengok sahabatnya eh kecele, karena sang sahabat sudah mendahului 2 tahun
sebelumnya.
Kawannya
di Batampun ingin diambangi, bahkan di Papua sekalipun, dengan catatan …………..
asal bisa dikunjungi naik motor.
Udah dulu ya ceritanya.
MERDEKA
Hidup
atau mati ……. Ya hiduplah.